Anda di halaman 1dari 12

Atrioventricular Nodal Re-entry

Tachycardia (AVNRT)

Vine Aprilianita Sri Indah Putri/1765050065


Pembimbing: DR. dr. Chandramin, Sp.JP (K) FIHA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PERIODE 06 MEI 2019 –
20 JULI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA
2019
DEFINISI
ARITMIA
Aritmia adalah gangguan atau hilangnya ritme regular. Terlebih
khusus, setiap variasi dari irama detak jantung normal, mungkin
merupakan kelainan dari laju, keteraturan, atau tempat asal
impuls atau urutan aktivasi. istilah ini mencakup irama reguler dan
irreguler yang abnormal serta hilangnya irama

Berdasarkan lokasi aritmia: aritmia supraventrikular dan aritmia


ventrikular.

Berdasarkan denyut jantung: Bradiartimia dan Takiaritmia


AVNRT
• Atrioventrikular Nodal Reentry Tachycardia (AVNRT) adalah
takiaritmia yang timbul karena adanya dua conduction
pathway (jalur elektrik) AV node yang membentuk
rangkaian sirkuit reentry yang menghubungkan nodus AV
dan atrium.

Jalur cepat (fast pathway) & jalur lambat (slow pathway).

Untuk terjadinya reentry pada AVNRT perlu blockade pada salah satu jalur yang
menyebabkan konduksi rangsang berikutnya dialirkan melalui jalur lain yang
mengalami block.
Supraventrikular
letak
Supraventri
ventrikular
kular takikardi
Aritmia (SVT)
Takikardi
Denyut jantung

Bradikardi

Takikardi yang muncul di atas ventrikel


a) Denyut jantung > 100x/menit
b) Onset : paroksisimal ( sudden onset and abrupt offset)
c) AVNRT adalah SVT yang paling sering terjadi
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Faktor pencetus

• Premature beat (sebagai penyebab utama)

Faktor sirkuit

• Pembentukan sirkuit reentry pada AV node


ALPHA PATHWAY
Beta pathway
• Slow pathway
• Fast pathway
• Fast refractory
• Slow refractory period
period
SYARAT-SYARAT REENTRY
1. Terdapat 2 jalur sistem konduksi dengan
kecepatan konduksi berbeda (loop circuit)

2. Ada premature beat (atrium atau


ventrikel).

3. Adanya unidirectional block


pada salah satu konduksi.

4. Konduksi perangsangan cukup lambat, sehingga


pada saat rangsang sampai di titik blok, titik
tersebut sudah mencapai di fase refrakter relative.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

SYNCOPE DISPNEU

PALPITASI
PRINSIP TATALAKSANA:
MEMUTUSKAN
SIRKUIT REENTRY
MENGHILANGKAN SIRKUIT Radiofrequency catheter
REENTRY ablation

Electrical Cardioversion

Pharmacological
Cardioversion: Adenosine,
Amiodarone

Anda mungkin juga menyukai