Anda di halaman 1dari 9

C

Nonverbal Communication
• Nonverbal communication dapat diartikan sebagai pesan yang disampaikan melalui
tindakan manusia dan tingkah laku daripada kata-kata.
• Contoh nonverbal : body language, ekspresi wajah, gestur, sentuhan dan penggunaan
jarak/space.
Manager harus bisa menjaga eskpresi wajah dan body language untuk mendukung pesan yang
ingin disampaikan. Ketika sinyal nonverbal berlawanan dengan kata-kata manager, audiens
akan kebingungan dan lebih mempercayai body language nya.
Pasti kita pernah mendengar istilah aksi lebih penting daripada bicara. Memang seperti itu
karena menurut penilitian, karena postur dan body language memiliki impact besar bagaimana
orang-orang menerima pesan.
Manager sekarang diwajibkan untuk mengerti dan mempelajari nonverbal communication.
Adapun porsi dalam menginterpresikan manager : 7% verbal impact, 38% vocal impact, 55%
facial impact.
Workplace communication
• Aspek lainnya dalam komunikasi manajemen adalah menyatukan seluruh organisasi
sebagai satu kesatuan.

4 elemen dalam komunikasi di tempat kerja untuk dikuasai manajer sebagai berikut:
• 1. menggunakan media sosial untuk meningkatkan komunikasi internal dan eksternal
• 2. menggunakan saluran komunikasi informal dan personal
• 3. membangun saluran komunikasi formal
• 4. mengembangkan strategi untuk menghadapi krisis komunikasi
Social Media
Media social dapat diartikan sebagai kelompok aplikasi yang menggunakan internet
untuk menciptakan dan bertukar konten yang dibuat pengguna.
Social media dalam komunikasi manajemen memiliki 3 fungsi utama
• Mendengarkan customer
Manajer menggunakan media sosial untuk mendengarkan kemauan costumer dan
saran/tanggapan customer untuk perusahaan
• Berkomunikasi dengan customer
Media sosial digunakan juga oleh manajer untuk memberikan berita secara cepat
kepada customer
• Melibatkan karyawan
Media sosial digunakan juga untuk karyawan agar dapat berpatisipasi dalam
membagikan pengalaman atau informasi yang di butuhkan kepada komunitas online
Personal Communication Channels
Saluran komunikasi personal hadir bersamaan dengan saluran formal di dalam
organisasi tetapi dapat melewati tingkat hirarki, memotong kedudukan secara vertikal
untuk menghubungkan siapapun didalam organisasi.
• Mengembangkan jaringan komunikasi personal
Personal networking dapat diartikan sebagai akuisisi dan penanaman hubungan
personal yang lintas departemen, hirarkikal dan batas-batas organisasi.
Manajer yang sukses mengembangkan jaringan komunikasi personal dan mendorong
yang lain untuk melakukannya juga.
Berikut beberapa tips untuk membangun jaringan komunikasi personal :
- Bangun jaringannya sebelum dibutuhkan
- Jangan pernah makan siang sendirian
- Buat itu menjadi win-win solution
- Fokus terhadap keberagaman
Grapevine
• Pola komunikasi “grapevine” merupakan suatu pola komunikasi informal yang banyak di
temui di suatu organisasi. Pola ini demikian populernya untuk digunakan oleh banyak
anggota organisasi, karena dianggap sebagai media yang sangat tepat dalam
mengungkapkan aspirasi, pendapat bahkan keluhan mereka atas organisasi. Istilah “buah
anggur” sendiri diambil berdasarkan kepada kemiripan antara pola komunikasi ini dengan
setangkai buah anggur yang bercabang-cabang dan tidak beraturan.
• Komunikasi “grapevine” mulai terbentuk pada saat para anggota organisasi mulai
berbincang mengenai hal-hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka. Perubahan
kebijakan organisasi, masalah pengurangan karyawan, mutasi, keuntungan perusahaan,
imbal jasa, perilaku anggota organisasi (terutama pimpinan), gosip dan rumor serta masih
banyak hal lain merupakan topik-topik yang umum dalam pola ini.

Pada intinya suatu proses komunikasi dapat dikatagorikan sebagai komunikasi “grapevine”
jika memiliki tiga karakter utama, yaitu:
• Komunikasi tersebut tidak dikendalikan oleh manajemen.
• Biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal yang lebih dipercaya dibandingkan
dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan.
• Biasanya digunakan untuk mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang
tertentu (self-interested).
Written communication
• Dengan berkembangnya komunikasi elektronik yang cepat belakangan ini membuat
komunikasi tertulis mulai ditinggalkan. Tetapi menurut beberapa ahli komunikasi tertulis
tetap dibutuhkan untuk menjadi manajer yang handal.

Berikut beberapa langkah untuk meningkatkan kemampuan menulis seorang manajer:


- Respect the reader
- Know your point and get to it
- Write clearly rather than impressively
- Get a second opinion
Formal Communication Channels
• Saluran komunikasi formal adalah saluran yang
terikat dengan batas kekuasaan/jabatan.
• Yang paling familiar dalam arah komunikasi formal
adalah downward communication.
• Downward communication terdiri dari pesan dan
informasi yang dikirim dari top management
kepada bawahan.
• Upward communication terdiri dari pesan yang
dikirim dari tingkat bawah ke tingkat yang lebih
tinggi dalam hirarki organisasi.
• Horizontal communication adalah pertukaran
pesan antara pekerja atau antar departemen.
Crisis Communication
• Komunikasi krisis adalah proses dialog antara perusahaan dengan publik yang
dilakukan dengan tujuan untuk menangani krisis yang sedang melanda perusahaan.
• Sebagai seorang manajer, kemampuanmu untuk berkomunikasi secara efektif akan
menentukan seberapa efektif organisasi bertahan dalam pergolakan yang terjadi.
4 skill utama manajer untuk berkomunikasi ketika krisis terjadi
- Stay calm, listen hard.
- Be visible
- Get the awful truth out
- Communicate a vision for the future

Anda mungkin juga menyukai