Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi di Desa Kalikalong,


Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi di Desa
Kalikalong, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan remaja di Desa
Kalikalong, Kecamatan tayu, Kabupaten Pati.
b. Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai infeksi menular seksual dan HIV/AIDS di
Desa Kalilalong, kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
c. Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya Narkoba dan Merokok
Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi
penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan.
 Meningkatkan wawasan berpikir dan mengembangkan pengetahuan
tentang kesehatan remaja
 Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program
internsip dokter umum Indonesia.

2. Bagi Masyarakat
 Penelitian ni diharapkan dapat digunakan sebagai sarana promotif
yang tepat untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi remaja

3.Bagi Tenaga Kesehatan


 Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Tayu
II, dalam rangka tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Posyandu

• Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber


Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi (Kemenkes RI, 2011).

• Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang


mengintegrasikan berbagai layanan social dasar yang meliputi paling
sedikit 5 program yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB), Imnuisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare
Posyandu Remaja

• Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya


Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
termasuk remaja dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi
remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja
• Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah pelayanan
kesehatan yang peduli remaja, mencakup upaya promotif dan
preventif, meliputi: Keterampilan Hidup Sehat (PKHS),
kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit
Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja.
Sasaran Posyandu Remaja

1. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja:


 Remaja usia 10-18 tahun laki-laki dan perempuan dengan tidak
memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja
dengan disabilitas.

2. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan:


• Petugas kesehatan
• Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya
• Pengelola program remaja
• Keluarga dan masyarakat
• Kader Kesehatan Remaja
Fungsi Posyandu Remaja

wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan


keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja

wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup upaya


promotif dan preventif, meliputi: Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
(PKHS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
pencegahan kekerasan pada remaja

surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah sekitar


Pembentukan Posyandu Remaja

Pendirian Posyandu Remaja ditetapkan dengan keputusan Kepala


Desa/Lurah. Langkah-langkah pembentukan Posyandu Remaja dapat
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1. Pendekatan Internal
2, Pendekatan Eksternal
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Struktur Posyandu Remaja

Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan


sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumberdaya.
Struktur organisasi minimal terdiri dari pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara serta anggota yang terdiri dari Kader Kesehatan Remaja dan seluruh
remaja di wilayah terkait dibawah binaan Kepala Desa/Lurah setempat

Pengelola Posyandu Pengelola Posyandu Remaja adalah unsur masyarakat, lembaga


kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga
mitra pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih-bersedia-mampu dan memiliki waktu
serta kepedulian terhadap pelayanan kesehatan remaja.
Tugas Dan tanggung Jawab

Sebelum hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:


 Menyebarluaskan hari pelaksanaan Posyandu Remaja melalui pertemuan
warga setempat atau melalui media komunikasi yang tersedia, termasuk
media sosial.
 Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu Remaja sesuai kesepakatan.
 Mempersiapkan sarana Posyandu Remaja, termasuk media KIE.
 Melakukan pembagian tugas antar Kader Posyandu Remaja
 Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas terkait .

Pada hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:


 Melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja mengacu pada sistem 5 (lima) langkah
 Setelah Posyandu Remaja selesai, kader dan petugas Puskesmas melengkapi pencatatan
dan membahas hasil kegiatan serta merencanakan tindak lanjut (termasuk menilai/
mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan
berikutnya).
 Di luar hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain: Pendampingan pada remaja
yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan
Kegiatan Posyandu Remaja

Kegiatan Utama

Pemberian KIE dan Pelayanan pada :


1. Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS)
2. Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Masalah Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
4. Gizi
5. Aktivitas fisik pada remaja
6. Penyakit Tidak Menular (PTM)
7. Pencegahan Kekerasan pada Remaja
1. Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS)
A. KIE yang diberikan :
 Memberikan informasi dan pengetahuan tentang kecerdasan majemuk
 Melakukan sosialisasi dan penanaman 10 kompetensi PKHS
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu :
 Identifikasi dan pengembangan kecerdasan majemuk bagi remaja yang pertamakali datang
 Pelayanan kesehatan berupa konseling

2. Kesehatan Reproduksi Remaja


A. KIE yang diberikan :
 Kesehatan Reproduksi, mencakup organ reproduksi remaja, pubertas, proses kehamilan,
menstruasai, KB, penyakit menular seksual, infeksi menular seksual, gender dan pendewasaan usia
perkawinan
 Informasin HIV dan AIDS
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
 Konseling tentang kesehatan reproduksi
 Konseling HIV&AIDS
 VCT jika diperlukan
 Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
3. Masalah Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

A. KIE yang diberikan : Pemberian informasi masalah kesehatan jiwa dan NAPZA pada remaja
B. Pelayanan Kesehatan yang diberikan :
 Skrining masalah psikososial remaja dengan instrumen Pediatric Symtom Checklist (PSC)
 Konseling masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
 Merujuk ke fasilitas kesehatan

