Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh:

KELOMPOK 22
Abdul Aziz(1618011171)
Amira Zhafira (1618011086)
Ayu Dinda F. (1618011155)

TUGAS BLOK DMS Dian Octaviana (1618011047)


Edwina Nabila (1618011095)

COMMUNITY BASED LEARNING Fadillah Maulidia(1618011087)


Kurnia Hadi S. (1658011005)

“PeternakanAyam Potong Mbah Rus” Monica Hartini (1618011065)


Nurma Retno N. (1618011093)
Sharlene Sabrina(1658011025)
Vidi Ibrahim (1658011032)
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Frekuensi kesakitan bahkan kematian mempunyai hubungan yang erat
dengan jenis pekerjaan. Hal ini karena salah satu aspek kehidupan
manusia merupakan kegiatan ekonomi yang harus dilakukan untuk
melangsungkan kehidupan dan hal tersebut dapat dicapai jika memiliki
pekerjaan. Pada penduduk di pedesaan umumnya homogen dan sebagian
besar dianggap tidak lebih makmur daripada pekerjaan di perkotaan
karena terbatas pada pertanian dan peternakan sehingga kondisi
kesehatan komunitas yang terjadi di pedesaan umumnya lebih menjurus
terkait dengan kondisi lapangan pekerjaannya.
PENDAHULUAN 2. Tujuan
 Melakukan analisis terhadap kondisi kesehatan beberapa peternak di
Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung;
 Memperoleh informasi mengenai kondisi kesehatan komunitas
peternak di Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung;
 Melakukan analisis mengenai penyebab terjadinya penyakit komunitas
di Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung;
 Mengetahui penyebab, cara mendiagnosis, serta tatalaksana pada
kondisi penyakit komunitas yang terjadi.
METODE
PENELITIAN
A. Menentukan sampel berupa:
1. Tempat Penelitian : Peternakan Ayam Kemiling
2. Subjek Penelitian : 10 orang
3. Waktu Penelitian : 4 September 2018

B. Menentukan sumber data:


1. Wawancara dengan subjek (Anamnesis)
 Anamnesis merupakan metode wawancara yang berkaitan dengan kondisi klinis
seseorang mengenai keluhan utama dan riwayat seseorang sehingga ia datang ke
METODE pelayanan kesehatan. Anamnesis bersifat privasi sehingga dalam melakukannya
diperlukan rasa nyaman dan sifat kerahasiaannya terjamin.

PENELITIAN 2. Kuesioner
 Kuesioner merupakan instrument dalam bentuk tertulis untuk mengajukan pertanyaan
kepada responden dan bersifat fleksibel serta tergantung kepada responden.
3. Observasi (Pemeriksaan Fisik)
 Observasi merupakan pemeriksaan dengan cara turun langsung untuk mengamati
kondisi di lapangan. Penyaksian tersebut harus dicatat dengan objektif.
4. Studi Pustaka
 Sumber dalam melakukan penelitian didasarkan pada pustaka yang jelas berupa buku
dan media yang terpercaya mengenai kondisi kedokteran komunitas dan penyakit yang
mungkin terdapat dalam ranah tersebut.
TINJAUAN
PUSTAKA
Prinsip Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan,
Ergonomi
Dalam Normalisasi ukuran mesin atau peralatan kerja,
Pekerjaan
Ukuran-ukuran antropometri dasar untuk
penempatan alat kerja,

Arah penglihatan sesuai dengan sikap kepala yang


TINJAUAN istirahat,
PUSTAKA Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung
2.1 Ergonomi Dalam
Pekerjaan lengan seluruhnya dan lengan bawah,

Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih


diutamakan,

Kemampuan beban fisik maksimal oleh ILO


ditentukan sebesar 50 kg,

Kemampuan seseorang bekerja adalah 8-10 jam per


hari.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
(Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang akan berakibat cacat
sebagian maupun cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya atau
tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-
lamanya. Sedangkan Cacat Total adalah keadaan tenaga kerja tidak
mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya.
TINJAUAN Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK):
PUSTAKA
2.2 PenyakitAkibat Kerja

Fisik Kimia Fisiologis Psikologis


•Kebisingan •Debu •Kesalahan •Hubungan Kerja
•Radiasi •Uap Tempat Kerja yang Kurang
•Suhu Udara •Gas •Kesalahan Baik
•Tekanan Udara •Larutan Postur
Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK):

Tentukan Diagnosis Klinis dengan Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Tentukan Pajanan Terhadap Faktor Resiko dengan Melakukan Anamnesis


Pekerjaan

TINJAUAN Membandingkan Gejala Penyakit Sewaktu Bekerja dan Tidak Bekerja


PUSTAKA
2.2 PenyakitAkibat Kerja Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Laboratorium Khusus atau
Pemeriksaan Biomedis

Pemeriksaan atau Pengujian Lingkungan Kerja atau Data Hygiene Perusahaan

Konsultasi Keahlian Medis dan Keahlian Lain


Penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit (five
level of prevention disease) pada penyakit akibat kerja, yakni:

Peningkatan Kesehatan (health promotion)

• penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pendidikan kesehatan, meningkatkan


gizi yang baik, pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai.

Perlindungan Khusus (specific protection)


TINJAUAN • imunisasi, hygiene perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan
PUSTAKA kecelakaan kerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)

2.2 PenyakitAkibat Kerja Diagnosis (deteksi) Dini dan Pengobatan Segera dan Pembatasan Titik-
titik Lemah untuk Mencegah Terjadinya Komplikasi.

Membatasi Kemungkinan Cacat (disability limitation)

Pemulihan Kesehatan (rehabilitation).

• rehabilitasi dan mempekerjakan kemali para pekerja yang menderita cacat.


Beberapa pekerjaan mempunyai resiko ganguan muskuloskeletal atau
Musculoskeltal Disorder (MSD). Hal ini meliputi pekerjaan itu sendiri
atau bagaimana menjalankan pekerjaan itu dilakukan yang dapat
meningkatkan faktor resiko MSD.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD:

TINJAUAN Tenaga yang Berlebihan (force)

PUSTAKA Postur yang Tidak Alami


2.3 Gangguan (awkward postures)
Muskuloskeletal
Pengulangan (repetition)

Contact Stress

Getaram, Suhu Lingkungan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tujuan untuk memperkecil
atau menghilangkan potensi bahaya atau risiko yang dapat
mengakibatkan kesakitan dan kecelakaan dan kerugian yang mungkin
terjadi. Kerangka konsep berpikir Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah menghindari resiko sakit dan celaka dengan pendekatan ilmiah dan
praktis secara sistematis (systematic), dan dalam kerangka pikir
kesisteman (system oriented).
TINJAUAN Melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja inilah pola
PUSTAKA pikir dan berbagai pendekatan yang ada diintegrasikan kedalam seluruh
kegiatan operasional organisasi. Tujuan penerapan Sistem Manajemen
2.4 Keselamatan K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan
dan Kesehatan Kerja kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja dalam rangka:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan
dan kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada
serta membuat tempat kerja yang sehat.
c. Menciptakan efisiensi dan produktivitas kerja karena menurunnya biaya
kompensasi akibat sakit atau kecelakaan kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN
STATUS PASIEN
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn R
JenisKelamin : Laki-laki
Usia : 17 th
Agama : Islam
SukuBangsa : Jawa
HASIL Pekerjaan : Kuli pemotongan ayam
PENELITIAN Status : Belum menikah
Alamat : Gedong Tataan, Lampung

 ANAMNESIS
Dilakukan secara auto anamnesis pada tanggal 1 September 2018 pukul 17.00
WIB.
 Keluhan Utama : Nyeri pinggang
 Keluhan Tambahan : Nyeri bahu
 Riwayat Penyakit Sekarang
1. Waktu : bangun tidur, sekitar 1 bulan
2. Sifat nyeri : hilang timbul
3. Lokasi dan penyebaran : di pinggang sampai bahu
4. Hal yang memperburuk : bangun tidur dan saat bekerja
5. Skala nyeri : 3, terasa nyeri saat hendak beranjak
dari tempat tidur
HASIL 6. Keluhan lain : keluhan nyeri pada bahunya
7. Faktor resiko pencetus serangan : jika tidur
PENELITIAN 8. Ada keluarga ada yang sama : tidak ada
9. Upaya pengobatan : tidak ada
 Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 Riwayat Sosial :-
 Riwayat Individu :Merokok, tidak meminum alkohol,
nafsu makan baik.
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Status Pasien
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 Berat Badan : 61 kg
 Tinggi Badan : 170 cm
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 80x/menit
HASIL  Suhu : 370 C
PENELITIAN  Status Generalis
 Pucat : Tidak
 Sianosis : Tidak
 Ikterus : Tidak
 Perdarahan : Tidak
 Oedem umum : Tidak
 Turgor : Baik
 Bentuk tubuh : Normal
PEMERIKSAAN FISIK LOOK, FEEL MOVE.
 Look
 Tidak ditemukan atrofi otot
 Deformitas tidak ditemukan
 Angulasi negatif
 Cara berjalan normal
 Feel
HASIL  Palpasi ektremitas superior dan inferior tidak ada nyeri tekan
PENELITIAN 

Nyeri pada bagian bahu
Tidak ditemukan krepitasi
 Tonus otot normal
 Tidak ditemukan atrofi otottidak ada angulasi
 Tidak ditemukan pembengkakan
 Move
 Aktif dan dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK ROM
 Ektremitas Superior : Normal
 Ektremitas Inferior
 Lutut : Normal
 Pergelangan kaki : Normal
 Pemeriksaan Saraf : Normal
HASIL  Pemeriksaan Pembuluh darah : Teraba nadi distal

PENELITIAN
 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Survey dilaksanakan di salah satu tempat pemotongan ayam
di daerah Pramuka. Tempat pemotongan ini memiliki 9 orang
karyawan. Kami melakukan survey kepada 4 pekerja untuk
dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Salah satu
responden, mengeluhkan bahwa ia sering merasakan nyeri
pada pinggang hingga bahunya. Sedangkan satu responden
PEMBAHASAN yang lain tidak merasakan keluhan yang berarti. Para pekerja
melakukan pemotongan ayam secara manual satu per satu
sehingga tidak menggunakan mesin. Mereka melakukan
pemotonganMereka bekerja selama 8 jam setiap harinya.
Terkadang pada hari sabtu dan minggu mereka berjualan di
pasar. Sehingga mereka jarang terdapat hari libur. Usia para
pekerja tergolong muda, usia 17 – 25 tahun. Para pekerja
sudah menggeluti pekerjaan ini selama bertahun tahun.
 ANALISIS KASUS
Dari hasil survey, didapatkan satu responden yang memiliki keluhan yang
berkaitan dengan tugas kami. Responden tersebut bernama Tn. R yang berusia 17
tahun dan sudah berkerja selama 1 tahun. Keluhan utama yang Tn.R rasakan
adalah rasa nyeri pada pinggang hingga bahunya, dengan keluhan tambahan
pegal pegal pada kaki dan tangannya. Hal tersebut dirasakan saat Tn. R bangun
tidur dan saat sedang melakukan pekerjaan. Pekerjaannya mengaharuskan Tn. R
duduk lama karena proses pemotongan ayam dilakukan secara duduk hingga
harus membungkuk. Tn.R bekerja selama 8 jam setiap harinya dan ditambah
PEMBAHASAN melakukan pekerjaan sabtu minggu di pasar.
Berdasarkan keluhan utama Tn.R dapat disimpulkan bahwa Tn.R merasakana Low
Back Pain (nyeri punggung). Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah nyeri
di daerah punggung bawah, yang mungkin disebabkan oleh masalah saraf, iritasi
otot atau lesi tulang. Low Back Pain berkaitan dengan seringnya mengangkat,
membawa, menarik dan mendorong barang berat, sering atau lamanya
membengkokkan badan, membungkuk, duduk atau berdiri lama atau postur
tubuh lain yang tidak natural.
Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi
timbulnya atau memperberat Low Back Pain yaitu:

Umur
 Dari berbagai studi epidemiologik, kejadian Low back pain
meningkat dan mencapai puncakya pada usia sekitar 55 tahun. Pada
umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja 25-
65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahun
dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan
bertambahnya umur.

Jenis kelamin
PEMBAHASAN  Laki-laki dan wanita mempunyai resiko Low back pain yang sama
sampai usia sekitar 60 tahun.

Pekerjaan
 Pekerjaan fisik yang berat, terutama yang memberikan tekanan
yang cukup besar pada tulang belakang. Pekerjaan yang
berhubungan dengan posisi statis yang berkepanjangan, seperti
duduk atau berdiri dalam waktu lama. Pekerjaan yang dilakukan
dengan gerakan-gerakan membungkukkan atau memutar tubuh
secara berulang-ulang.

Kebiasaan Merokok dan Pola Hidup


DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
1. Anonim. Musculoskeletal Disorders Prevention Series. Occupational
Health and Safety Council of Ontario (OHSCO). Prevention Guidline.
2. Anonim. Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). Available
from URL: http://www.ccohs.com
3. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja. [online] [citied 2009 February
11]. Available from URL: http://www.depkes.go.id
4. Grahaningtyas, D., Wignjosoebroto, S. Latiffanti, E. Analisa Keselamatan
DAFTAR Kesehatan Kerja (K3) dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi
Kasus; Pabrik The Wonosari PTPN XII). Jurnal : Teknik Pomits, 2012 :
Volume 1(1): 1-6
PUSTAKA 5. Jeyaratnam J. Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009
6. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San
Fransisco : Mc Graw Hill. 2002
7. Republik Indonesia. Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang
Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja. Presiden Republik
Indonesia; 1993

Anda mungkin juga menyukai