0 - 62992 - 88510 - 88462 - PPT Toksik Ami
0 - 62992 - 88510 - 88462 - PPT Toksik Ami
1 10.
11.
12.
Gita Yuliana D.
Siti Nur Jannah
Meidinda Ayu P.
(15330064)
(15330122)
(15330127)
13. Siti Hidayatul U. (15330133)
14. Astiningsih R.A (15330136)
15. Aning F.Z (15330138)
16. Ila Rizki Idrus (16330501)
Pendahuluan
Secarasederhanatoksikologidapatdidefinisikansebagaikajiantentanghakikatdan
mekanismeefekberbahaya(efektoksik)berbagaibahankimiaterhadapmakhlukhidu
pdansistembiologiklainnya.Toksisitasmerupakanistilahrelatifyangbiasadiperguna
kandalammemperbandingkansatuzatkimiadenganlainnya
Racunmerupakanzatyangbekerjapadatubuhsecarakimiawidanfisiologikyan
gdalamdosistoksikakanmenyebabkangangguankesehatanataumengakibat
kankematian.Racundapatdiserapmelaluipencernaan,hisapan,intravena,kuli
t,ataumelaluirutelainnya.Reaksidariracundapatseketikaitujuga,cepat,lambat
atausecarakumulatif.
SedangkandefinisikeracunanatauintoksikasimenurutWHOadalahkondisiyangmengikutima
suknyasuatuzatpsikoaktifyangmenyebabkangangguankesadaran,kognisi,persepsi,afek,pe
rlaku,fungsi,danreponpsikofisiologis.Sumberlainmenyebutkanbahwakeracunandapatdiarti
kansebagaimasuknyasuatuzatkedalamtubuhyangdapatmenyebabkanketidaknormalanme
kanismedalamtubuhbahkansampaidapatmenyebabkankematian.
3
Antibiotik
“
◇ Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh
berbagai jenis mikroorganisme yang dapat
menghambat atau dapat menekan
pertumbuhan mikroorganisme jenis lain
Klasifikasi Antibiotik
1. Penisilin : benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin,
ampisilin, amoksisilin.
2. Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya:
sefadroksil, sefaklor, sefotaksim
3. Tetrasiklin
4. Aminoglikosida: streptomisisn, gentamisin, neomisin
5. Makrolida: erotromisin, linkomisin
6. Kuinolon: siprofloksasin, ofloksasin
7. Sulfonamida dab trimetoprim: kotrimiksazol, suldok
8. Antibiotik lainnya.
5
Faktor Yang Mempengaruhi
Efektifitas Antibiotik
16
Antibiotik Golongan Kuinolon
a. Penegakan diagnosis infeksi perlu dibedakan antara infeksi bakterial dan infeksi viral.
b. Dalam setiap kasus infeksi berat, apabila memungkinkan lakukan pengambilan
spesimen (seperti darah, sputum, pus, urin atau usapan/swab) untuk diperiksa di
laboratorium untuk memastikan mikroorganisme penyebab dan antibiotik yang paling
tepat untuk infeksi tersebut.
c. Selama menunggu hasil kultur, terapi antibiotik empiris sangat penting untuk
diberikan kepada pasien yang sakit berat.
d. Pertimbangkan penggunaan antibiotik dalam terapi kasus gastroenteritis atau infeksi
kulit, karena kedua jenis infeksi tersebut jarang memerlukan antibiotik.
Sulfonamida
20
Sulfonamida