Anda di halaman 1dari 30

BAHAN BELAJAR TUTORIAL

DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER
M. KHOIRUDDIN
FK UNSRI 2019

1
ETIOLOGI
■ Dengue virus: Flaviridae (family), Flavivirus (genus),
Serotypes: DENV 1, 2, 3, 4
■ Flavivirus  epitope pada selubung protein  cross
reaction pada uji serologis
■ SS positive sense RNA dan enveloped virus
■ Setiap serotype memberikan kekebalan seumur
hidup dan cross immunity dalam jangka pendek
■ Vektor primer: Aedes aegypti
■ Inkubasi virus selama 8-10 hari di tubuh nyamuk
(menetap di kelenjar air liur)
■ Inkubasi virus sekitar 3-14 hari di tubuh manusia
(sistem RES  APC: monosit, makrofag, sel Kupffer)

2
TRANSMISI
Infected person (a viremia that lasts for about 5 days)

Uninfected female Aedes aegypti bites, then ingests blood that
contains virus

Within the mosquito, there is the extrinsic incubation period of
virus (8-12 days)

Mosquito bites a susceptible person and transmits the virus

Virus replicates in the second person and produce symptoms (4-
7 days after mosquito bite) – this is the intrinsic incubation
period within human

The viremia begins slightly before the onset of symptoms

3
Soegijanto S. Patogenesa dan Perubahan Patofisiologi Infeksi Virus Dengue. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 4
KLASIFIKASI

5
KLASIFIKASI WHO 1997

6
KLASIFIKASI WHO 2009

7
KLASIFIKASI WHO 2011

8
PATOGENESIS DAN
PATOFISIOLOGI

9
PATOFISIOLOGI DD
■ DBD dapat memiliki klinis berupa renjatan akibat plasma leakage diduga karena
proses imunologis. Pada DD tidak ada renjatan
■ Virus masuk  ditangkap dan diproses oleh makrofag (MF)  MF menjadi Antigen
Presenting Cell (APC)  APC mengaktivasi sel T-helper  1) menarik MF lain untuk
memfagosit lebih banyak virus, 2) aktivasi sel T-sitotoksik yang akan melisis MF
paska fagosit virus, dan 3) Aktivasi sel B yang akan melepas antibodi
■ Ada 3 jenis antibodi: netralisasi, hemaglutinasi, dan fiksasi komplemen
■ Proses tersebut menyebabkan lepasnya mediator pro-inflamasi  gejala sistemik
■ Manifestasi perdarahan karena adanya agregasi trombosit ( trombositopenia)

10
PATOFISIOLOGI DBD
■ Sistem vaskuler
– Peningkatan akut permeabilitas vaskuler  kebocoran
plasma menuju ruang ekstravaskuler  hemokonsentrasi
dan hipotensi (kasus berat: ↓ 20% plasma)
– Bila pasien sudah stabil  cairan di ekstravaskuler akan
cepat diabsorpsi kembali  ↓ hematokrit
– Perubahan hemostasis DBD dan DSS meliputi 3 faktor:
perubahan vaskuler, trombositopenia, dan kelainan
koagulasi
■ Sistem respon imun
– Muncul respon: anti netralisasi, anti hemaglutinin, dan anti
komplemen
– Antibodi yang muncul umumnya: IgG dan IgM
– Infeksi primer: mulai terbentuk dan infeksi sekunder:
booster effect
11
PATOGENESIS

12
IMUNOPATOGENESIS – TEORI SHI
■ Teori secondary heterologous infection

13
IMUNOPATOGENESIS – TEORI SHI
■ Infeksi sekunder virus tipe lain  virus tidak bisa
dinetralisasi  bebas menyebar di sirkulasi tubuh
(replikasi di MF)  DENV dan IgG membentuk
kompleks virus-Ab  Ikatan dengan reseptor Fc
gamma pada sel melalui bagian Fc dari IgG  timbul
enhancement infeksi DENV
■ Kompleks virus-Ab  bersifat opsonisasi dan
internalisasi  makrofag (MF) mudah terinfeksi  MF
teraktivasi  memproduksi IL-1, IL-6, TNF alfa, dan
Platelet Activating Factor (PAF)

14
IMUNOPATOGENESIS – TEORI SHI
■ TNF alfa  menyebabkan kebocoran dinding pembuluh darah  perembesan
cairan plasma  syok
■ Kompleks virus-Ab  merangsang komplemen  bersifat vasoaktif dan
prokoagulan  kebocoran plasma dan perdarahan  syok

15
IMUNOPATOGENESIS – TEORI ADE
■ Ada 3 hal: 1) antibodies enhance infection, 2) T-cells enhance infection, 3) Limfosit
T dan monosit melepaskan sitokin
■ Prinsip teori ADE: Antibodi spesifik terhadap jenis virus tertentu akan dapat
mencegah penyakit tersebut dan sebaliknya

16
IMUNOPATOGENESIS – TEORI VIRULENSI VIRUS
■ Dasar teori  perbedaan serotype virus dengue (DENV 1, 2, 3, 4)
■ Seluruh serotype dapat ditemukan pada kasus-kasus fatal tetapi berbeda antara
daerah satu dengan daerah lainnya

17
IMUNOPATOGENESIS – TEORI Ag-Ab
■ Terdapat 48-72% penderita DBD  terbentuk kompleks imun antara IgG dan DENV
■ Kompleks imun  menempel pada trombosit, sel B, dan sel-sel dalam organ tubuh
lainnya
■ Kompleks imun  mempengaruhi aktivitas komponen sistem imun yang lain 
missal: penurunan aktivitas sistem komplemen (ditandai oleh penurunan kadar C3,
C4, dan C5)

18
IMUNOPATOGENESIS – TEORI MEDIATOR
■ Makrofag yang terinfeksi virus  melepaskan berbagai mediator: interferon, IL-1, IL-
6, IL-12, TNF alfa, dan lain-lain
■ Diperkirakan bahwa mediator dan endotoksin  syok septik, demam, dan
peningkatan permeabilitas kapiler

19
TATALAKSANA

20
WHO, 2011

21
Berdasarkan Fase

22
23
24
25
26
27
28
Soegijanto S. Patogenesa dan Perubahan Patofisiologi Infeksi Virus Dengue. Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga

29
THANK YOU

30

Anda mungkin juga menyukai