Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Terhdapa Skala Nyeri Pada Pasien Post


op Apendisitis
Muhammad Akbar Fawzi
Latar Belakang
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis dan
merupakan penyebab akut abdomen paling sering (Pierce & Neil, 2007).
World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden apendisitis didunia
tahun 2010 mencapai 8 % dari keseluruhan penduduk dunia. WHO
menyatakan angka kematian akibat apendisitis di dunia adalah 0,2-0,8 % dan
meningkat sampai 20 % pada penderita yang berusia kurang dari 18 tahun dan
lebih dari 70 tahun (Juliansyah, 2011).
Lanjutan…
Berdasarkan data yang diperoleh dari (Depkes, 2016), kasus appendisitis pada
tahun 2016 sebanyak 65.755 orang dan pada tahun 2017 jumlah pasien
appendisitis sebanyak 75.601 orang.
Pembahasan

Pengertian Etiologi
Apendisitis adalah peradangan pada • Faktor yang tersering adalah
apendiks vermiformis dan merupakan obstruksi lumen
penyebab abdomen akut yang paling
sering. Penyakit ini dapat mengenai • Infeksi kuman dari colon
semua umur baik laki-laki maupun
perempuan, tetapi lebih sering menyerang • Laki – laki lebih banyak dari wanita
laki-laki berusia 10-30 tahun (Mansjoer,
2011).
• Tergantung pada bentuk apendiks
Klasifikasi Patofisiologi
• Apendisitis akut radang Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan
lumen apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid,
fekolit, benda asing, struktur karena fikosis akibat
• Apendisitis rekrens peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi
tersebut menyebabkan mucus diproduksi mukosa
• Apendisitis kronis mengalami bendungan. Makin lama mucus tersebut
makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks
mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan intralumen, tekanan yang
meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe
yang mengakibatkan edema.
Tanda dan gejala Penatalaksanaan Klinis
• Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung.
• Sebelum Operasi
• Nyeri pada kuadran kanan bawah
• Nyeri kanan bawah bila tekanan Observasi Dalam 8 - 12 jam
• Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak
seperti nafas dalam Antibiotik Apendisitis tanpa
• Napsu makan menurun komplikasi
• Demam yang tidak terlalu tinggi.
• Operasi
• Biasanya terdapat konstipasi
Pengurukuan skala nyeri
Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan
oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan kemungkinan
nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang
berbeda oleh dua orang yang berbeda.
Lanjutan..

Skala Wong-Baker Skala Angka nyeri 0-10


Tindakan Penelitian
Relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
nafas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
cara menghembuskan nafas secara perlahan
Metode penelitian

Desain penelitian Analisis Data


Penelitian ini menggunakan • Analisa Univariat
Preeksperimental design dengan desain • Analisa bivariate
one group pretest
Hasil penelitian dan Pembahasan

Paired T test
Lanjutan…
Berdasarkan hasil uji statstic Paired T- test, menunjukkan nilai signifikasi (p sign
= 0,000) dimana hal ini berarti p sign <0,05 sehingga H1 diterima aritnya ada
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan skala nyeri
Kesimpulan
Apendisitits merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks
vermiformis, dan merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering.
Peradangan ini bisa membuat pasien nyeri dibagian bawah kanan abdomen
sehingga pasien meringis kesakitan. Dengan teknik relaksasi nafas dalam dapat
membuat pasien mengurangi skala nyeri yang terdapat pada pasien setelah post
op dilakukan. Hasil yang didapatkan uji statstic Paired T- test, menunjukkan nilai
signifikasi (p sign = 0,000) dimana hal ini berarti p sign <0,05 sehingga H1
diterima aritnya ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
skala nyeri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai