SEBAGAI ADVOKASI
DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN
a. Predisposing factors
Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya, faktor-
faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya
perilaku maka sering disebut faktor pemudah.
b. Enabling factors
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan, bagi masyarakat misalnya air bersih,
tempat pembuangan tinja. Ketersedian makanan yang bergizi
dan sebagai-nya. Temasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes,
pos obat desa, dokter atau bidan, praktek swasta dan
sebagainya. Untuk berperilaku sehat masyarakat memerlukan
sarana dan prasarana pen-dukung. Fasilitas ini pada
hakekatnya mendukung atau memungkinkan terjadinya
perilaku kesehatan maka faktor-faktor ini disebut faktor
pendukung atau faktor pemungkin.
c. Reinforcing factors
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas
kesehatan. Untuk berperilaku sehat masyarakat kadang-
kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, dan
dukungan fasilitaf saja melainkan diperlukan perilaku contoh
(acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama para
petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan.
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai
penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam
upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan
klien dan membantu klien memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien, hak-hak klien tersebut antara lain :
a. hak atas informasi; pasien berhak memperoleh informasi
mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani
perawatan. Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal
berikut :
1. Penyakit yang dideritanya;
2. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
3. kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut
dan tindakan untuk mengatasinya;
4. Alternatif terapi lain beserta resikonya;
5. Prognosis penyakitnya;
6. Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit
yang dideritanya;
b. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;
c. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi keperawatan
tanpa diskriminasi;
d. Hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan
yang akan dilakukan oleh perawat/ tindakan medik
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya (informed
consent);
e. Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
Tanggung jawab perawat advokat