1. Peralatan
•Meja resusitasi
•lampu sorot
•sarung tangan DTT 1 pasang
•Bengkok /nierbekken Rasional :
•Balon resusitasi + sungkup Untuk memudahkan
•Handuk dalam bekerja dan
•stetoskop memberikan
•Penghisap lendir / De Lee kenyamanan lebih
•Jam dengan jarum dan detik kepada klien karena
• Bantal bahu bila perlu bidan tidak bolak-
balik untuk
2. Bahan mengambil alat.
•Phantom bayi
3. Perlengkapan
•Wastafel
•Sabun Cuci tangan
•Handuk / Lap tangan sekali pakai LANGKAH 1
Gunakan apron, cuci tangan Rasional :
dan pakai sarung tangan Apron dan sarung tangan : Untuk mencegah
infeksi silang secara langsung maupun tidak
Key point :
langsung (Uliyah dan Hidayat, 2009).
Cuci tangan yang efektif
Cuci tangan : Untuk membersihkan tangan
dengan menggunakan sabun dari segala kotoran dan mencegah terjadinya
dan air yang mengalir infeksi silang (Uliyah dan Hidayat, 2009)
LANGKAH 2
No. Langkah Gambar
Langkah 5
6. Lakukan penilaian pada bayi
(nilai usaha bernapas, frekuensi denyut
jantung dan warna kulit bayi)
Rasional : untuk menetukan apakah bayi
perlu dilakukan resusitasi. untuk
menentukan tindakan selanjutnya. Tanda-
tanda tarikan napas pertama yang kuat dan
napas teratur selanjutnya dan frekuensi
denyut jantung yang teratur, tidak kurang
dari 100 kali / menit. Dan warna kulit
yang merah muda maka tidak perlu
resusitasi.
(Varney, 2004)
Langkah 6
Lakukan rangsangan taktil pada bayi
Key point :
Rangsangan taktil dilakukan dengan
menggosok punggung bayi dan
menyentil telapak kaki bayi masing-
masing 2 kali
Rasionalisasi :
merangsang SSP untuk meningkatkan
gerakan tubuh dan kembalinya
pernafasan spontan.
Langkah 7
Langkah 8
Rasional :
•Evidence menunjukkan bahwa
peningkatan frekuensi denyut jantung
menunjukkan respon yg baik terhadap
reusitasi (WHO, 2012)
•Kegagalan dlm peningkatan frekuensi
denyut jantung menunjukkan vetilasi yg
tidak efektif (WHO, 2012)
•Ketika oksigen dalam darah berkurang,
terjadi perubahan warna kulit dari merah
cerah ke warna kebiruan atau sianosis
(NHS, 2015)
LANGKAH 12
a. Bila bayi bernapas normal, lakukan
asuhan pasca resusitasi dan asuhan
BBL seperti biasa
Jaga temperatur tubuh bayi, baik
dengan selimut ataupun didekap
oleh ibunya Minta ibu untuk segera
menyusukan bayinya
Rasional : Hipotermi harus Rasional : menyusui sedini
dihindari karna dapat berefek mungkin dalam waktu 24
buruk terhadap outcome BBL, jam kelahitan, dpt
meningkatkan kesakitan dan mencegah kematian yang
kematian, menjaga suhu tubuh diakibatkan oleh asfiksia
BBL dengan baik dapat dan infeksi. (Debes et al,
memaksimalkan efisiensi 2013)
metabolisme, menurunkan Cegah infeksi ikutan atau
penggunaan oksigen, melindungi paparan bahan tidak sehat
fungsi enzim ndan untuk Rasional : infeksi merupakan
mengcegah kehilangan kalori salah satu penyebab utama
berlebihan (RCHM, 2014) kematian neonatus (Debes
et al, 2013)
Pantau kondisi kesehatan bayi secara berkala, termasuk
kemampuan menghisap ASI
Rasional : Ketidak mampuan BBL menghisap ASI
menunjukkan abnormalitas (KEMH, 2017)