PARASITOLOGI KELOMPOK 1 Fix
PARASITOLOGI KELOMPOK 1 Fix
1. Annisa rahimi
2. Aurellia Aghnetasya
3. Delfira Suci Rahmadani
4. Farahdiba Aulia Amru
5. Innayyah Nursafitri
6. Monica Yuza Utami
7. Namira Fitria
8. Nur’aini
9. Savikri Jurali
10. Syarif Alqudri
11. Wahyui Irwan
12. Widia Putri Okviriana
13. Yesi Sepriyani
PARASITOLOGI
1. RHIZOPODA
2. CILIATA
PARASITOLOGI
A. Pengertian Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian
tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain
dapat bersifat sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau
seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan
B. Istilah-istilah dalam parasitologi
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis
organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa
dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme
b. Simbiose komensalisme
c. Simbiose parasitisme
d. Simbiose obligat
e. Simbiose fakultatif
f. Simbiose monoksen
g. Simbiose poliksen
h. Simbiose parasit permanen
i. Simbiose parasit temporer
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau
organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis
hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif
b. Hospes paratenik
c. Hospes intermediate (perantara)
d. Hospes reservoir
e. Hospes obligat
f. Hospes alternatif
g. Hospes insidental
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi
perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan
sebagai vektor adalah serangga.
4. Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada
manusia.Secara umum, pembagian parasit berdasarkan atas
jenis parasit tersebut yaitu kelompok tumbuhan atau kelompok
binatang. Atas dasar ini parasit dibagi menjadi :
1. Zooparasit
2. Fitoparasit
3. Spirochaeta dan Virus
RHIZOPODA
Pengertian
Rhizopoda adalah subkelas dari protozoa yang
mampu membentuk tonjolan pada
sitoplasma atau pseudopodia, yang digunakan
untuk bergerak ataupun aktivitas lain
seperti menangkap makanan (amuba tertentu, s
erta rhizopod gamet,membentuk flagela sement
ara).
Entamoeba Histolytica, merupakan kelompok rhizopoda yang
bersifat pathogen dan menyebabkan penyakit diare amoeba.
Diare seperti ini biasanya disertai dengan darah dan lender
akibat infeksi Entamoeba Histolytica.
Entamoeba Histolytica, merupakan protozoa parasit anaerob,
bagian genus Entamoeba. Dominan menjangkiti manusia dan
kera, E. histolytica diperkirakan menulari sekitar 50 juta orang
di seluruh dunia.
Entamoeba Histolytica, dapat menyebabkan penyakit infeksi
seperti penyakit usus amuba atau disentri amuba yang di
sebabkan oleh protozoa ini. Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh protozoa ini merupakan penyakit disentri parah dimana
kontaminasi ini dapat terjadi dikarenakan sistem pembuangan
air kotor dan tinja tidak dikelola dengan baik sehingga dapat
mencemari makanan dan minuman
ENTAMOEBA HISTOLITICA
A. Sejarah
Entamoeba histolytica pertama kali ditemukan oleh Lösch (tahun
1875) dari tinja disentri seorang penderita di Leningrad, Rusia.
Pada autopsi, Lössch menemukan E.histolytica bentuk trofozoit
dalam ulkus usus besar, tetapi ia tidak mengalami
hubungan kausal antar parasit ini dengan kelainan ulkus tersebut
.Pada tahun 1893 Quinche dan Roos menemukan E.histolytica
bentuk kista, sedangkan Schaudin (1903) memberi nama spesies
Entamoeba histolytica dan membedakannya dengan ameba yang
juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoebacoli.
B. Penyebaran
Penyebaran kosmoplolit ( seluruh dunia) tetapi
banyak ditemukan di daerah yang tropis dengan
keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Dalam suatu studi perbandingan pada tahun
1969 persentase sampel tinja yang positif untuk
tropozoit dan atau kista Entamoeba histilytica
ialah 7% di bangkok, 10 % di Calcuta,India. 50%
di Meddelin (Colombia) dan 72% di San Jose
(costa rica).
C. Toksonomi
Bentuk toksonomi dari E.histolytica adalah sebagai berikut ;
Kingdom : Protozoa
Ph ylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Sarcodina
Kelas : Lobosea
Ordo : Amoebida
Family : Endamoebidae
Genus : Entomoeba
Species : histolytica
D. Siklus hidup
Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman
yang terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit
tersebut tercerna, tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista
masak) yang tahan terhadap asam lambung masuk ke usus.
Disini karena pengaruh enzym usus yang bersifat netral dan
sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista
mencapai bagian bawah ileum atau caecum terjadi excystasi
menjadi empat amoebulae.
Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan
membuat lesi di usus besar kemudian tumbuh menjadi
trophozoit dan mengadakan multiplikasi disitu, proses ini
terutama terjadi di caecum dan sigmoidorectal yang menjadi
tempat habitatnya.
E. Penyebab penyakit
1. persediaan air yang terpolusi
2. Tangan infected food handler yang terkontaminasi
3. kontaminasi oleh lalat dan kecoa
4. penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
5. higiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi
tinggi, seperti asrama, rumah sakit, penjara, dan lingkungan
perumahan.
F. Pencegahan
1. Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging
sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci
bersih dengan air.
2. Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
3. Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan
cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.
4. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak
menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan
tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
G. Penyakit dan gejala klinis amebiasis
Penyakit yang ditimbulkan dibagi berdasarkan organ yang terkena
dampak, yakni intra intestinal dan ekstra intestinal, untuk intra
intestinal biasanya berupa diare, disentri (ada darah dan lendir pada
feses), kemudian untuk extra instestinal biasanya abses hepar dan
hepatitis amoeba. Gejala yang ditimbulkan bisa asimptomatik (tanpa
gejala) atau biasanya perut kembung, nyeri, diare, tinja berbau busuk,
tinja berdarah dan berlendir, demam subfebril, nyeri tekan
sigmoid/epigastrium (tergantung letak lesi), anemia, hepatomegali
serta peningkatan leukosit dan LED yang tinggi.
Diagnosis dan pengobatan disentri (untuk dewasa)
1. Feses berbau busuk
2. Feses asam
3. Terdapat charcot leyden krist
4. Parasit Entamoeba histolytica pada feses (+)
1. Pengertian
Vacuole ± +=
Dengan istirahat
Makan makanan yang lunak, banyak protein,
vitamin, serat, dan cairan yang cukup.
Orang yang terinfeksi Krista tidak diperbolehkan
menyentuh atau memegang makanan langsung
Sosialisasi tentang hidup higienis
Sanitasi lingkungan yang baik
Pembuangan kotoran dan sampah pada tempatnya.
DIENTAMOEBA
FRAGILIS
Gambar Dientamoeba Fragilis
SIKLUS HIDUP
SIKLUS HIDUP
Patogenesis
Infeksi oleh Dientamoeba fragilis
disebut Dientamoebiasis,dengan gejala nyeri di
bagian perut, penurunan berat badan, diare,
anoreksia, mual-mual, dan demam. Jika infeksi
sudahkronis, gejala yang muncul akan berlangsung
hingga lebih dari dua bulan.
Organisme menulari mucosal crypts dari usus besar
yang terletak dekat dengan mucosal epithelium, dari
cecum ke dubur, namun yang cecum dan proximal
usus besar biasanya terpengaruh.
Parasit ini tidak dikenal invasi dan tidak menyebabkan
kerusakan sel dan Hal itu dapat memohon sebuah
eosinophilic kobaran Tanggapan di colonic mucosa
sehingga, gejala-gejala terkait dengan dangkal colonic
mucosal iritasi
Dientamoeba fragilis parasit yang telah menunjukkan
menyebabkan penyakit pada manusia tanpa
memandang status kekebalan. ia adalah parasit yang
rentan dan tidak dapat hidup sangat lama di
lingkungan di luar manusia intestines
PENULARAN DAPAT TERJADI
KARENA
1.Dengan setelah menyentuh di bangku orang
terinfeksi D. fragilis. dan membawa ke mulut
2. menelan sesuatu, seperti air atau makanan,
ketularan dengan D. fragilis.
3. secara tiba-tiba menelan keremi telur, yang dapat
melindungi parasit ini rapuh, dan telur dari parasit
lainnya.
Pencegahan D. Fragilis
Cucilah tangan dengan sabun dan air, terutama
setelah menggunakan toilet, mengubah diapers dan
sebelum menyiapkan makanan. Mengajarkan pada
anak-anak pentingnya cuci tangan untuk mencegah
infeksi.
Pengaruh terhadap manusia
Infeksi oleh Dientamoeba fragilis disebut
Dientamoebiasis, dengan gejala yang paling umum
adalah nyeri di bagian perut, penurunan berat
badan, diare, anoreksia, mual-mual, demam, dan
kelelahan. Jika infeksi sudah kronis, gejala yang
muncul akan berlangsung hingga lebih dari dua
bulan.
Ciri– ciri orang yang terinfeksi Dientamoeba
fragilis, sebagai berikut:
Penurunan berat badan
Diare
Anorexia
Nyeri di bagian perut
Mual
Demam
Ciliata
(Ciliophora/Infusoria)
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil), Ciliophora atau
Infosoria bergerak dengan silia (rambut getar).
Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau
hanya pada bagian tertentu.
Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga
merupakan alat bantu untuk makan.
Strukur Cilliata
Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali
primitif, simetrinya radial.
Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar
yang tersusun dari sitoplasam padat.
Tubuhnya diselimuti oleh Silia. Silia yang
menyelubungi seluruh permukaan tubuh utama
disebut silia somatic.
Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya, yaitu
vakuola kontraktil.
Ciliata tidak mempunyai struktur khusus
pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan cara
makan. Terdapat dua macam mulut pada ciliata
yaitu:
Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang
menyatu dalam barisan panjang.
Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang
bersatu membentuk piringan.
Ciri-ciri Cilliata
Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan
cilia (rambut getar).
Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis,
tetapi sepesies yang terbesar berukuran 3 mm.
Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau
hanya pada bagian tertentu.
Cilia membantu pergerakan makanan ke
sitostoma.
Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval
Sel Ciliata memiliki dua inti yaitu makronukleus
dan mikronukleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu
pada konjugasi.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair yang
banyak mengandung bahan organik.
Ciliata dapat hidup baik secara parasit maupun
simbiosis dan ada pula yang hidupnya bebas di
alam.
Reproduksi Ciliata
Aseksual
Dalam perberkembangbiakannya secara
pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua,
kemudian menjadi 4, dan 8, dan seterusnya.
Pembelahan ini di awali dengan pembelahan
makronukleus, setelah itu terjadi penggentingan
membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel
anak.
Gambar Pembelahan biner
Seksual
Dalam perkembangan secara seksual (kawin)
dengan cara konjugasi yang perkembangbiakannya
dapat dilihat pada gambar berikut