Anda di halaman 1dari 13

Outline..

Hakikat Sekolah bagi Remaja

Pendekatan dalam Mendidik Siswa

Transisi di Masa Sekolah

Konteks Sosial dari Sekolah

Remaja Berkebutuhan Khusus


Hakikat Sekolah bagi Remaja
Meningkatkan
kesempatan remaja
dalam mengambil
peran-peran dunia
Sebagai tempat orang dewasa.
pendidikan Mencegah remaja
intelektual, persiapan merasa terkucilkan
dunia kerja, dan dalam dunia orang
pendidikan dewasa.
kewarganegaraan.

Sekolah
Pendekatan dalam Mendidik Siswa

Pendekatan Pendekatan konstruktif


Instruksi kognitif
Langsung • Berpusat pada siswa
• Guru berperan dalam mendukung
siswa
Berpusat pada guru • Teori Piaget
Masih ditekankan di banyak
sekolah. Pendekatan konstruktif sosial
Murid yang pasif • Berfokus pada pentingnya
berkolaborasi antar siswa, guru, dan
orang lain.
• Teori Vygotsky

Pendekatan
Konstruktif
Akuntabilitas: Ujian Negara
Dampak positif: meningkatkan prestasi siswa, menerapkan harapan yang
tinggi terhadap semua siswa, mengidentifikasi sekolah, meningkatkan
keyakinan diri sekolah seiring dengan meningkatnya skor ujian.

Di Amerika Serikat, Undang-undang federal yang berkaitan dengan ujian


negara yaitu No Child Left Behind (NCLB) yang disahkan tahun 2002.

Kritik terhadap NCLB menyatakan bahwa NCLB lebih banyak merugikan


ketimbang menguntungkan.
• Skor tunggal untuk indikator utama bagi kemajuan dan kompetensi siswa
merupakan hanya mencerminkan aspek sempit dari kemampuan siswa.
Transisi di Masa Sekolah: Perubahan mencangkup pubertas dan perhatian terhadap citra tubuh,
kemunculan beberapa aspek pemikiran operasional formal, perubahan dalam kognisi sosial, meningkatnya
tanggung jawab dan menurunnya ketergantungan terhadap orang tua, memasuki struktur sekolah yang lebih
besar dan impersonal, perubahan dari satu guru menjadi banyak guru, perubahan dari kelompok kawan yang
kecil dan homogen menjadi kawan yang lebih besar dan heterogen, meningkatnya fokus pada prestasi dan
performa, serta pengukurannya.

Transisi dari Sekolah Transisi dari Perguruan


Menengah Atas Menuju Tinggi Menuju Dunia
Transisi Menuju Sekolah
Perguruan Tinggi Kerja
Menengah atau Sekolah
Menengah Pertama • Terjadi kesulitan mencari
• Mengulang fenomena top-
pekerjaanPerbedaan
• Transisistres karena terjadi dog
kebutuhan lapangan kerja
banyak perubahan. • Sebagian besar individu dengan pembelajaran
• Perubahan positif mengalami perubahan pada perguruan tinggi
transisi ini yaitu
• Top-dog phenomenon berkurangnya kontak dengan • Jalan tengahPelatihan antar
orang tua. perguruan tinggi dan para
pemberi kerja.
Apa yang Mendukung Keberhasilan
Sekolah Menengah?
How?
• Mengurangi sifat dasar sekolah (besar dan
impersonal) dengan membangun komunitas
• Memperkecil perbandingan jumlah siswa dengan
konselor
Mengapa tidak berhasil? • Melibatkan orang tua dan para pemimpin
komunitas dalam kegiatan sekolah
• Sekolah: tempat yang besar dan • Mengembangkan kurikulum yang menghasilkan
impersonal, kurikulum tidak relevan, para siswa terpelajar, memahami ilmu
dan siswa hanya mempercayai sedikit pengetahuan, memiliki pemahaman mengenai
orang dewasa di sekolah. kesehatan, etika, dan kewarganegaraan
• Membuat guru mengajar dengan kerangka
kurikulum yang lebih fleksibel, terintegrasi
dengan disiplin ilmu dari pada menyampaikan
materi terpisah dengan kaku dalam kurun waktu
tertentu.
• Mendorong kesehatan dan kebugaran siswa dengan
lebih menggunakan program-program sekolah dan
menolong siswa yang membutuhkan perawatan
kesehatan masyarakat untuk memperolehnya
Remaja yang Putus Sekolah di Sekolah
Menengah Atas dan Pemuda yang Tidak
Kuliah
Remaja yang putus Penyebab putus
sekolahmembatasi sekolah: faktor
kesejahteraan sekolah, ekonom,
ekonomi dan sosial keluarga, kawan
mereka. sebaya, dan pribadi.

Jenis kelamin: lebih


banyak laki-laki yang
putus sekolah
Konteks Sosial dari Sekolah
Perubahan Konteks Ukuran dan Iklim
Iklim Kelas
Perkembangan Sosial Sekolah

Strategi otoritatif mendorong


Ukuranmeningkatnya siswa,
siswa untuk menjadi pemikir dan
Pra sekolahlingkungan yang menurunnya anggaran, dan alasan
pelaku yang mandiri namun tetap
terlindung pendidikan untuk meningkatkan
disertai dengan pemantauan yang
stimulasi akademis.
efektif

Strategi otorianmembatasi dan


menghukum, terutama
Sekolah dasarkonteks utama Sekolah yang besarsistem kendali
untukmenjaga ketertiban kelas
ruang kelas sosial kurang efektif.
dibandingkan instruksi dan
keinginan belajar.

Strategi permisif menawarkan


Sekolah yang lebih otonomi pada siswa namun kurang
Sekolah menengahkonteks sosial memberikan dukungan dalam
kecilpendidikan yang lebih baik
ada di seluruh sekolah mengembangkan keterampilan
bagi remaja.
belajar atau dalam mengelola
perilaku mereka.
Kesesuaian Pribadi-
lingkungan
• Tidak adanya kesesuaian
pribadi-
lingkunganPerubahan
Guru dan Orang tua psikologis negatif.
• Sifat tertentu guru • Why?
berdampak positif terhadap
siswa. • Kebutuhan remaja ≠
• Harapan guru yang positif peluang dari sekolah.
berkaitan dengan prestasi
yang lebih tinggi dari siswa.
• Keberhasilan remaja di
sekolah dipengaruhi oleh
orang tua.
• Keterlibatan orang tua
semakin berkurang semakin
tinggi jejang pendidikan
anak.
Kawan-kawan Sebaya
• Bullying merupakan perilaku verbal atau fisik yang dimaksud untuk menyerang
orang yang lemah/kurang kuat.
• Korban bullying biasanya merasa kesepian dan sulit berkawan.
• Dampak bullying jangka pendek
• siswa dapat depresi, kehilangan minat untuk menyelesaikan tugas sekolah, atau
sering menolak pergi sekolah.
• Iklim sekolah menentukan terjadinya bullying
• Mencegah bullying:

Budaya
• Remaja yang berasal dari etnis minoritas dan berpenghasilan rendah cenderung
mengalami kesulitan di sekolah dibandingkan remaja dari status sosial-ekomi
menengah
• Siswa minoritas tidak dilayani dengan baik oleh sekolah.
• Siswa yang berasal dari keluarga berpengahasilan rendah memiliki hambatan
dalam pendidikan
Remaja Berkebutuhan Khusus
• Siswa yang mengalami kesulitan • Siswa, intelegensi • Konsisten dlm kurun waktu
belajar, ganguan normal/diatas rata-rata, tertentu
bicara/berbahasa, retardasi kesulitan satu bidang akademik. • Ciri-ciri kurang perhatian,
mental, dan gangguan • Kesulitan membaca. hiperaktivitas, dan impulsivitas.
emosional secara serius. • Intervensi yang dapat dilakukan
yaitu medis, perilaku, dan
akademis.

Siapa yang Termasuk


Attention Deficit
Remaja
Kesulitan Belajar Hyperactivity
Berkebutuhan
Disorder (ADHD)
Khusus

• “Public Law 92-142” • Skor IQ rata-rata (skor >130)


• IDEA & memiliki talenta khusus
• Ciri-ciri remaja berbakat

Isu Pendidikan yang


Melibatkan Remaja Remaja Berbakat
Difabel
Referensi
 Azizi Yahaya, dkk. 2005. Aplikasi Kognitif dalam Pendidikan.
Kuala Lumpur: PTS Professional.
 Dr. Paul Suparno. Teori Perkembangan Kognitif. Jakarta:
Penerbit Kanikus.
 John W. Santrock. 2007. Remaja Jilid II Edisi Kesebelas. Jakarta:
Erlangga.
 John W. Santrock. 2007. Adolescence Edisi Keenam. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai