Anda di halaman 1dari 11

Peritonitis Tuberkulosa

Dr. Nathalia Ningrum, Sp.A


Epidemiologi
 Disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis)
 Cara penularan:
 Sumber penularan: pasien TB paru BTA positf baik
dewasa maupun anak
 Anak terkena TB tidak selalu menularkan kec BTA positif
 Faktor risiko penularan tergantung:
• Tingkat penularan
• Lama pajanan
• Daya tahan anak
Epidemiologi
 Sekurang-kurangnya 500.000 anak menderita TB
setiap tahun.

 200 anak di dunia meninggal setiap hari akibat TB,


70.000 anak meninggal setiap tahun akibat TB.
Patogenesis umum

 Paru  port d entrée lebih dari 98% kasus infeksi TB

 Droplet  terhirup dan sampai ke alveolus

 Sebagian kasus kuman TB dapat dihancurkan seluruhnya oleh


mekanisme imunologis nonspesifik dan tidak terjadi respon
imunologis spesifik.

 Sebagian tidak dapat menghancurkan kuman TB, makrofag


alveolus akan memfagosit kuman dan hancur. Kuman yang tidak
dapat dihancurkan akan terus berkembang biak di dalam
makrofag  lisis makrofag

 Membentuk lesi di tempat tersebut: focus primer Ghon

 Dari focus primer Ghon, kuman menyebar menuju kelenjar limfe


ke lokasi focus primer  limfangitis dan limfadenitis

 Kompleks primer: focus primer, limfagitis dan limfadenitis.


 Penyebaran:
 Limfogen: kuman meyebar ke kelenjar limfe
regional membentuk kompleks primer.
 Hematogen: kuman masuk ke dalam sirkulasi
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Diagnosis TB
 Gejala sistemik/umum:

1. Berat badan turun tanpa sebab

2. Demam lama≥2 mgg

3. Batuk lama ≥3 mg

4. Nafsu makan tidak ada

5. Lesu

6. Diare persisten

 Gejala spesifik terkait organ

ditemukan gejala gangguan pada organ tanpa sebab yang jelas

dan disertai kecurigaan adanya infeksi TB


Tuberkulosis Abdomen
 Lesi granulomatosa di peritoneum, usus, omentum,
mesenterium dan hepar.

 Penyebaran dapat secara hematogen aatu langsung

 Jarang ditemukan

 1-5% dari kasus TB

 Umumnya di dewasa

 Perempuan: laki= 2:1


 Peritonium terbentuk tuberkel dengan massa perkijuan yang
membentuk satu kesatuan
 Omentum dapa menggumpal di daerah epigastrium dan
melekat pada organ abdomen  obstruksi usus
 Kelenjar limfe yang terinfeksi dapat membesar 
penekanan vena porta pelebaran vena dinding abdomen dan
asites
 Selain kasus peritonitis dapat timbul gejala umum TB
 Tampak massa intraabdomen dan asites
 Fenomena papan catur: saat perabaan abdomen didapatkan
adanya massa yang diselingi dengan perabaan lunak dan
kadang didapatkan obstruksi dan asites
 Diagnosis pasti TB abdomen:
• Di pusat rujukan
• Mantoux
• Foto polos abdomen
• Analisis cairan asites
• Biopsi peritoneum

 Terapi:
• Pengobatan TB dengan 2 tahap, tahap intensif 2 bulan dengan
4 macam obat dan tahap lanjutan 10 bulan dengan 2 macam
obat
• Ditambah dena kortikosteroid
• Operasi bila terdapat obstruksi usus
Thank You

Anda mungkin juga menyukai