4. Gizi
A. KIE yang diberikan :
 Gizi seimbang bagi remaja
 Pencegahan masalah gizi pada remaja:
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
 Pengukuran Antropometri (BB, TB, LP dan LILA)
 Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
 Penilaian anemia pada remaja terutama remaja putri menggunakan pemeriksaan tanda klinis dan apabila
memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan kadar Hb secara laboratorium sederhana
 Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri
 Penyuluhan dan konseling gizi
 Merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan
5. Aktivitas fisik pada remaja
A. KIE yang diberikan :
 Pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap hari
 Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan setiap hari
 Kegiatan aktivitas fisik peregangan atau senam sehat bugar

6. Penyakit Tidak Menular (PTM)


A. KIE yang diberikan :
 Jenis Penyakit Tidak Menular
 Dampak dan bahaya Penyakit Tidak Menular 3
 Upaya pencegahan melalui perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress).
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
 Deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular:
 Anamnesis riwayat penyakit keluarga dan penyakit sendiri
 Pengukuran tekanan darah
 Pemeriksaan gula darah dan kolesterol bila ditemukan individu yang datang tergolong obesitas dan
atau mempunyai riwayat keluarga penyandang Diabetes
 Pemeriksaan gangguan penglihatan dan pendengaran minimal 1 (satu) kali dalam 1 tahun.
 Konseling faktor risiko Penyakit Tidak Menular
 Merujuk ke fasilitas kesehatan bila ditemukan satu atau lebih faktor risiko Penyakit Tidak Menular
seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi.
7. Pencegahan Kekerasan pada Remaja
A. KIE yang diberikan : Pemberian informasi tentang faktor risiko kekerasan, dampak
dan pencegahan tindak kekerasan.
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
 Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan pada remaja yang diduga mengalami
tindak kekerasan.
 Melakukan pendampingan korban kekerasan sebelum dan sesudah rehabilitasi
bersama pihak terkait (petugas Puskesmas, jaringan layanan pusat perlindungan
anak misal polisi, rumah aman, LKSA/Panti, P2TP2A, dll).
BAB III
METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan wawasan pada
remaja mengenai kesehatan reproduksi yang dilaksanakan di Desa Kalikalong di wilayah
kerja UPT Puskesmas Tayu II Kabupaten Pati pada bulan April 2019.

Jenis Penelitian
penelitian deskriptif yang dilakukan untuk pemberian wawasan pada remaja di
Desa Kalikalong, Kec. Tayu, Kab. Pati

Peserta Penelitian
kriteria inklusi sebagai berikut:
 Remaja usia 10-18 tahun
 Berjiwa kreatif, inovatif dan komitmen
 Mau secara sukarela menjadi kader
 Berdomisili di wilayah Posyandu Remaja berada
Tempat dan waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Desa Kalikalong pada tanggal 27
April 2019

Bahan dan Alat


Buku saku kader posyandu remaja
Alat ukur tekanan darah
Timbangan
Buku Register
Buku Pemantauan Kesehatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Lokasi Penelitian Puskesmas Tayu II

 Puskesmas Tayu II merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang


merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberi pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
beberapa kegiatan pokok. Puskesmas Tayu II terletak di kecamatan Tayu yang berada di Desa
Pundenrejo Jl. Tayu-Jepara KM 03 Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
 Jawa Tengah, dengan batas batas wilayah :
o Sebelah utara : Kecamatan Dukuhseti
o Sebelah selatan: Kecamatan Gunungwungkal
o Sebelah barat : Kecamatan Cluwak
o Sebelah timur : Laut Jawa
 Puskesmas Tayu II didirikan pada tahun 1985 yang dimaksudkan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan di 8 Desa Binaan (38 Posyandu dengan 190 Kader) yaitu 1) Desa
Pundenrejo (jumlah penduduk : 3.891 orang), 2) Desa Bulungan (jumlah penduduk: 4.059
orang), 3) Desa Kedungbang (jumlah penduduk: 1.978 orang), 4) Desa Purwokerto (jumlah
penduduk: 4.002 orang), 5) Desa Bendokaton Kidul (jumlah penduduk: 1.748 orang), 6) Desa
Luwang (jumlah penduduk: 2.443 orang), 7) Desa Dororejo (jumlah penduduk: 2.703 orang),
dan 8) Desa Kalikalong (jumlah penduduk: 4.271 orang).
Tenaga kesehatan dan karyawan di UPT
Puskesmas Tayu II
No. JABATAN JUMLAH

1 Kepala Puskesmas 1 Orang

2 Ka Subbag TU 1 Orang

3 Dokter Umum 1 Orang

4 Perawat 9 Orang

5 Perawat Gigi 1 Orang

6 Bidan Puskesmas 3 Orang

7 Bidan Desa 7 Orang

8 Staf 2 Orang

Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Tayu II 9 Sanitarian 1 Orang

10 Analisis Laborat 1 Orang

11 Sopir Struktur organisasi UPT


Puskesmas Tayu II 1
Orang

12 Penjaga Malam 1 Orang

13 Tenaga Magang 10 Orang

14 Tenaga Harlep 5 Orang

15 Tenaga Promotor Kesehatan 1 Orang

16 Tenaga Kebersihan 2 Orang

JUMLAH TOTAL 46 Orang


Struktur organisasi UPT Puskesmas Tayu II
Desa Kalikalong – Kecamatan Tayu

• Desa Kalikalong merupakan salah satu desa binaan UPT Puskesmas


Tayu II. Desa ini merupakan desa binaan terjauh dari UPT Puskesmas
Tayu II, yaitu berjarak sekitar 8 km dari UPT Puskesmas Tayu II.
Secara geografis, Desa Kalikalong mempunyai luas sebesar 385,69
km2 yang berbatasan dengan Kecamatan Dukuhseti di sebelah utara
dan barat, Desa Bulungan dan Desa Luwang di sebelah selatan, serta
Laut Jawa di sebelah timur.

• Secara demografi, Desa Kalikalong mempunyai jumlah penduduk


sebanyak 4.271 orang yang terdiri dari perempuan sebanyak 2.167
jiwa dan laki-laki sebanyak 2.104 jiwa. Berdasarkan kelompok umur,
penduduk desa Kalikalong terdiri dari 1.071 jiwa untuk kelompok usia
0–15 tahun, 2.142 jiwa untuk kelompok usia 15–65 tahun, dan 1,058
untuk kelompok usia di atas 65 tahun.
Hasil Penelitian

Distribusi Jenis Kelamin Kader Posyandu remaja di


Desa Kalikalong
Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Perempuan 11 91.6%

Laki-Laki 1 8.4%

Total 12 100%

distribusi jenis kelamin peserta (tabel 4..2.1) di desa kalikalong


menunjukkan sebagian besar kader berjenis kelamin perempuan,
yaitu sebanyak 12 orang (91.6%) sementara yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 1 orang (8,4%).
Pembentukan Kader Posyandu
Remaja

• Kader Posyandu Remaja merupakan bagian dari Kader


Kesehatan Remaja. Adapun yang bisa dipilih menjadi Kader
Posyandu Remaja adalah :
a. Remaja usia 10-18 tahun
b. Berjiwa kreatif, inovatif dan komitmen
c. Mau secara sukarela menjadi kader
d. Berdomisili di wilayah Posyandu Remaja berada
• Kader Posyandu Remaja yang sudah tidak lagi berusia remaja
juga dapat tetap bergabung dalam kegiatan Posyandu Remaja.
Kader Posyandu Remaja juga dapat bergabung dengan
organisasi remaja lainnya seperti Saka Bakti Husada/ saka
lainnya dalam gerakan pramuka, Karang Taruna atau organisasi
yang lain.
Struktur Organisasi Posyandu
Remaja
Pemberian Materi dan Buku
Saku Posyandu Remaja

• Pemberian materi diberikan melalui penyuluhan


mengenai topik-topik yang lazim dikalangan remaja.
Materi terdiri dari beberapa masalah seperti :
a. Kesehatan Reproduksi Remaja
b. Risiko Kehamilan di usia Remaja
c. HIV/ AIDS
d. Bahaya NAPZA
e. Bahaya Merokok
• Materi-materi tersebut kemudian dirangkum menjadi
satu dalam sebuah buku saku untuk kader posyandu
remaja yang diharapkan dapat memberikan remaja
pengetahuan mengenai kesehatan remaja dan dapat
menghindari pergaulan bebas yang menyimpang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

– Posyandu remaja di Desa Kalikalong sudah terbentuk dengan didukung Kader Kesehatan Remaja.

– Posyandu Remaja yang sudah terbentuk aktif menyusun rencana kegiatan lebih lanjut.

– Kepala desa, Tokoh Masyarakat dan Karang taruna yang hadir memberikan dukungan dalam
terlaksananya kegiatan Posyandu remaja di Desa Kalikalong

SARAN

– Posyandu remaja yang terbentuk di Desa Kalikalong hendaknya aktif mengadakan kegiatan rutin
tiap bulan

– Tenaga kesehatan puskesmas tayu II perlu memantau dan evaluasi lebih lanjut pelatihan
posyandu remaja di Desa Kalikalong

– Meningkatkan kualitas pendidikan kader posyandu remaja dengan pelatihan-pelatihan.


Dokumentasi kegiatan
Susunan Kepengurusan Posyandu Remaja
Foto Buku saku Kader Posyandu Remaja
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai