Anda di halaman 1dari 13

GASTRITIS

Kelompok 1

1. Jihan Fahira Almas ( 201710410311211 )


2. Gossa Ariantono Aji ( 201710410311212 )
3. Zaqina Erin Setya Fazri ( 201710410311213 )

FARMASI E
DEFINISI

Gastritis adalah peradangan pada mukosa


lambung. Menurut Hirlan dalam Suyono (2006),
gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung, yang berkembang bila
mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain.
KLASIFIKASI

 Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa


lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian
superfisial. Pada gastritis ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil mukosa edema, merah dan terjadi erosi kecil dan
perdarahan (Price dan Wilson, 2005).

 Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa


lambung yang bersifat menahun sering bersifat multifaktor
dengan perjalanan klinik bervariasi (Wibowo, 2007). Gastritis
kronik ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar
disertai hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung,
dinding lambung menjadi tipis dan permukaan mukosa
menjadi rata.
ETIOLOGI

Muttaqin (2011) Penyebab dari gastritis antara lain :


1. Obat-obatan, seper ti obat antiinflamasi nonsteroid/ OAINS indometasin,
ibuprofen, dan asam salisilat, sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi
(mitosin, 5-fluora-2-deoxyuriine) dan digitalis ber sifat mengiritasi mukosa
lambung
2. Infeksi bakteri seper ti spesies, clostridium spesies, E.coli, tuberculosis, dan
secondar y syphilis
3. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus .
4. Infeksi jamur seper ti candidiasis, histoplasmosis , dan phycomycosi s
5. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,
gagal nafas, gagal ginjal , kerusakan sususan saraf pusat, dan refluks
ususlambung
6. Makanan dan minuman yang ber sifat iritan, makanan berbumbu dan
minuman denggan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen
iritasi mukosa lambung.
7. Garam empedu, terjadi pada kondisi refleks garam empedu (komponen
penting alkali untuk aktivitasi enzim-enzim gastrointestinal ) dari usus kecil
ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di


Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396
kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Depkes,
2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Malang, pada tahun 2013 jumlah penderita gastritis
mengalami peningkatan sebesar 21.444 yang terdiri
dari 7.024 laki-laki dan 14.420 perempuan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
(Dinkes, 2013)
PATOFISIOLOGI

Pada gastritis akut terdapat gangguan keseimbangan


antara faktor agresif dan faktor defensive yang
berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa
lambung. Faktor agresif tersebut HCL, pepsin, asam
empedu, infeksi, virus, bakteri dan bahan korosif
(asam dan basa kuat). Sedangkan faktor defensive
adalah mukosa lambung dan mikro sirkulasi.
Gastritis
Akut

Makanan
Zat Kimia
Stres pedas, panas
(Obat)
dan asam
Gastritis
Kronis

Helicobacter
Pylori
MANIFESTASI KLINIS

 Ketidaknyamanan perut bagian atas atau sakit


 Mual dan Muntah
 Anoreksia
 Nyeri pada epigastrium
 Perdarahan saluran cerna
MANAJEMEN TERAPI

1. Antasida
Menetralkan asam lambung sehingga dapat mengurangi
iritasi mukosa lambung akibat asam lambung yang berlebih.
Contohnya :

1. Antasida Doen ( Alumunium Hidroxida + Magnesium


Hidroxida)
 Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
Alumunium dan Magnesium.
 Efek samping : konstipasi dan diare
 Dosis : 1-2 tab sebelum makan (kunyah dahulu).
2. Histamine 2 (H2 ) Blockers.
membblok reseptor histamin pada sel parietal sehingga sel
parietal tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam
lambung. Contohnya:
1. Ranitidine
 Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
ranitidine atau H2 reseptor antagonis.
 Efek samping : sakit kepala, mual dan sakit perut.
 Dosis : Untuk dispepsia akut 75 mg bisa sampai 4
kali sehari, selama maksimal 2 minggu. Untuk
infeksi Helicobacter pylori 300 mg sebagai dosis tunggal atau
150 mg 2 kali sehari, dikombinasikan dengan amoxicillin 750
mg dan metronidazole 550 mg selama 2 minggu.
 Sediaan : Tab/Kap 150mg : acran, fordin, gastridin, dll.
Tab/Kap 300mg : acran, anitid, fardin, hexer.
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Pencegahan gastritis dapat diupayakan melalui


berbagai cara, antara lain menjaga pola hidup
sehat, makan-makanan yang bergizi sehingga
gizi bisa tercukupi, berhenti merokok dan
minum minuman beralkohol .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai