Anda di halaman 1dari 20

z

PENYAKIT
BAKTERIAL
PADA IKAN
z
ISTILAH - ISTILAH
z
BAGIAN TUBUH IKAN
z
z
z
MAS (MOTIL AEROMONAS
SEPTICEMIA)
• Nama lain px : “Hemorrhagic Septicemia”,
“Ulcer Disease,” atau “Red-Sore Disease

• Disebabkan oleh bakteri AEROMONAS


HYDROPHILA

• Gram - , fakultatif anaerob, tidak memiliki


spora, flagel (monotrik), hidup pada suhu
15°-30°C Basil, 1-4 mikron
z

 A.hydrophila mampu bertahan hidup dalam suhu dingin


bahkan mencapai 4°𝑪 dan juga resisten terhadap chlorine,
mampu membentuk biofilm

 Bakteri ini banyak ditemukan di air tawar, air payau dan air
laut serta disaluran pencernaan ikan, insang, dan kulit
disebut juga sebagai “opportunistic disease”.

 Kapan bisa menyebabkan px ?? FAKTOR STRESS


z
FAKTOR STRESS PADA IKAN

1. Kualitas air yang buruk (kadar nitrit NO2 yang tinggi, kadar oksigen
terlarut rendah, atau kadar CO2 yang tinggi).

2. Ikan mudah stress karena mishandled, overcrowded, transportasi yang


buruk, dan nutrisi yang buruk.

3. Perubahan musim, dikaitkan dengan adanya penurunan suhu dan atau


peningkatan suhu
z
FAKTOR VIRULENSI

 Faktor virulensi utama adalah


AEROLYSIN yang merupakan
protein pembentuk pori yang
bertanggungjawab untuk
aktifitas hemolitik, sitotoksik
dan enterotoksik.

 Aerolysin ditemukan 75% atau


lebih dari strain Aeromonas
z

 Aerolysin menyisipkan dirinya ke dalam membran sel dan


membentuk pori-pori (saluran), di mana molekul kecil dan
ion mengalir untuk memicu perubahan patogen.

 Beberapa sel dengan reseptor untuk racun ini sangat sensitif


terhadap aksinya. T-limfosit dapat dibunuh oleh konsentrasi
toksin serendah 10-11. Pada konsentrasi aerolysin yang
sangat tinggi, sel darah merah dan sel mamalia lainnya
dengan cepat mati karena peningkatan Ca2 + intraseluler
secara tiba-tiba, atau penurunan K2 + intraseluler, yang
mengakibatkan pembengkakan sel dan kematian.
z
GEJALA KLINIS

 Ikan yang terinfeksi A.hydrophila menunjukkan gejala klinis yang


bervariasi, tergantung pada : FAKTOR VIRULENSI, KETAHANAN IKAN,
INFEKSI SEKUNDER, dan FAKTOR STRESS

 Kematian yang mendadak

 Penurunan nafsu makan

 Abnormalitas dalam berenang

 Insang pucat

 Ikan tampak kembung


z

 Warna ikan menjadi gelap

 Mata menonjol dan kerusakan

 Ikan terlihat “mangap mangap” dipermukan air

 Timbul pendarahan yang diikuti ulserasi / ulkus

 Jika dinekropsi, akan tampak pendarahan pada hepar, ginjal dan limpa

 Angka kematian dapat mencapai 80-100%


z
z

Sumber Gambar : Zhang et al, 2016


z
z
PENULARAN

 Melalui kontak dengan air

 Kontak langsung dengan ikan yang sakit dan sehat

 Kontak dengan peralatan yang tercemar

 Pemindahan ikan yang terinfeksi dari satu tempat ke tempat yang lain

 PENYAKIT INI BERSIFAT ZOONOSIS


z
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

 Pencegahan yang terbaik adalah dengan cara meminimalkan terjadinya


stress pada ikan dengan cara menjaga kualitas air, nutrisi, transportasi.

 Pengobatan
z
VAKSIN

HydroVac mengandung sel utuh (whole cell) bakteri


A, hydrophilia kode isolate 26, Phosphate Buffered
Saline (PBS) dan bahan preservative.

HydroVac dapat menginduksi respon kekebalan fisik


pada ikan, dan akan terdeteksi dalam waktu 2-3
minggu pasca vaksinisasi. Dengan sekali pemberian,
vaksin HydroVac mampu melindungi ikan terhadap
infeksi penyakit Aeromonas selama 3-4 bulan.
Untuk meningkatkan kadar antibodi hingga level
protektif, perlu dilakukan vaksinasi ulang (booster)
yang diberikan 1,5 bulan kemudian. Booster akan
meningkatkan level antibodi yang sangat signifikan
selama 3-12 bulan.
z

 Persyaratan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan


vaksinasi terhadap ikan yaitu :
1. Ikan telah berumur 3 minggu atau lebih,
2. Status kesehatan ikan harus dalam kondisi baik, hindari
memberikan vaksin pada populasi ikan yang sedang sakit,
3. Suhu air relatif hangat (di atas 25 derajat celcius) dan
stabil.
z
Aplikasi HydroVac:
1. Perendaman
Perendaman dalam larutan HydroVac selama 15-30 menit. Perendaman dapat dilakukan dalam bak beton/fiber
glass/akuarium atau ember plastik. Dosis yang digunakan adalah 100 ml vaksin untuk setiap 10 liter air. Jumlah ikan
untuk sekali perendaman kurang lebih sebanyak 20.000-25.000 ekor/m3, dan larutan bekas rendaman tersebut masih bisa
digunakan sekali lagi untuk vaksinasi dengan jumlah ikan yang sama.

2. Melalui pakan ikan (pellet).


Teknik ini cocok untuk ikan yang sudah dipelihara di kolam atau vaksinasi ulang (booster). Vaksin diencerkan terlebih
dahulu dengan air bersih, kemudian dimasukkan ke dalam alat semprot. Semprotkan larutan vaksin tersebut ke pakan
secara merata, dikeringanginkan dan selanjutnya segera diberikan kepada ikan. Dosis yang diberikan adalah 2-3 ml/kg
bobot tubuh ikan. Pemberian vaksin melalui pakan sebaiknya dilakukan selama 5-7 hari berturut-turut.

3. Melalui Penyuntikan
Teknik ini cocok untuk induk maupun calon induk ikan. Aplikasi dapat dilakukan secara intra politoneal (i.p) atau intra
muscular (i.m). Dosis yang diberikan adalah 0,1-0,2 ml/kg bobot ikan

Anda mungkin juga menyukai