Anda di halaman 1dari 10

ASMA

DISUSUN OLEH
WINDA ASTUTI SANAD (821318066)
C – D3 FARMASI 2018
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
DEFINISI ASMA
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik
pada saluran pernapasan yang melibatkan peran
banyak sel dan komponennya.
Pada individu yang rentan, inflamasi menyebabkan
episode berulang dari bengek, sesak nafas, sesak
dada, dan batuk. Episode ini biasanya terkait
dengan obstruksi saluran udara yang serin
reversibel baik secara spontan maupun setelah
pemberian penanganan. Inflamasi juga
menyebabkan hiperresponsivitas bronkus terhadap
berbagai stimulus.
Mekansime
terjadinya asma

Penyempitan saluran napas yang terjadi pada asma merupakan


suatu hal yang kompleks. Hal ini terjadi karena lepasnya mediator
dari sel mast yang banyak ditemukan di permukaan mukosa
bronkus, lumen jalan napas dan dibawah membran basal. Berbagai
faktor pencetus dapat mengaktivasi sel mast. Selain sel mast, sel
lain juga dapat melepaskan mediator adalah sel makrofag alveolar,
eosinofil, sel epitel jalan napas, netrofil, platelet, limfosit dan monosit.
Inhalasi alergen akan mengktifkan sel mast intralumen, makrofag
alveolar, nervus vagus dan mungkin juga epitel saluran napas.
Peregangan vegal menyebabkan refleks bronkus, sedangkan
mediator inflamasi yang dilepaskan oleh sel mast dan marofag akan
membuat epitel jarak napas lebih permeabel dan memudahkan
alergen masuk ke dalam submukosa, sehingga memperbesar yang
terjadi.
Mediator inflamasi secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan serangan asma, melalui sel efektor sekunder seperti
eosinofel, netrofil,platelet dan limfosit.
Saluran pernapasan dalam keadaan
normal dan sewaktu serangan asma
GEJALA
GEJALA GEJALA
AWAL BERAT
 Batuk terutama  Serangan batuk yang
pada malam atau hebat
dini hari  Sesak napas yang
 Sesak napas berat dan tersengal-
 Napas berbunyi sengal
(mengi)  Sianosis ( kulit
 Rasa berat di dada kebiruan, yang
 Dahak sulit keluar dimulai dari sekitar
mulut
 Sulit tidur dan posisi
tidur yang nyaman
adalah keadaan
duduk
 Kesadaran menurun
FAKTOR RISIKO ASMA
FAKTOR GENETIK FAKTOR LINGKUNGAN
 Hipereaktivitas  Alergen di dalam ruangan
 Atopi/alergi bonkus  Alergen diluar ruangan
 Makanan
 Faktor yangg memodifikasi  Obat-obatan tertentu
menyakit genetik  Bahan yang mengiritasi
 Jenis kelamin  Asap rokok dari perokok
 Ras/etnik pasif dan aktif
 Polusi di luar dan dalam
ruangan
 Exercise induced asthma
 Perubahan cuaca
PENANGANAN
 SANITASI menyingkirkan semua rangsangan luar,
terutama hewan piaraan (burung, anjing, kucing, kelinci)
 BERHENTI MEROKOK karena asap rokok dapat
menimbulkan Bronchokonstriksi dan memperburuk asma,
terutama pada anak-anak
 HIPOSENSIBILISASI dilakukan bila kontak dengan
alergen. Untuk mengurangi hipersensitas terhadap alergen
tersebut, pasien diberi sejumah injeksi dengan eksttrak
alergen dalam kadar meningkat.
 PREVENSI IFEKSI VIRAL, misalnya dengan jalan
vaksinasi atau menggunakan obat-obat yang dapat
meningkatkan pertahanan tubuh.
 PREVENSI PRENATAL ibu yang sedang mengandung
perlu menghindari zat-zat pemicu alergi, makanan tertentu
dan asap rokok yang memengaruhi janin.
TERAPI FARMAKOLOGIS
• SALBUTAMOL • FENOTEROL
• METAPROTERENOL • KROMOLIN NATRIUM
• FORMOTEROL (NATRIUM KROMOGLIKAT
• SALMETEROL • EFEDRIN HIDROKLORIDA
• BEKLOMETASON • KETOTIFEN
DIPROPINAT • AMBROKSOL HIDROKLORIDA
• BUDESONIDA • HEPTAMINOL ASEFILINAT
• ELUTIKASON PROPIONAT • ASEFILINAPIPERAZIN
• TEOFILIN • TRIMETOQUINOL
• AMINOFILIN • KLENBUTEROL
• IPATROPIUM BROMIDA HIDROKLORIDA
• ZAFIRLUKAST • PROKATEROL
HIDROKLORIDA
BEBERAPA CARA UNTUK MEMBERIKAN
OBAT SEBAGAI INHALASI

1. Matered Dose Inhaler


Obat di semprotkan 2. Dry Powder Inhaler 3. Nebulize
dari suatuwadah Obat dihisap sebagai Obat dihisap sebagai
dibawah tekanan suatu serbuk halus aerosol
propellant yan ozon-
friendly
(hidrofluoroalkalin,
HFA)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai