Anda di halaman 1dari 30

CLINICAL SCIENCE SESSION

ARITMIA
Pembimbing : dr. Taka Mehi, Sp.JP
Dinda Sahyati Rizki Nalia Pohan (G1A218096)
Pendahuluan

• Aritmia kondisi dimana Kematian mendadak karena


jantung berdenyut dalam irama aritmia  angka 50% dari
yang tidak normal seluruh kematian karena
penyakit jantung

• Keluhan Aritmia : palpitasi, nyeri


• Angka kejadian Aritmia semakin dada, sesak nafas, penurunan
meningkat setiap tahunnya curah jantung, pusing dan sinkop
• Fibrilasi atrium (FA)  • palpitasi  keluhan tersering
aritmia yang paling sering  41% pasien yang mengeluh
berdebar terbukti memiliki
aritmia
Anatomi Sistem Konduksi Jantung
Konfigurasi EKG
Elektrofisiologi Jantung Normal
Definisi Aritmia

Aritmia adalah variasi–variasi di


luar irama normal jantung berupa 1.Laju : takikardia, bradikardia
kelainan pada kecepatan, 2.Irama yang tidak teratur,
keteraturan, tempat asal impuls 3.Irama yang bukan dari nodus SA,
atau urutan aktivasi dengan atau 4.Terdapat hambatan impuls supra
tanpa adanya penyakit jantung atau intra ventrikular
struktural yang mendasari.
Epidemiologi Aritmia

Di Amerika, lebih dari 850,000 orang dirawat di rumah


sakit karena aritmia setiap tahunnya

pria mempunyai resiko gangguan irama ventrikel 2-4 kali lipat


dibandingkan dengan wanita

Kelainan struktur arteri koroner merupakan penyebab 80% gangguan irama


jantung yang dapat berakhir dengan kematian mendadak

Aritmia yang paling banyak ditemukan di Indonesia  atrial fibrilasi


Kematian mendadak karena aritmia  angka 50% dari seluruh kematian karena
penyakit jantung
Aritmia ventrikular  gambaran yang sering ditemukan pada kematian mendadak. >80% aritmia
pada kematian mendadak adalah takiaritmia ventrikel, yang terdiri atas fibrilasi ventrikel,
takikardia ventrikel dan torsades de pointes
Patofisiologi Aritmia

Gangguan
Gangguan Bradiaritmia Takiaritmia
pembentukan
konduksi
impuls

Kelainan Gagal impuls Gangguan


Re-entry SA automaticity
Automatisasi

Konduksi
Trigger Concealed Triggered
tidak normal
Automatisasi Conduction activity
ke ventrikel

Blok Re-entry
Etiologi Aritmia

Persarafan autonom dan obat-obat

Lingkungan sekitar : beratnya iskemia, pH dan


berbagai elektrolit dalam serum, obat-obatan

Kelainan jantung  fibrotis dan sikatriks,


metabolit-metabolit dan jaringan-jaringan
abnormal/degeneratif dalam jantung
(amilodosis, kalsifikasi, dll)

Rangsangan dari luar jantung seperti pace


maker
Manifestasi Klinis Aritmia
Bradiaritmia

• asimtomatik hingga
muncul gejala-gejala
seperti sinkop/hampir
sinkop, dispneu, nyeri
dada, lemah, pusing

Takiaritmia

• rasa pusing, berdebar-


debar, sinkop, nyeri
dada, nyeri kepala,
dan gangguan Gl
Klasifikasi Aritmia
• Secara umum aritmia dibagi menjadi 2 golongan besar :
1. Gangguan pembentukan impuls
• Pembentukan impuls di atria (aritmia atrial)
• Berdasarkan klinisnya, :
• Pembentukan impuls di penghubung AV (aritmia penghubung/
takiaritmia dan
Junctional)
bradiaritmia
• Pembentukan impuls di ventrikel ( aritmia ventrikular )
• Takiaritmia :
2. Gangguan penghantaran impuls
Berdasarkan
• Blok Konduksi
kompleks QRS :
Bendasarkan tempat blok
kompleks QRS
• Blok SA
sempit (<0,12) dan
• Blok AV
lebar (>0,12).
• Blok Fasicular
• Berdasarkan letak
• Blok Bundle Branch
focusnya :
• Blok IVCD (Intra Ventrikular Conduction Defect)
supraventrikular
Berdasarkan derajat blok
aritmia dan ventrikular
• Derajat I
aritmia.
• Derajat II : - Mobitz I (Wenckebach)
• - Mobitz II
• Derajat III : Blok total
Klasifikasi Aritmia
Klasifikasi Aritmia
Klasifikasi Aritmia : Aritmia Nodus Sinus
Sinus Takikardi
Sinus Bradikardi

• Frekuensi : 40 sampai 60 denyut per menit • Frekuensi : 100 sampai 160-180 denyut / menit
• Gambaran EKG normal, kecuali frekuensi • Gambaran EKG normal, kecuali frekuensi

Sinus Arrest
Sinus Aritmia

• irama sinus lebih cepat inspirasi, lambat ekspirasi.


• Pada gambaran EKG semua komplek normal tetapi irama ireguler • Gel P dan komplek QRS normal
• Adanya gap yang panjang tanpa adanya gelombang yang
muncul.
• Gap ini jaraknya melebihi 2 kali RR interval.
Klasifikasi Aritmia : Aritmia Atrium
Kontraksi prematur atrium
Flutter atrium

• Penyebab tersering : mekanisme reentry


• Gel P : ukuran, bentuk dan arah berubah dari beat-to-beat
• QRS : 0,10 s
• Pelepasan impuls dari fokus ectopic di
atrium cepat dan teratur
Fibrilasi atrium • Frekuensi atrium antara 250 sampai 350
denyut per menit
• Gel P : tidak ada, melainkan diganti oleh
pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh focus
di atrium yang melepaskan impuls dengan
cepat.
• Laju atrial 400-600x/i, laju ventrikel bervariasi
• EKG permukaan menunjukkan pola interval RR yang ireguler
• Interval antara dua gelombang aktivasi atrium tersebut biasanya
bervariasi
Klasifikasi Aritmia : Aritmia Atrium
Paroksimal Takikardi Atrium/ SVT

• Merupakan sebuah takikardia yang berasal dari atrium atau


AV node.
• Biasanya disebabkan karena adanya re-entry baik di atrium,
AV node atau sinus node.
• Pasien yang mendapatkan serangan ini merasa jantungnya
berdebar cepat sekali, gelisah, keringat dingin, dan akan
merasa lemah. Kadang timbul sesak nafas dan hipotensi.
Klasifikasi Aritmia : Aritmia Ventrikel
Kontraksi prematur ventrikel
Fibrilasi ventrikel

• di sebabkan oleh toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam,


asedosis atau peningktan sirkulkalasi katekolamin
• Frekuensi:60-100 x/menit
• Gelombang p: tidak akan muncul karena impuls berasal dari ventrikel
• Gelombang QRS: biasanya lebar dan aneh, berdurasi lebih dari 0,10 detik • Pada gambaran EKG Fibrilasi ventrikel tidak
ada kompleks QR.
Takikardi ventrikel • disebabkan oleh penyakit jantung koroner,
terutama infark miokard akut
• Laju : tidak dapat ditentukan
• Irama chaotic atau kacau balau
• Gelombang P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Penyebab takikardia ventrikel ialah penyakit jantung koroner, infark miokard
• Durasi QRS : Tidak ada
akut, gagal jantung
• Irama : regular
• Frekuensi : 150-250x/menit
• Tidak ada gelombang P
• Komplek QRS lebar atau lebih dari normal
Klasifikasi Aritmia : Gangguan Penghantaran Impuls
AV Block derajat 1 AV Block derajat II tipe mobitz 2

• Irama irregular
• Gel P normal, lebih banyak gelombang P
• gangguan konduksi di proximal His bundle , sering terjadi pada intoksitas dibandingkan kompleks QRS
digitalis, peradangan , proses degenerasi maupun varian normal • Komplek QRS biasanya memanjang (>0,12 detik)
• interval PR yang melebar > 0,22 detik dan teratur, RR regular • PR interval normal atau memanjang tapi konstan

AV Block derajat II tipe mobitz 1 AV Block derajat III

• Irama : atrial reguler, ventrikular irreguler


• Interval PR secara progresif bertambah panjang sampai suatu ketika
• gelombang P teratur dengan kecepatan 60 – 90 kali
implus dari atrium tidak sampai ke ventrikel dan denyut ventrikel
permenit , sedangkan komplek QRS hanya 40 – 60
( gelombang QRS)tidak tampak , atau gelombang P tidak diikuti oleh
kali permenit
QRS
• Interval PR : Normal atau memanjang tetapi
konstan
• Kompleks QRS : biasanya lebar (>0,12 detik)
Klasifikasi Aritmia : RBBB & LBBB
LBBB

• Adanya kuping kelinci di lateral lead dengan tidak adanya gel Q


 rsR’ atau R di lead I, aVL, V5 dan V6 yang melebar
• Komplek QRS lebar
• Tidak ada gelombang R kecil di V1
• Aksis jantung ke kiri (LAD)
Klasifikasi Aritmia : RBBB & LBBB
RBBB
• Adanya M shape di lead V1 (RSR)
• Gelombang S di lateral lead (V6, I, aVL)
• Komplek QRS yang lebar.
• Aksis jantung bisa normal atau RAD
• Karena terjadi blok di bundle his kanan, maka dari
bundle his kiri impuls
• mengarah ke kanan (gel R di V1)dengan singkat
kemudian ke kiri (gel S di V1) dan balik lagi ke
kanan (gel R lagi di V1) dan (gel S yang lebar di
lateral lead)
Diagnosis Aritmia
• Anamnesis
• PF Pemeriksaan nadi & detak jantung, Menentukan ada / tidaknya aritmia (tidak dapat menentukan jenis
aritmia )
• Pemeriksaan vital sign → menentukan derajat kegawatan aritmia

Derajat kegawatan aritmia tergantung :


1. Jenis aritmia yang gawat :
 Taki-aritmia > 160 x / m
 Bradi-aritmia < 40 x / m
2. Kelainan dasar jantung
 Keadaan miokard yang jelek  memperburuk prognosa aritmia, mis : IMA, miokarditis, kardiomiopati
3. Adanya kelainan di luar jantung :
 Gangguan elektrolit
 Gangguan asam basa
 Infeksi berat

Diagnosa pasti  EKG


Diagnosis Aritmia
Terapi Aritmia

1. Psikoterapi
Tujuan :
2. Vagal manoeuvres • Konversi aritmia  irama sinus (tujuan
3. Obat anti aritmia utama)
4. Direct current ( DC ) • Tujuan alternatif : mengendalikan frekuensi
counter shock ventrikular yang optimal (60-100 x / menit)
5. Radiofrequency catheter • Terapi penyakit dasarnya
ablation
Indikasi :
6. Automatic implantable • Aritmia yang simptomatik
defibrilator • Aritmia dengan gangguan hemodinamik
7. Pace maker temporer /
permanent
Terapi Aritmia : antiaritmia
Tatalaksana : Algoritma Takiaritmia
Tatalaksana : Algoritma Bradiaritmia
Vagal manuver
Kesimpulan

Aritmia adalah variasi–variasi di luar irama Pada prinsip tujuan terapi aritmia
normal jantung berupa kelainan pada adalah, mengembalikan irama jantung
kecepatan, keteraturan, tempat asal impuls yang normal, menurunkan frekuensi
atau urutan aktivasi dengan atau tanpa adanya denyut jantung, dan mencegah
penyakit jantung struktural yang mendasari. terbentuknya bekuan darah

• Berdasarkan mekanismenya, aritmia dibagi


menjadi takiaritmia dan bradiaritmia, Penggolongan antiaritmia dilakukan atas
• Berdasarkan letaknya aritmia dibagi
dasar sifat-sifat elekrtofisiologisnya yang
menjadi supraventrikular aritmia dan diukur di sel-sel myocard tertentu dalam
ventrikular aritmia. 4 kelas  I,II,III,IV
• Berdasarkan kompleks QRS, takikardia
terbagi menjadi kompleks QRS sempit
(<0,12) dan lebar (>0,12).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai