KEBAKARAN
Seperti:
1. Logo Emergency Exit
2. Memisahkan jarak antara barang-barang yang mempunyai resiko kebakaran yang tinggi.
3. Memasang Fire Profing untuk struktur bangunan.
4. Merancang Explotion-proof atau alat anti peledak pada produk elektrik di daerah beresiko
terbakar .
5. Membuat Emergency Exit yang dapat digunakan saat keadaan darurat.
6. Menyediakan sarana dan prasarana proteksi kebakaran, yaitu dengan melengkapi bangunan
dengan Fire Security System seperti peralatan pemadam kebakaran yang lengkap yang dapat
bekerja secara otomatis.
TANGGA KEBAKARAN
Merupakan suatu tempat penghubung ruang bawah dengan ruang di atasnya
dan sebagai tempat untuk menyelamatkan diri jika ada keadaan darurat
(seperti kebakaran).
TANGGA KEBAKARAN
Syarat-syarat tangga kebakaran, tangga kebakaran diletakkan pada tempat tertentu yang
memenuhi persyaratan keselamatan terhadap bahaya kebakaran :
1. Tangga darurat, diletakkan terbuka dan dekat dengan lobby lift, sehingga pemakai mudah
menemukannya.
2. Tangga diletakkan di dalam ruangan tangga kebakaran yang di depan dan didalamnya diberi
lampu emergency otomatis penunjuk arah.
3. Tangga dibuat dari konstruksi beton/baja yang tahan api, min. 2 jam
4. Tangga terletak di dalam ruang yang kedap api berdinding cukup tebal dan minimal tidak ikut
terbakar dalam waktu tertentu sehingga penghuni bisa menyelematkan diri. Dinding tangga dari
beton yang tahan api, min. 2 jam
5. Material finishing lantai dari bahan anti slip, tidak licin dan railing dari besi.
6. Lebar tangga min. 1.20 m
7. Pintu tangga terbuat dari bahan tahan anti api, min. 2 jam
TANGGA KEBAKARAN
8. Pintu paling atas (roof top) membuka keluar, pintu lantai typical arah buka ke dalam
tangga kebakaran dan pintu lantai dasar membuka ke arah luar serta berhubungan
langsung dengan ruang luar.
9. Pintu tangga kebakaran dilengkapi dengan lampu petunjuk yang selalu terlihat dan
menyala.
10. Jarak tangga dari setiap titik dalam ruang efektif tanpa ruang sirkulasi max. 30 meter
11. Lebar bordes minimal sama dengan lebar tangga
12. Lebar min. aantrede 28 cm dan ooptrede max 20 cm
13. Tidak boleh berbentuk tangga putar dan tidak boleh menyempit di bawah
14. Memiliki ruang udara tekan (supaya asap tidak masuk ke dalam ruang tangga), bisa
juga menggunakan pressure fan yang berfungsi memberikan tekanan pada udara di
dalam ruangan.
PINTU TAHAN API
1. Mencegah menjalarnya kebakaran dari satu ruangan ke ruangan lainnya
2. Sebagai pintu darurat untuk penyelamatan manusia pada saat terjadi kebakaran
3 Faktor mutlak untuk pintu tahan api sehingga dapat menahan menjalarnya api pada saat
kebakaran :
1. Stabilitas terhadap api : mampu menahan keruntuhan
2. Integritas terhadap api : mampu mencegah terjadinya celah sehingga lidah api/asap
tidak tembus
3. Isolasi panas ; mencegah menjalarnya panas
Arah buka pintu:
a. Untuk lantai typical membuka ke arah ruang tangga
b. Untuk lantai atas/roof membuka ke arah luar
c. Untuk lantai dasar membuka ke arah luar
Wet riser Dryriser system Wet riser Dryriser system APAR (Alat Khusus pada ruang
system (air (air tidak system (air (air tidak Pemadam Api Genset, ruang panel dan
bertekanan) bertekanan) bertekanan) bertekanan) Ringan) ruangan eletronik
PERALATAN PEMADAM API
1. Instalasi tetap
2. Instalasi tidak tetap
1. Instalasi tetap
Cara kerja (operasional) Pemadam Instalasi tidak tetap:
Alat
Api Alat deteksi Panel alarm Manusia Sistem start pemadam
aktif
SISTEM OTOMATIS
Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk ketinggian plafon 4m. Sedangkan untuk plafon lebih tinggi,
area deteksinya berkurang menjadi 30m2. Ketinggian pemasangan max. hendaknya tidak melebihi 8m.
ROR banyak digunakan karena ROR sangat ideal untuk ruangan kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang
server, ruang arsip, gudang pabrik dan lainnya.
Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar akan kontak saat mendeteksi
panas. Karena tidak memerlukan tegangan (supply), maka bisa dipasang langsung pada panel alarm
rumah.
SISTEM DETEKSI
1. Detector panas ; heat detector (fix detector, ROR)
Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran lebih didominasi hembusan
panas ketimbang kepulan asap, maka tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing
cabinet, gudang spare parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke. Contoh: ruangan no smoking
area yang beralas karpet (kecuali kamar hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban,
gudang makanan-minuman (mamin) dan sejenisnya
SISTEM DETEKSI
3. Detector nyala api; Flame detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar
ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini
tidak bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber
cahaya lain yang tidak ada hubungannya dengan nyala api
(flame).
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas yang kerap terjadi di rumah
tinggal.
Dari dua jenis gas tersebut, Elpiji-lah yang paling banyak digunakan di rumah-rumah.
Perbedaan LPG dengan LNG adalah: Elpiji lebih berat daripada udara, sehingga apabila
bocor, gas akan turun mendekati lantai (tidak terbang ke udara).
Sedangkan LNG lebih ringan daripada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, maka gasnya
akan terbang ke udara. Perbedaan sifat gas inilah yang menentukan posisi detector
sebagaimana ilustrasi di bawah ini:
SISTEM DETEKSI
4. Detector gas; gas detector
Perbedaan sifat gas tsb yang menentukan posisi detector sebagaimana ilustrasi di bawah
ini:
Untuk LPG, maka letak detector adalah di bawah, yaitu sekitar 30 cm dari lantai dengan arah
detector menghadap ke atas. Hal ini dimaksudkan agar saat bocor, gas elpiji yang turun akan
masuk ke dalam ruang detector sehingga dapat terdeteksi. Jarak antara detector dengan
sumber kebocoran tidak melebihi dari 4m.
Fire Alarm System adalah alat yang berfungsi untuk memberikan tanda bahaya (alert) bila
terjadi potensi kebakaran atau kebocoran gas. Cara Kerja Fire Alarm System adalah alat
ini mendeteksi potensi-potensi kebakaran seperti gumpalan asap (smoke detector),
temperatur tinggi (heat detector), dan adanya gas yang berbahaya (gas detector), ketika
alat ini mendeteksi potensi kebakaran tersebut maka alat ini akan secara otomatis
memberikan tanda bahaya (alert) seperti membunyikan bell menyalakan
HYDRANT KEBAKARAN
Sprinkler akan secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang terjadi.
Bagian daripada sprinkler yang berada pada ujung jaringan pipa dan diletakkan sedemikian rupa
sehingga jika ada perubahan suhu tertentu akan memecahkan kepala sprinkler dan akan
memancarkan air secara otomatis. Jenis kepala sprinkler :
1. Berdasarkan arah pancaran :
- ke arah atas
- ke arah bawah
- ke arah dinding
2. Berdasarkan kepekaan terhadap suhu :
- segel berwarna
- tabung gelas berisi cairan berwarna