Anda di halaman 1dari 22

PEMAHAMAN TERKINI PADA VENTILASI NON-

INVASIVE UNTUK PENANGANAN NEONATAL


RESPIRATORY DISEASE
Yosi Pramelisa, S.Ked
G1A218052

Pembimbing : dr.H. Mustarim, SpA(K), M.Si.Med


Abstrak :
■ Konsekuensi terburuk dari penanganan respiratory distress
syndrome (RDS) dengan ventilasi invasive mengarah pada
penelitian tentang modalitas dari non-invasive ventilation (NIV)
■ NIV secara signifikan dan secara positif telah mengubah hasil dari
pengobatan dan memperbaiki angka mortilitas pada bayi preterm
dengan RDS. Diantara perbedaan mode NIV, nasal intermittent
positive pressure ventilation (NIPPV) menunjukkan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan nasal continuous positive airway
pressure (NCPAP)
■ Laporan dari heated humidified high-flow nasal cannula’s
(HHHFNC) tidak lebih buruk dibandingkan dengan NCPAP,
beberapa uji coba telah dihentikan sesuai kepada angka kegagalan
penanganan yang tinggi dengan penggunaan HHHFNC
Pendahuluan
■ Perhatian terbaru, dipicu pada mode NIV yang diikuti dengan
peningkatan insiden bronchopulmonary dysplasia (BPD) pada
penggunaan ventilasi mekanik. Meskipun bermanfaat pada
kelangsungan kehidupan bayi preterm, ventilasi mekanis invasif
untuk penangan dari neonatal respiratory disease mengakibatkan
peningkatan angka penderita BPD.

■ Dampak dari BPD menyebabkan konsekuensi pernapasan dan


neurologis jangka panjang bagi pasien, yang mengarah pada
kualitas hidup yang buruk, dengan peningkatan risiko kematian.
Mode ventilasi non-invasive
Nasal continuous positive airway pressure (NCPAP)
■ NCPAP adalah mode ventilasi non-invasif yang paling banyak
digunakan di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Dasar dari
NCPAP adalah menjaga jalan nafas tetap terbuka dan menjaga
functional residual capacity (FRC).
■ Mekanisme kerja meliputi meningkatkan area pharyngeal cross-
sectional, peningkatan dari aktivitas diafragma, memperbaiki
kompliens pulmonal, dan menurunkan resistensi jalan napas yang
menyebabkan kurangnya kerja dari pernapasan, penurunan
kejadian apnea dan ventilasi-perfusi yang lebih baik
Mode ventilasi non-invasive
Nasal intermittent positive pressure ventilation (NIPPV)
■ Beberapa mode dari NIPPV dideskripsikan pada literature, yaitu nasal
intermittent mandatory ventilation (NIMV), non-invasive pressure support
ventilation, dan bi-level CPAP.
■ Penerapan dari NIPPV dikombinasikan NCPAP dengan tambahan pernapasan
intermiten diatas nilai dasar dan parameter yang dapat dimodifikasi positive
end expiratory pressure (PEEP), peak inspiratirory pressure (PIP), laju
respirasi, dan waktu inspirasi (Ti).
■ Mode dari NIV memiliki kemampuan terbaik untuk mengurangi episode apnea
dan bradikardi pada bayi preterm daripada penggunaan NCPAP.
■ Popularitas NIPPV meningkat dibandingkan dengan NCPAP setelah
menunjukkan penurunan signifikan dalam kegagalan pernapasan, tingkat re-
intubasi dan kegagalan ekstubasi.
Bi-level nasal CPAP (BiPAP)

■ BiPAP mempunyai mekanisme yang mirip dengan NIPPV, dan


biasanya meliputi istilah luas dari NIPPV.
■ BiPAP menyediakan siklus rendah dan tinggi bergantian dari
positive airway pressure pada interval tertentu, tanpa sinkronisasi
ke pola pernapasan bayi.
■ Tekanan yang diberikan oleh BiPAP lebih rendah dari NIPPV
Nasal canul aliran tinggi (HFNC)

■ Sistem HFNC terdiri dari ukuran kecil, prongs bi-nasal yang tidak
menutup lubang hidung.
■ Menurunkan angka trauma nasal dan infant pain score telah
terbukti dengan penggunaan dari HHHFNC
■ Terlepas dari banyak manfaat yang diberikan oleh HHHFNC,
kekhawatiran utama yang terkait dengan mode NIV ini adalah tidak
tersedianya pemantauan tekanan yang dihasilkannya.
Perbandingan
NCPAP vs NIPPV
■ Pada meta-analisis dari 10 uji coba, dengan 1061 bayi preterm
yang membutuhkan bantuan pernapasan untuk respiratory distress
disease . NIPPV lebih efisien daripada NCPAP untuk pencegahan
dari gagal napas dan mengurangi kebutuhan intubasi
■ Penggunaan NIPPV dini daripada NCPAP untuk bayi preterm
dengan RDS menunjukkan kebutuhan yang lebih rendah dari
pengunaan ventilasi mekanik pada usia 72 jam dan usia 7 hari.
■ Tang et al. juga menemukan NIPPV menurunkan kebutuhan
intubasi, dengan sedikit penurunan pada insiden BPD dan
peningkatan pada kesuksesan extubasi.
■ Silveria et al. menemukan bahwa bayi preterm dengan usia
gestasi<37 minggu dan berat lahir <2500 gr, kegagalan bantuan
NIPPV dibandingkan NCPAP mirip dan angka intubasi lebih tinggi
pada pengguanaan CPAP
■ Kejadian episode apnea lebih rendah pada kelomok penggunaan
NIPPV
■ Efek signifikan dari episode apnea menurun pada NIPPV dari pada
NCPAP
■ Pada ulasan evaluasi penggunaan dari NIPPV dan NCPAP sebagai
metode post-extubasi, hasil signifikan menunjukkan efek yang kuat
dari NIPPV dalam penurunan kegagalan post-extubasi
NCPAP vs BiPAP

■ Berdasarkan penelitian kecil oleh Lista et al, BiPAP lebih baik


daripada NCPAP pada bayi dengan RDS sedang antara 28-34
minggu usia gestasi.
■ Rong et al. menemukan BiPAP lebih efektif dari pada NCPAP dalam
menunrunkan kebutuhan intubasi pada usia 72 jam kehidupan
dari bayi <32 minggu usia gestasi, tetapi BiPAP tidak berdampak
pada insiden BPD.
■ Dalam perbandingan nasal BiPAP dengan NCPAP sebagai bantuan
post-intubasi pda 540 bayi preterm, Victor et al. menemukan tidak
ada manfaat tambahan dengan penggunaan nasal BiPAP sebagai
bantuan post-intubasi.
NCPAP vs HHHFNC

■ RCT jumlah besar yang melibatkan 432 bayi preterm tidak


menemukan perbedaan dalam keberhasilan dan keamanan antara
HHHFNC dengan NCPAP, baik sebagai dukungan pernapasan awal
atau sebagai dukungan pasca-ekstubasi. Namun, angka dari
trauma nasal signfikan pada kelompok NCPAP.
■ Frekuensi trauma hidung dan kebocoran udara paru secara
signifikan lebih tinggi diamati dengan NCPAP
■ Uji coba terbaru yang membandingkan HFNC dengan NCPAP juga
terganggu karena tingkat kegagalan pengobatan yang secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok HFNC
NIPPV vs BiPAP

■ Salvo et al. menyimpulkan bahwa kedua strategi NIV bernilai pada


pengobatan RDS dini pada neonatus BBLR.
■ Pada penelitian perbandingan NCPAP, SNIPPV dan BiPAP sebagai
penanaganan awal RDS pada bayi BBLR, manfaat dari SNIPPV dan
BiPAP mirip.
NIPPV vs HHHFNC

■ Perbandingan HHHFNC dengan NIPPV sebagai penanganan utama


untuk RDS mengungkapkan penggunaan kedua metode sebanding
sebagai pengobatan inisial untuk RDS dan dalam pencegahan
intubasi pada bayi <35 minggu getasi dan berat >1000 gr.
■ Uji coba lebih lanjut diperlukan sebelum HHHFNC digunakan
sebagai penanganan utama pada neonatal respiratory disease.
HHHFNC vs BiPAP

■ Lavizzari et al., menunjukkan HHHFNC memiliki kebarhasilan yang


sama dengan CPAP dan BiPAP sebagai mode inisial dari NIV pada
neonatus preterm >29 minggu gestasi dengan RDS ringan-
sendang.
Tersinkronasi atau tidak
■ Chang et al. melaporkan penurunan usaha pernapasan ketika
penggunaan NIMV tersinkronasi dan Huang et al. mendukung
manfaat dari ventilasi tersinkronasi.
■ Laporan lainnya aspek keuntungan penggunaan SNIPPV meliputi
perbaikan sinkroni thoraco-abdominal, menurunkan kebutuhan
dari intubasi dan menurunkan insidensi dari desaturasi, bradicardi
dan apnea sentral.
■ Perbandingan SNIPPV dengan BiPAP mengungkapkan keberhasilan
yang serupa dari kedua metode. Salah satu kelemahan sistem
SiPAP adalah ketidakmampuannya untuk merespons semua napas
yang terdeteksi pada kecepatan napas yang lebih tinggi
Ventilasi non-invasive dalam ruang bersalin dan NICU

■ Satu-satunya penggunaan NIV diruang bersalin atau untuk


stabilisasi pada awal kehidupan adalah NCPAP, baik digunakan
sendiri maupun dengan teknik INSURE, sehingga membutuhkan
durasi intubasi yang singkat
■ Pada perbandingan penggunaan NCPAP dini dengan intubasi,
Morley et al. menemukan tidak ada penurunan signifikan dala BPD
atau mortalitas pada dua kelompok uji coba.
■ Menurut analisis empat RCT, satu bayi tambahan dapat bertahan
hidup sampai 36 minggu tanpa BPD untuk setiap 25 bayi yang
diobati dengan NCPAP di ruang bersalin alih-alih diintubasi.
■ Meskipun keseluruhan penurunan risiko BPD dengan penggunaan
NCPAP dini di ruang bersalin, NCPAP masih memiliki tingkat
kegagalan yang tinggi, dengan kegagalan 50% pada bayi BBLR
dilaporkan.
■ Temuan tingkat kegagalan NCPAP yang tinggi ini telah
menyebabkan penggunaan sustained lung inflation (SLI)
■ SLI dikombinasikan dengan NCPAP dan bukan NCPAP sendirian di
ruang bersalin mengungkapkan berkurangnya kebutuhan untuk
ventilasi invasif dalam 72 jam awal kehidupan untuk bayi yang
berisiko tinggi terkena RDS.
Mode NIV terbaru
■ Penelitian menggunakan model bayi cukup bulan menunjukkan
nHFOV lebih baik dalam eleminasi CO2 dibandingkan dengan
NCPAP dan NIPPV, dengan efek tiga kali dari NIPPV
■ Efek samping yang sering diamati dengan nHFOV adalah obstruksi
jalan nafas atas karena peningkatan sekresi, tebal, sekresi kental
dan perut kembung.
■ Pembentukan sekresi yang sangat kental di jalan napas atas telah
dikaitkan dengan penggunaan frekuensi nHFOV rendah dengan
amplitudo tinggi
■ Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai dan
membandingkan berbagai perangkat dan antarmuka untuk
menghadirkan nHFOV dan membandingkan nHFOV dengan teknik
NIV yang lebih umum digunakan.
■ Bantuan ventilasi yang disesuaikan secara neurologis (NAVA) dapat
diberikan secara invasif dan non-invasif pada bayi yang bernapas
spontan.
■ Alat ini dikendalikan oleh pasien dan memanfaatkan aktivitas
listrik diafragma (Edi) untuk memberikan napas tersinkronisasi
yang tekanannya dikendalikan melalui ventilator
■ Apnea sentral, ditunjukkan oleh kurangnya sinyal Edi, dapat
memicu mode ventilasi cadangan sistem NAVA. Karena ini akan
menyelesaikan masalah kegagalan NCPAP karena episode apnea,
NAVA akan menjadi metode alternatif yang ideal untuk memberikan
NCPAP.
■ Selain itu, sinkronisasi yang dicapai menggunakan NAVA dapat
memungkinkan untuk ekstubasi lebih awal.
■ Sebuah pedoman klinis untuk penggunaan NAVA pada neonatus,
oleh Stein et al., Mendefinisikan NIV-NAVA mirip dengan NAVA
invasif tetapi pemberian mode ventilasi adalah melalui prongs
nasal atau tabung nasal-pharyngeal tunggal atau masker.
■ NIV-NAVA terdiri dari sistem kompensasi kebocoran yang berlaku
untuk kebocoran setinggi 95%. Manfaat NAVA dan NIV-NAVA sama,
yaitu interaksi dan sinkronisasi pasien-ventilator yang lebih baik
dan peningkatan efisiensi pertukaran gas.
Kesimpulan
■ Dalam pencarian untuk pendekatan NIV yang optimal untuk
dukungan pernapasan yang sukses dalam manajemen RDS dan
pencegahan BPD, penelitian dan studi lebih lanjut masih
diperlukan.
■ NIPPV dengan cepat menggantikan NCPAP karena manfaatnya
yang luar biasa. NAVA, nHFOV dan SNIPPV menjanjikan intervensi
tetapi mereka membutuhkan RCT yang lebih besar untuk
mengkonfirmasi keamanan dan keberhasilan mereka dalam
berbagai kelompok bayi dibandingkan dengan mode NIV yang lebih
dikenal. Meskipun hasil jangka panjang NIV-NAVA masih harus
diteliti, NIV-NAVA berpotensi menjadi salah satu mode NIV yang
dapat melampaui strategi bantuan pernapasan standar dalam
waktu dekat.
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai