Anda di halaman 1dari 18

Fungsi Manajemen

Pengendalian (Controlling) dalam


manajemen keperawatan
Musyfiqul ibad
Moh. Farid Istighfaroni
CONTROLING

“the process by which manager determine


wether actual operation are consistent
with plans”

Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984)


Proses Pengendalian
• Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh
staf atau organisasi
• Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan
tolok ukur.
• Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor
penyebabnya.
Indikator Mutu Asuhan
Keperawatan
• Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan
selalu terkait dengan struktur,proses, dan outcome
sistem pelayanan RS tersebut.
Aspek struktur (input)
Struktur adalah semua input untuk sistem
pelayanan sebuah RS yang meliputi
MI(tenaga),
M2 (sarana prasarana),
M3 (metode asuhan keperawatan),
M4 (dana)
M5 (pemasaran),.
Proses
• Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat,
dan tenaga profesi lain yangmengadakan
interaksi secara profesional dengan pasien.
Interaksi ini diukurantara lain dalam bentuk
penilaian tentang penyakit pasien, penegakan
diagnosis,rencana tindakan pengobatan,
indikasi tindakan penanganan penyakit,
danprosedur pengobatan.
Outcome
• Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga
profesi lainterhadap pasien.
Next..
A. Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan
meliputi
 angka infeksi nosokomial: 1-2%;
angka kematian kasar: 3-4%;
kematian pascabedah: 1-2%;
kematian ibu melahirkan: 1-2%;
kematian bayi baru lahir: 20/1.000;
NDR (Net Death Rate): 2,5%;
ADR (Anesthesia Death Rate) maksimal 175.000;
PODR (Aur Operation Death Rate): 1%:
POIR (Pour Operath Infection Rate): 1%;
B. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS
biaya per unit untuk rawat jalan
jumlah penderita yang mengalami dekubitus
jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur
BOR 70-85%
BTOB Turk Over S-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat
tidur/tahun.
TOI (Turn Over tor : 1-3 hari TT yang kosong
LOS (Length of Stay) 7-10 hari komplikasi. Infeksi nosokomial
gawat dural tingkat kontaminasi dalam darah tingkat
kesalahan dan kepuasan pasien),
normal tissue removal rate: 10%.
c. Indikator mutu yang berkaitan dengan
kepuasan pasien dapat diukur dengan Jumlah
keluhan dari pasien/keluarganya, surat pembaca
di koran, surat kaleng, surat masuk di kotak
saran, dan lainnya.
D. Indikator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri atas

• jumlah dan persentase kunjungan rawat jalan/inap menurut jarak RS


dengan asal pasien
• jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan pembedahan dan
jumlah kunjungan SMF spesialis:
• Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS angka-angka standar tersebut
di atas dibandingkan dengan standar (indikator) nasional. Jika bukan
angka standar nasional, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan
hasil pencatatan mutu pada tahun-tahun sebelumnya di rumah sakit yang
sama, setelah dikembangkan kesepakatan pihak manajemen/direksi RS
yang bersangkutan dengan masing-masing SMF dan staf lainnya yang
terkait
E. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien:
• pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi;
• pasien diberi obat salah
• tidak ada obat/alat emergensi;
• tidak ada oksigen:
• tidak ada suction (penyedot lendir):
• tidak tersedia alat pemadam kebakaran:
• pemakaian obat
• pemakaian air, listrik, gas, dan lain-lain
Indikator keselamatan pasien, sebagaimana dilaksanakan di SGH (Singapore
General Hospital. 2006) meliputi:

• pasien jatuh disebabkan kelalaian perawat, kondisi kesadaran pasien,


beban kerja perawat, model tempat tidur, tingkat perlukaan dan
keluhankeluarga;
• pasien melarikan diri atau pulang paksa, disebabkan kurangnya
kepuasanpasien, tingkat ekonomi pasien, respons perawat terhadap pasien,
danperaturan rumah sakit;
• clinical incident diantaranya jumlah pasien flebitis, jumlah pasien
ulkusdekubitus, jumlah pasien pneumonia; jumlah pasien tromboli, dan
jumlahpasien edema paru karena pemberian cairan yang berlebih;
• sharp injury, meliputi bekas tusukan infus yang berkali-kali,
kurangnyaketerampilan perawat, dan komplain pasien;
• medication incident, meliputi lima tidak tepat (jenis obat, dosis,
pasien,cara, waktu).Tabel 11.1Standar Nasional Indikator
Jenis Pengendalian

• Pengendalian karyawan
• Pengendalian keuangan
• Pengendalian produksi
• Pengendalian waktu
• Pengendalian teknis
• Pengendalian kebijaksanaan
• Pengendalian penjualan
• Pengendalian inventaris
• Pengendalian pemeliharaan
Proses Menjaga Mutu Asuhan Keperawatan Di
Ruang Rawat

Mutu
Azwar (1996) menjelaskan bahwa mutu adalah
tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu
yang sedang diamati dan juga merupakan
kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan, sedangkan Tappen (1995)
menjelaskan bahwa mutu adalah penyesuaian
terhadap keinginan pelanggan dan sesuai dengan
standar yang berlaku serta tercapainya tujuan
yang diharapkan.
Pelaksanaan Audit di Keperawatan:
• Dilakukan oleh tim mutu pelayanan keperawatan yang bertugas
menentukan masalah keperawatan yang perlu diperbaiki.
• Menentukan kriteria untuk memperbaiki masalah serta menilai
pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan.
• Merupakan bagian integral dari tim mutu rumah sakit dan bisa
merupakan salah satu komponen dari komite keperawatan.
• Menyampaikan hasil laporan secara periodik pada komite
keperawatan untuk seterusnya disampaikan pada pimpinan rumah
sakit sebagai bahan pertimbangan kebijakan lebih lanjut.
• Diperlukan kerja sama dengan berbagai departemen yang ada di
rumah sakit untuk dapat mengidentifikasi masalah, menentukan
kriteria dan merencanakan perbaikan, seperti departemen farmasi,
infeksi nosokomial, rekam medis, pelayanan medis, bagian
pemasaran, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai