Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

NAMA :
NIRMALA MELYANI LADO
1706050076
ALBERT M.S. BABYS
1706050091
YASINTA SION SARA BITHA
1706050112
ERARMAMUS BALI MEMA
1637050008
PENGERTIAN CEKAMAN
KEMASAMAN

Tanah masam adalah tanah yang


memiliki nilai PH kurang dari 5,5, Cekaman kemasaman merupakan
baik berupa lahan kering maupun suatu keadaan dimana tanah yang
lahan basah, semakin rendah pH mengandung konsentrasi alumunium
tanahnya maka semakin ekstrim yang tinggi sehingga dapat
kemasamannya. Keasaman tanah mengganggu proses fisiologis dari
ditentukan oleh kadar atau suatu tanaman.
kepekatan ion hidrogen di dalam
tanah tersebut.
Pengelompokan kemasaman tanah berbeda dengan
pengelompokkan terhadap sifat kimia tanah lain, karena
untuk kemasaman tanah (pH) dikelompokkan dalam enam
kategori berikut:
1. Sangat Masam untuk pH tanah lebih rendah dari 4,5
2. Masam untuk pH tanah berkisar antara 4,5 s/d 5,5
3. Agak Masam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5
4. Netral untuk pH tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5
5. Agak Alkalis untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5
6. Alkalis untuk pH tanah lebih besar dari 8,5.
PENGARUH KEMASAMAN TANAH
TERHADAP TANAMAN
Kemasaman tanah membatasi
produktivitas tanaman dibanyak Permasalah serius pada budidaya
tempat di dunia. Faktor tanaman di tanah masam tersebut
kemasaman tanah yang paling adalah keracunan Al dan rendahnya
penting kontribusinya terhadap fosfor,yang menyebabkan terhambatnya
potensial hasil yang rendah pertumbuhan akar, penyerapan hara
adalah dan air
defisiensi kalsium (Ca) dan Akibatnya tanaman mudah mengalami
 keracunan Aluminium cekaman air, pertumbuhannya
(Al)( keracunan Al dianggap terhambat dan biomas serta hasil yang
lebih menonjol) diperoleh rendah.
CARA PENANGANAN TANAH YANG
MASAM

PENGGUNAAN VARIETAS Hal ini dapat :


TOLERAN  mengurangi penggunaan input
amelioran, yang berarti menekan
Penggunaan spesies atau biaya produksi mengganggu
kultivar tanaman yang toleran keseimbangan unsur hara yang
terhadap kema-saman tanah ada di dalam tanah.
yang tinggi merupakan usaha  untuk mendapatkan spesies atau
yang paling baik dalam kultivar tanaman yang toleran
mengatasi masalah subsoil kemasaman tinggi diperlukan
masam. waktu yang lama dan biaya yang
tinggi.
MEKANISME TOLERANSI TANAMAN TERHADAP ALUMINIUM

Penghindaran
(escape)
fenologis

Ekslusi

Penanggulang
an (ameliorasi)

Toleransi
Asam organik berperanan
Tanaman yang toleran terhadap dalam penolakan Al melalui
keracunan Al mempunyai pelepasannya dari akar dan
kemampuan untuk mengkelat Al. detoksifikasi Al dalam simplas,
Kemampuan fisiologi yang berkaitan dimana asam organik seperti
dengan toleransi terhadap Al, yaitu asam sitrat dapat mengkelat Al
kemampuan tanaman menghasilkan dan mereduksi atau mencegah
asam organik yang digunakan untuk pengaruh racunnya pada
mengke-lat Al secara in-ternal dan tingkat seluler. Beberapa
ekternal. senyawa organik yang
dihasilkan tanaman dan dapat
mengkelat Al antara lain
adalah asam malat, asam sitrat,
asam oksalat, asam fulfat, asam
humat dan fenolat
MODIFIKASI LINGKUNGAN PERTUMBUHAN TANAMAN :

Usaha mengatasi subsoil masam juga dapat dilakukan dengan


memodifikasi lingkungan (profil tanah) pertumbuhan tanaman.

Modifikasi kimia : Modifikasi kimia dimaksudkan modifikasi lingkungan


pertumbuhan tanaman (subsoil) dengan menggunakan amelioran yang terdiri
dari bahan anorganik dan bahan organik. Bahan organik tersebut dapat
berupa kapur dan gipsum, sedangkan bahan organik dapat berupa pupuk
kandang, pupuk hijau, kompos atau dalam bentuk asam-asam organik.
 mampu meningkatkan pH,
menurunkan Al-dd dan
kejenuhan Al pada lapisan tanah
tersebut dan meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman
1. Ameliorasi Subsoil Masam  masam dapat meningkatkan pH
Menggunakan Kapur tanah, dan menurunkan Al-dd,
2. 2. Ameliorasi Subsoil Masam gipsum by product
menggunakan Gipsum menghilangkan lebih banyak Al
3. 3. Ameliorasi Subsoil Masam dari tanah dan dengan laju yang
Menggunakan Asam Organik lebih cepat daripada gipsum
murni.
 menekan aktivitas Al pemberian
kompos sampah kota pada
subsoil Ultisol mampu menurunkan
Al-dd lebih dari 78,5%.
STRATEGI PEMULIAAN TANAMAN TOLERAN
ALUMINIUM
Suryowinoto (1996)
menyatakan bahwa
dalam upaya
memperoleh varietas
baru yang memiliki Menciptakan tanaman baru yang
ketahanan dapat toleran terhadap Al pernah dilakukan
dilakukan pengujian oleh Suryowinoto(1996) yaitu terhadap
beberapa varietas tanaman tomat. Pada penelitian ini
melalui metode kultur menggunakan Al-EDTA sehingga
in vitro yaitu suatu didapatkan kultivar tomat yang toleran
metode pengujian terhadap Al. Temuan ini sangat
beberapa varietas membantu mengatasi permasalahan
tekanan seleksi mulai yang dihadapi pada tanah-tanah
tingkat sel sampai daerah transmigrasi yaitu kandungan Al
dihasilkan tanaman yang tinggi karena kendala tersebut
baru dan dilakukan telah diatasi dengan diciptakannya
dalam tabung serta varietas baru yang tahan terhadap
kondisi lingkungan kandungan Al yang tinggi
yang aseptik dan
terkendali.
Seleksi terhadap sel-sel yang dikulturkan dapat menghasilkan mutan dalam jumlah
yang amat banyak. Mutan-mutan yang dihasilkan umumnya diseleksi untuk melihat
tingkat resistensinya. Sel-sel resisten dalam jumlah banyak dapat diseleksi dengan
melihat kemampuannya untuk tumbuh pada media yang mengandung
inhibitor,sel-selsensitif tentunya tidak akan tumbuh. Metode ini sangat berguna
karena jutaan sel dapat diseleksi dengan mudah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai