Anda di halaman 1dari 80

Nama kelompok 1

1. Annisa rahimi
2. Aurellia Aghnetasya
3. Delfira Suci Rahmadani
4. Farahdiba Aulia Amru
5. Innayyah Nursafitri
6. Monica Yuza Utami
7. Namira Fitria
8. Nur’aini
9. Savikri Jurali
10. Syarif Alqudri
11. Wahyui Irwan
12. Widia Putri Okviriana
13. Yesi Sepriyani
PARASITOLOGI

1. RHIZOPODA
2. CILIATA
PARASITOLOGI

A. Pengertian Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian
tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain
dapat bersifat sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau
seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan
B. Istilah-istilah dalam parasitologi
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis
organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa
dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme
b. Simbiose komensalisme
c. Simbiose parasitisme
d. Simbiose obligat
e. Simbiose fakultatif
f. Simbiose monoksen
g. Simbiose poliksen
h. Simbiose parasit permanen
i. Simbiose parasit temporer
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau
organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis
hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif
b. Hospes paratenik
c. Hospes intermediate (perantara)
d. Hospes reservoir
e. Hospes obligat
f. Hospes alternatif
g. Hospes insidental
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi
perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan
sebagai vektor adalah serangga.
4. Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada
manusia.Secara umum, pembagian parasit berdasarkan atas
jenis parasit tersebut yaitu kelompok tumbuhan atau kelompok
binatang. Atas dasar ini parasit dibagi menjadi :
1. Zooparasit
2. Fitoparasit
3. Spirochaeta dan Virus
RHIZOPODA
Pengertian
Rhizopoda adalah subkelas dari protozoa yang
mampu membentuk tonjolan pada
sitoplasma atau pseudopodia, yang digunakan
untuk bergerak ataupun aktivitas lain
seperti menangkap makanan (amuba tertentu, s
erta rhizopod gamet,membentuk flagela sement
ara).
 Entamoeba Histolytica, merupakan kelompok rhizopoda yang
bersifat pathogen dan menyebabkan penyakit diare amoeba.
Diare seperti ini biasanya disertai dengan darah dan lender
akibat infeksi Entamoeba Histolytica.
 Entamoeba Histolytica, merupakan protozoa parasit anaerob,
bagian genus Entamoeba. Dominan menjangkiti manusia dan
kera, E. histolytica diperkirakan menulari sekitar 50 juta orang
di seluruh dunia.
 Entamoeba Histolytica, dapat menyebabkan penyakit infeksi
seperti penyakit usus amuba atau disentri amuba yang di
sebabkan oleh protozoa ini. Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh protozoa ini merupakan penyakit disentri parah dimana
kontaminasi ini dapat terjadi dikarenakan sistem pembuangan
air kotor dan tinja tidak dikelola dengan baik sehingga dapat
mencemari makanan dan minuman
ENTAMOEBA HISTOLITICA

A. Sejarah
Entamoeba histolytica pertama kali ditemukan oleh Lösch (tahun
1875) dari tinja disentri seorang penderita di Leningrad, Rusia.
Pada autopsi, Lössch menemukan E.histolytica bentuk trofozoit
dalam ulkus usus besar, tetapi ia tidak mengalami
hubungan kausal antar parasit ini dengan kelainan ulkus tersebut
.Pada tahun 1893 Quinche dan Roos menemukan E.histolytica
bentuk kista, sedangkan Schaudin (1903) memberi nama spesies
Entamoeba histolytica dan membedakannya dengan ameba yang
juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoebacoli.
B. Penyebaran
Penyebaran kosmoplolit ( seluruh dunia) tetapi
banyak ditemukan di daerah yang tropis dengan
keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Dalam suatu studi perbandingan pada tahun
1969 persentase sampel tinja yang positif untuk
tropozoit dan atau kista Entamoeba histilytica
ialah 7% di bangkok, 10 % di Calcuta,India. 50%
di Meddelin (Colombia) dan 72% di San Jose
(costa rica).
C. Toksonomi
Bentuk toksonomi dari E.histolytica adalah sebagai berikut ;
Kingdom : Protozoa
Ph ylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Sarcodina
Kelas : Lobosea
Ordo : Amoebida
Family : Endamoebidae
Genus : Entomoeba
Species : histolytica
D. Siklus hidup
Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman
yang terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit
tersebut tercerna, tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista
masak) yang tahan terhadap asam lambung masuk ke usus.
Disini karena pengaruh enzym usus yang bersifat netral dan
sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista
mencapai bagian bawah ileum atau caecum terjadi excystasi
menjadi empat amoebulae.
Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan
membuat lesi di usus besar kemudian tumbuh menjadi
trophozoit dan mengadakan multiplikasi disitu, proses ini
terutama terjadi di caecum dan sigmoidorectal yang menjadi
tempat habitatnya.
E. Penyebab penyakit
1. persediaan air yang terpolusi
2. Tangan infected food handler yang terkontaminasi
3. kontaminasi oleh lalat dan kecoa
4. penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
5. higiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi
tinggi, seperti asrama, rumah sakit, penjara, dan lingkungan
perumahan.

F. Pencegahan
1. Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging
sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci
bersih dengan air.
2. Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
3. Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan
cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.
4. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak
menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan
tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
G. Penyakit dan gejala klinis amebiasis
Penyakit yang ditimbulkan dibagi berdasarkan organ yang terkena
dampak, yakni intra intestinal dan ekstra intestinal, untuk intra
intestinal biasanya berupa diare, disentri (ada darah dan lendir pada
feses), kemudian untuk extra instestinal biasanya abses hepar dan
hepatitis amoeba. Gejala yang ditimbulkan bisa asimptomatik (tanpa
gejala) atau biasanya perut kembung, nyeri, diare, tinja berbau busuk,
tinja berdarah dan berlendir, demam subfebril, nyeri tekan
sigmoid/epigastrium (tergantung letak lesi), anemia, hepatomegali
serta peningkatan leukosit dan LED yang tinggi.
Diagnosis dan pengobatan disentri (untuk dewasa)
1. Feses berbau busuk
2. Feses asam
3. Terdapat charcot leyden krist
4. Parasit Entamoeba histolytica pada feses (+)

Pengobatan terpilih (Drug of Choice) menggunakan kemoterapi


parasit amubisid, yaitu metronidazol (sediaan tab 250 mg dan 500
mg). Metronidazole tab 500 mg (minum tiap 8 jam sekali) selama
10 hari.
Entamoeba Coli

1. Pengertian

Entamoeba coli adalah salah satu protozoa yang masuk


kedalam genus entamoeba atau biasa kita sebut sebagai
amoeba. Amoeba terbagi beberapa jenis dan peran bagi
kesehatan manusia sangat penting seperti Entamoeba Coli,
Entamoeba Hartmani, Entamoeba Histolytica, Dientamoeba
Fragilis, Jodamoeba Butschii, Endolimax Nana, sedangkan
Entamoeba Gimgivalis merupakan jenis amoeba yang hidup
dalam mulut, hanya Entamoeba Histolytica yang
menyebabkan peyakit.
2. Morfologi

Entamoeba Coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit


ditandai dengan ciri - ciri morfologi berikut :
 Bentuk ameboid, ukuran 15 - 50 μm serta trofozoid adalah sel
uniselular
 Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri,
jamur dan debris (tanpaeritrosit nucleus dengan karyosom sentral
dan kromatin mengelilingi pinggirannya
 Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam
bergerak
 Pada intinya yang berada dalam endoplasma sel, struktur intinya
seperti cincin dengan dilapisi membran yang tebal dan dilapisi
dengan kromatin dan karyosome eksentrik, terdapat benang linin
yang berada antara keduanya
Kista Entamoeba Coli memiliki ciri - ciri berikut :

 Bentuk membulat dengan ukuran 10 - 35 μm


 Kista matang berisi 8 - 16 inti chromatoidal bodies berupa batang
- batang langsing yang menyerupai jarum
 Kista yang matang adalah tahap infektif. Kista yang terbentuk
dalam usus besar dibuang keluar dari tubuh inang melalui feses.
Kista bertahan selama 3 - 4 bulan di luar tubuh inang dan relatif
lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan orang -
orang dari Etamoeba Histolytica. Bertahan hidup tingkat kista
adalah sekitar 46%
Perbedaan Entamoeba Histolytica Entamoeba Coli

Ukuran (mikron) 20 (10-60) 25 (10-50)

Pergerakan Aktif, progresif Lambat, tidak progresif

Eritrosit dalam cytoplasma + –

Bakteri dalam cytoplasma – ++

Vacuole ± +=

Nucleus Tidak jelas terlihat Kadang-kadang jelas


3. siklus hidup

Bila membahas siklus hidup kedua spesies Entamoeba Coli dengan


Ehistolytica hampir sama, perbedaannya pada Entamoeba Coli yang
tidak ditemukan adanya penjalaran eksternal pada saat proses
penularan. Bila menemukan Ehistolytica pada tubuh seseorang
berarti disitu juga terdapat Entamoeba Coli. Diagnosis dilakukan
dengan pemeriksaan tinja. Bentuk trofozoit Entamoeba Coli agak
sukar dibedakan dengan bentuk prekista Entamoeba Histolytica.
Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih dari 4 inti.
Pengobatan tidak diperlukan karena protozoa ini non pathogen.
Penyakit yang ditimbulkan

Diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk


yang encer. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah,
penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat
terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat.
Biasanya terjadi secara mendadak, bersifat akut, dan berlangsung
dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan kadang diperlukan pengobatan khusus.
Faktor pencetus diare :

 Tangan yang kotor


 Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri
 Ditularkan oleh binatang peliharaan

Kontak langsung dengan feses atau material yang menyebabkan diare


( cara membersihkan diri yang tidak benar setelah ke luar dari toilet)
Penyebab utama diare :

 Gizi yang buruk.


 Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses
susu
 Seorang bayi tidak mampu mencerna makanan yang baru dan
belum pernah dia kenali
 Akibat alergi terhadap makanan tertentu (makanan laut, udang,
dan lain - lain)
 Penggunaan obat - obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh
jaringan tubuh
 Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing atau bakteri
 Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
 Keracunan makanan
Pengobatan Diare :

Bagi sebagian besar kasus diare, obat - obatan tidak diperlukan.


Jika diare dalam skala besar, bahaya yang paling besar adalah
dehidrasi. Jadi, bagian paling penting dalam pengobatannya adalah
memberikan cukup cairan dan makanan yang baik. Apapun
penyebabnya, yang paling penting untuk dilakukan adalah :
 Mencegah atau mengatasi dehidrasi
 Memenuhi kebutuhan gizi
4. Penularan

Dalam proses penularan atau metode infeksi ke inang yang baru,


ini bisa dilihat dimulai dari manusia atau host mengkonsumsi
makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, kemudian dimulai
dengan fase infeksi dimana stadium kista dibawa dari makanan yang
terkontaminasi dari serangga atau hewan.
Pengerat lain lalu masuk ke mulut yang dan akhirnya makanan
tersebut dicerna di usus kecil amoeba multinukleat tunggal keluar
melalui dinding kista, perkembangbiakan melalui proses pembelahan.
Amoeba muda bergerak ke bawah untuk mencapai sekum di mana
mereka berkembang biak dalam jumlah dan menjadi trofozoit.
Iodamoeba Butschili
Iodamoeba butschili adalah spesies amuba. Itu
mendapat namanya dari penampilannya ketika
diwarnai dengan yodium. Iodamoeba butschilii adalah
amoeba parasit non patogenik, umumnya ditemukan
di usus besar, babi dan mamalia lainnya.
SIKLUS HIDUP
 Kista dan tropozoit spesies ini dilewatkan dalam
tinja dan di anggap diagnostic.
 Kista biasanya ditemukan ditinja yang terbentuk,
sedangkan tropozoit biasanya ditemukan di fases
diare. Kolonisasi amoeba non pathogen terjadi
setelah konsumsi kista matang pada makanan, air,
atau fases yang terkontiminasi.
 Eksirasi terjadi di usus kecil
 Trozoit dilepaskan, yang bermigrasi ke usus besar.
Trozoit dikalikan dengan pembelahan biner dan
menghasilkan kista, dan kedua tahap dilewatkan
dalam tinja. Karena perlindungan yang diberikan
oleh dinding sel mereka, kista dapat bertahan
berhari hari hingga minggu minggu di lingkungan
eksternal bertanggumg jawab untuk tranmisi.
Trozoit yang dilewati di dalam tinja cepat sekali
hancur di luar tubuh, dan jika tertelan tidak akan
bertahan hidup paparan lingkungan lambung.
PENCEGAHAN

Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara yaitu:


 Peningkatan kesehatan
 Pembuangan limbah tinja yang memadai
 Cuci buah buahandan sayur sayuran yang
terkontaminasi
Endolimax nana
merupakan parasit komensal usus didunia berkisar 10
– 20%, kecil, gerak lambat, inti khas dan kista berinti
empat dan bentuknya tidak teratur. Endolimax nana
mempunyai ukuran 6–12 µm dan rata-rata 8 µm,
Endoplasma bergranula, nukleus tidak dapat
dibedakan, yang menentukan diagnosa adalah
bentuknya yang kecil dan pseudopodianya kecil seperti
knop.
Bentuk

Bentuk Tropozoit: Ukuran 6-12 µm (rata-rata 8 µm),


Pseudopodia tumpul, sebagian besar granula, Inti
umumnya tidak tampak/ tidak begitu jelas
Bentuk Kista: Ukuran 5-14 µm, dinding kista tipis,
glikogen dan batang, kromidial tidak ada , nukleus
berbentuk lonjong,disebut inti endolimax (ada 4 buah)
Siklus hidup

Siklus hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama.


Bentuk yang infektif adalah kista. Setelah tertelan, kista
akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah menjadi
trofozoit kembali. Trofozoit kemudian memperbanyak diri
dengan cara membelah pasang. Trofozoit kerap mengalami
enksistasi (merubah diri menjadi bentuk kista). Kista akan
dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan kista
dapat dijumpai di dalam tinja, namun trofozoit
biasanya dijumpai pada tinja yang cair. Endolimax
nana bersifat invasif, sehingga trofozoit dapat menembus
dinding usus dan kemudian beredar di dalam sirkulasi
darah (hematogen).
Cara penularan

 Karena media air sangat penting peranannya


dalam penularan, maka perlu diperhatikan
kebersihan suplai air minum. Hal ini akan
berhubungan dengan jarak jamban dari sumur.
 Bisa juga melalui udara dan hinggap
dimakanan yang tidak ditutup dengan penutup
makanan.
Penyakit atau pengaruh terhadap manusia

Endolimax Nana bersifat komensal (non patogen) ,


penelitian terbaru menunjukan jika Endolimax Nana
menyebabkan periodik, ketidaknyamanan usus ringan
pada manusia. Ini dapat dideteksi di tinja 1-40% dari
spesimen dan dikaitkan dengan mual, demam,
muntah, diare dan sakit perut. Sampel di ambil dari
feaces. Penderita tidak ditemukan gejala klinis. Tidak
menimbulkan penyakit (komensal di usus), tetapi
Endolimax Nana kadang ditemukan di tinja penderita
diare dan disentri yang saat itu juga terkena bakteri
Entamoeba Histolyca.
Cara pencegahan

 Dengan istirahat
 Makan makanan yang lunak, banyak protein,
vitamin, serat, dan cairan yang cukup.
 Orang yang terinfeksi Krista tidak diperbolehkan
menyentuh atau memegang makanan langsung
 Sosialisasi tentang hidup higienis
 Sanitasi lingkungan yang baik
 Pembuangan kotoran dan sampah pada tempatnya.
DIENTAMOEBA
FRAGILIS
Gambar Dientamoeba Fragilis
SIKLUS HIDUP
SIKLUS HIDUP

Dimulai akan langsung melalui fecal-oral dan


menyebar, kemungkinan,melalui coinfection telur
dari Enterobius vermicularis (yakni, keremi),
setelah itu dia berubah menjadi tropozoid, setelah
itu tropozoid membelah secara binner dan terlelan
oleh manusia, setelah tertelan tropozoid tersebut
terdapat di usus besar, ketika di usus besar mereka
melakukan pembelahan binner kembali daan
terbentuklah tropozoid yang baru, setelah itu
tropozoid tersebut keluar bersama feses dan kembali
lagi kesiklus pertama. penyakit ini biasanya
menyebabkan iritasi atau infeksi sistem pencernaan.
Penularan Dientamoeba Fragilis

Patogenesis
Infeksi oleh Dientamoeba fragilis
disebut Dientamoebiasis,dengan gejala nyeri di
bagian perut, penurunan berat badan, diare,
anoreksia, mual-mual, dan demam. Jika infeksi
sudahkronis, gejala yang muncul akan berlangsung
hingga lebih dari dua bulan.
Organisme menulari mucosal crypts dari usus besar
yang terletak dekat dengan mucosal epithelium, dari
cecum ke dubur, namun yang cecum dan proximal
usus besar biasanya terpengaruh.
Parasit ini tidak dikenal invasi dan tidak menyebabkan
kerusakan sel dan Hal itu dapat memohon sebuah
eosinophilic kobaran Tanggapan di colonic mucosa
sehingga, gejala-gejala terkait dengan dangkal colonic
mucosal iritasi
Dientamoeba fragilis parasit yang telah menunjukkan
menyebabkan penyakit pada manusia tanpa
memandang status kekebalan. ia adalah parasit yang
rentan dan tidak dapat hidup sangat lama di
lingkungan di luar manusia intestines
PENULARAN DAPAT TERJADI
KARENA
1.Dengan setelah menyentuh di bangku orang
terinfeksi D. fragilis. dan membawa ke mulut
2. menelan sesuatu, seperti air atau makanan,
ketularan dengan D. fragilis.
3. secara tiba-tiba menelan keremi telur, yang dapat
melindungi parasit ini rapuh, dan telur dari parasit
lainnya.
Pencegahan D. Fragilis
Cucilah tangan dengan sabun dan air, terutama
setelah menggunakan toilet, mengubah diapers dan
sebelum menyiapkan makanan. Mengajarkan pada
anak-anak pentingnya cuci tangan untuk mencegah
infeksi.
Pengaruh terhadap manusia
Infeksi oleh Dientamoeba fragilis disebut
Dientamoebiasis, dengan gejala yang paling umum
adalah nyeri di bagian perut, penurunan berat
badan, diare, anoreksia, mual-mual, demam, dan
kelelahan. Jika infeksi sudah kronis, gejala yang
muncul akan berlangsung hingga lebih dari dua
bulan.
Ciri– ciri orang yang terinfeksi Dientamoeba
fragilis, sebagai berikut:
 Penurunan berat badan
 Diare
 Anorexia
 Nyeri di bagian perut
 Mual
 Demam
Ciliata
(Ciliophora/Infusoria)
 Ciliata (latin, cilia = rambut kecil), Ciliophora atau
Infosoria bergerak dengan silia (rambut getar).
 Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau
hanya pada bagian tertentu.
 Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga
merupakan alat bantu untuk makan.
Strukur Cilliata
 Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali
primitif, simetrinya radial.
 Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar
yang tersusun dari sitoplasam padat.
 Tubuhnya diselimuti oleh Silia. Silia yang
menyelubungi seluruh permukaan tubuh utama
disebut silia somatic.
 Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya, yaitu
vakuola kontraktil.
 Ciliata tidak mempunyai struktur khusus
pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan cara
makan. Terdapat dua macam mulut pada ciliata
yaitu:
 Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang
menyatu dalam barisan panjang.
 Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang
bersatu membentuk piringan.
Ciri-ciri Cilliata
 Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan
cilia (rambut getar).
 Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis,
tetapi sepesies yang terbesar berukuran 3 mm.
 Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau
hanya pada bagian tertentu.
 Cilia membantu pergerakan makanan ke
sitostoma.
 Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval
 Sel Ciliata memiliki dua inti yaitu makronukleus
dan mikronukleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu
pada konjugasi.
 Ciliata hidup bebas di lingkungan berair yang
banyak mengandung bahan organik.
 Ciliata dapat hidup baik secara parasit maupun
simbiosis dan ada pula yang hidupnya bebas di
alam.
Reproduksi Ciliata

 Aseksual
Dalam perberkembangbiakannya secara
pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua,
kemudian menjadi 4, dan 8, dan seterusnya.
Pembelahan ini di awali dengan pembelahan
makronukleus, setelah itu terjadi penggentingan
membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel
anak.
Gambar Pembelahan biner
 Seksual
Dalam perkembangan secara seksual (kawin)
dengan cara konjugasi yang perkembangbiakannya
dapat dilihat pada gambar berikut

• Gambar Konjugasi pada Paramecium


Klasifikasi Ciliata
a. Paramaecium
Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan
belakang meruncing hingga bentuknya seperti
sandal atau sepatu.
 Vorticella
 Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk
lurus atau spiral yang dilengkapi silia sekitar mulutnya.
 Hidup di air tawar, menempel dengan tangkai batang yang
bersifat kontraktil pada substrak.
 Makananya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik
yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.
Gambar Vorticella
Gambar Struktur Vorticella
 Didinium
Didinium merupakan predator pada ekosistem
perairan yaitu pemangsa Paramaecium.
 Stentor
Bentuk seperti terompet dan menetap di
air tawar yang tergenang atau mengalir.
Makanan hewan ini adalah Ciliata yang
ukurannya lebih kecil.
 Balantidium coli
BALANTADIUM COLI

 Balantidium coli merupakan protozoa usus


manusia yang terbesar dan satu-satunya golongan
ciliata manusia yang patogen, menimbulkan
balantidiasis atau ciliate dysentri.
 Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan
juga daerah sub-tropis.
 Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi,
sedangkan strain yang ada, beradaptasi terhadap
hospes definitif lainnya termasuk orang.
 Siklus hidup
SIKLUS HIDUP

Dimulai dari proses infeksi dari kista yang ada


dalam air atau makanan yang sudah
terkontaminasi. Kista akan masuk melalui mulut
sehingga akan melewati sistem pencernaan inang,
posisi disini adalah manusia. Kista akan melindungi
bagian dalamnya dari penghancuran (degradasi) dari
asam lambung inangnya, jika asam lambung memiliki
pH asam sekitar 5 maka akan dihancurkan, dan akan
selamat (kemungkinan) bila individunya dalam
keadaan kurang gizi dan asam lambung yang
kurang.Setelah kista mencapai usus kecil,
trophozoitesakan diproduksi.
Ttrofozoitakan menyebar dalam usus besar, di mana
mereka tinggal di lumen. Ada sebagian trofozoid akan
menginveksi dinding usus besar dengan enzim
tertentu dan kembali lagi kelumen. Trofozoid menjadi
kista lagi disebut dengan encystation, encystation
dipengaruhi oleh dehidrasi pada usus dan terjadi di
usus besar distal tetapi juga dapat terjadi di luar
hospes di feses. Bila keadaan kista sudah matang akan
dilepaskan kembali dilepaskan ke lingkungan sehingga
akan memulai infeksi kedalam hospes baru
 Reproduksi
Mula – mula mikronukleus yang
membelah diikuti oleh makronukleus dan
sitoplasma sehingga menjadi dua organisme
yang baru. Kadang – kadang tampak
pertukaran kromatin (konjugasi). Reproduksi
berlangsung seksual dan aseksual.
Perkembang biakan secara aseksual yaitu
dengan belah pasang, yaitu dengan membelah
jadi dua parasit yang sama bentuknya. Hanya
terjadi bila situasi kurang menguntungkan.
Misalnya tidak ada pejantan.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi
pada pembiakan ini dibentuk sel kelamin, yaitu
makrogametosit dan mikrogametosit yang
kemudian membelah membentuk makrogamet
dan mikrogamet. Setelah pembuahan menjadi
zigot. Inti zigot membelah menjadi banyak yang
disebut sporozoit. Proses ini disebut sporogoni.
Penyakit
Penyakit yang ditimbulkan oleh balantidium coli
hampir mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh
Entamoeba Histolytica.
Di selaput lendir usus besar, bentuk vegetatif
membentuk abses- abses kecil yang kemudian pecah
manjadi ulkus yang menggaung.
Penyakit ini dapat berlangsung akut dengan ulkus
merata pada selaput lendir usus besar. Pada kasus berat,
ulkus ini dapat menjadi gangrenyang berakibat fatal.
Biasanya disertai dengan sindrom disentri.
Penyakit dapat menjadi menahun dengan diare
yang di sertai konstipasi, sakit perut, tidak nafsu makan,
muntah, dan kakeksia ( cachexia ).
Infeksi ringan Balantidium coli biasanya tidak
menampakkan gejala, bila parasit hidup dirongga usus
besar.
Epidemologi (penularan)
Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke
mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi,
misalnya pada orang yang memelihara babi dan yang
membersihkan kandang babi ; bila tangan ini
terkontaminasi dengan tinja babi yang mengandung
bentuk kista dan kista ini tertelan, maka terjadilah
infeksi. Kebersihan perorangan dan sanitasi
lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya
penularan.
Pencegahan
 Beri penyuluhan pada masyarakat tentang
higiene perorangan.
 Beri penyuluhan dan bimbingan kepada
penjamah makanan melalui instansi kesehatan.
 Pembuangan kotoran pada jamban yang
memenuhi persyaratan sanitasi.
 Kurangi kontak dengan kotoran babi.
 Lindungi tempat penampungan/sumber air
untuk masyarakat dari kontaminasi kotoran
babi. Filter pasir/tanah dapat menyaring semua
kista, klorinasi air dengan cara yang biasanya
dilakukan tidak menghancurkan kista. Air dalam
jumlah sedikit untuk diminum lebih baik
dimasak.

Anda mungkin juga menyukai