KESELAMATAN KERJA
( K3)
DASAR HUKUM
1. Lingkungan Kerja
Ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Kondisi lingkungan kerja harus memadai (suhu,
ventilasi, penerangan, situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit.
2. Alat Kerja dan Bahan
Ini adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk memproduksi barang/ jasa. Alat-alat
kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses produksi, tentunya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan
harus diperhatikan.
3. Metode Kerja
Ini merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan pekerjaan tersebut tercapai secara
efektif dan efisien, serta keselamatan dan kesehatan kerja terjaga dengan baik. Misalnya, pengetahuan tentang cara
mengoperasikan mesin dan juga alat pelindung diri yang sesuai standar.
3 FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA (THREE MAIN FACTOR
THEORY)
• Faktor Manusia
• Faktor Lingkungan
• Faktor Peralatan
• Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sehingga
kinerjanya dapat meningkat.
• Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang berada di
lingkungan kerja.
• Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan secara
aman dan efisien.
JENIS BAHAYA DALAM K3 :
• Bahaya jenis kimia :
- Gas bahan kimia yang beracun
- Uap bahan kimia
- Abu sisa pembakaran bahan kimia
• Bahaya jenis fisika :
- Temperatur ekstrim (terlalu dingin atau terlalu panas).
- Suara terlalu bising yang dapat membuat pendengaran rusak.
- Kondisi udara yang tidak wajar
• Bahaya jenis pekerjaan :
- Penerangan di lokasi kerja sangat minim yang berpotensi mengakibatkan kerusakan penglihatan.
- Pekerjaan pengangkutan barang/ material menggunakan manusia yang kurang hati-hati dan mengakibatkan
luka/ cedera.
- Peralatan dan pengamanan yang kurang lengkap yang dapat mengakibatkan pekerja terluka/ cedera.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
KERJA :
1. Jangan Panik.
Meski situasi dan kondisi saat terjadi kecelakaan crowded, usahakan tetap tenang dan segera mengambil
tindakan secara tepat dan cepat.
2. Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Menjauhkan korban kecelakaan dari tempat semula berfungsi untuk menghindari kecelakaan susulan yang
mungkin bisa saja terjadi. Selain itu, dengan menghindar dari lokasi terjadinya kecelakaan, petugas P3K akan
dapat lebih fokus mengurus korban.
3. Perhatikan pernafasan,denyut jantung, pendarahan dan tanda-tanda shock.
Jika korban kecelakaan mengalami kendala dalam pernafasan, pendarahan, dan terjadi tenda-tanda shock maka
segera beri pertolongan pertama.
4. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Jangan pindahkan korban sebelum diketahui secara pasti jenis dan keparahan cidera yang
dialami, kecuali bila tempat tersebut tidak memungkinkan lagi untuk melalukan perawatan.
Apabila korban hendak diusung, hentikan pendarahan dan pastikan tulang yang patah
sudah dibidai.
5. Segera rujuk ke pusat pengobatan terdekat.
Pertolongan pertama pada prinsipnya adalah pertolongan sementara. Apabila korban
mengalami luka parah, jangan segan untuk merujuk ke pusat pengobatan terdekat, bisa ke
puskesmas, dokter spesialis maupun rumah sakit.
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA :
• Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja :
• Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.
• Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.