Pengalaman Pendidikan:
5. SDN 101786 Helvetia 1979
6. SMPN 16 Medan 1982
7. SMAN 11 Medan 1985
8. Fak.Surriah IAINSU Peradilan Agama 1991
9. Pasca Sarjana IAINSU Pengkajian Islam 2009
10. Pasca Sarjana UINSU Komunikasi Islam (Sedang Berjalan)
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI TAHUN 1441 H / 2020 M
DAN
DUKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA
DALAM PELAKSANAAN ISTITO’AH
Disampaikan oleh:
H. IWAN ZULHAMI, SH., MAP
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi Sumatera Utara
Medan, 24 Oktober 2019
Garuda Plaza Hotel Jl. Sisingamangaraja Medan
Perjalanan Haji 1440H-2019M
:: 6 ::
REALISASI INOVASI 2019
Konsultasi, visitasi, dan edukasi.
Konsep moderasi berhaji melalui
penguatan manasik dengan
Terlaksana dengan baik. Tapi mensinkronkan fikih dan kondisi
masih sama dengan 2018, teknis lapangan.
hanya di Soetta, karena Penambahan materi sejarah haji
pihak Saudi belum siap meliputi: ibadah, ziarah, rihlah,
perangkat. dan
Persentasenya naik tijarah. Publikasi video dan tulisan
menjadi 76 persen. serta
Sistemtanya jawab via
dan aplikasi medsos.
sudah terbangun:
Belum cukup biaya untuk pelaporan via ponsel ketua kloter dan
total full musim. pembimbing – sektor – dashboard
PPIH terintegrasi Haji Pintar. Perlu
Sudah koordinasi waktu untuk mengkondisikan kultur
Muassasah, dalam digital.
proses pembuatan
nomor. Penggunaan gedung baru untuk
kendali penyelenggaraan dan
Mengefektifkan kembali pemusatan layanan pada gedung
komposisi yang sudah uji lama yang diperbarui.
coba tahun lalu. Di
antaranya: pembagian shift,
pos estafet, optimalisasi Sudah berjalan melalui
MCR integrasi Siskohat –
Siskohatkes, mulai digunakan
sejak pelunasan.
:: 7 ::
Inovasi Haji 2020
Respon Darurat
Penyiapan respon darurat di
Armuzna sebagai bagian dari
Krisis dengan melibatkan Konsumsi Full Efisiensi Proses Penyusunan Regulasi Perbaikan Proses
prosedur Pusat
Covered Visa Badal dan Safari
muassasah SOP manajemen Percepatan
Penambahan konsumsi Efisiensi proses penyusunan regulasi Wukuf
mitigasi saat ada
pada masa peak visa dengan verifikasi teknis karena Penyusunan prosedur
bencana Integrasi/mengkombain alokasi
petugas Armuzna (219) menjadi season (3 hari sblm dan visa request terbitnya UU No. 8 dan regulasi
Petugas pendukung dengan dan 2 hari setelah dilakukan di Kanwil. Tahun 2019, tentang bersama antara
rekruitmen bareng Petugas Pendukung Armuzna) dengan Paspor tidak perlu PIHU Kemenag dan
(kompetensi, syarat model makanan dikirim Kemenkes
masuk, test siap saji ke Pusat
1 masuk
2 3 4
7
9
5 8
Kloter Berbasis Wilayah Pelayanan Terpadu 10
Penyusunan pramanifes dan Sistem Pelaporan 6
kloter dilakukan sedini Mengefektifkan Pelayanan
mungkin untuk Terpadu di tingkat Daker, Penomoratn Maktab
mengefektifkan bimbingan terutama Daker Makkah Nomor maktab di Non-Teller dan Non-
manasik di kecamatan, dan Madinah Manasik Armuzna disesuaikan tunai
karena regu dan Sepanjang Tahun dengan Nomor maktab
Penyempurnaan sistem Mengefektifkan pembayaran
rombongan akan berbasis pelaporan berbasis Pelaksanaan di Makkah yang non-teller untuk pelunasan
wilayah, aplikasi mobile untuk program inisiasi berbasis zonasi haji
laporan kloter dan manasik sepanjang
Penyediaan living cost tidak
pelayanan petugas yang tahun bagi jemaah
lagi diberikan dalam bentuk
terintegrasi dengan untuk menambah
tunai. Diberikan dalam
Siskohat pengetahuan manasik
BIDANG PHU KANWIL KEMENAGPROVINSI SUMATERA UTARA bentuk kartu debit sekaligus
:: 11 ::
haji
INOVASI HAJI
a. Pencanangan tahun 2020 sebagai tahun peningkatan kualitas ibadah
b. Pelayanan fast track di bandara Madinah dan Jeddah;
c. Peningkatan jumlah sewa hotel full musim di Madinah menjadi 70%;
d. Penomoran tenda jemaah haji di Arafah dan Mina dan sudah terlaksana dengan baik;
e. Revitalisasi satuan tugas operasional Armuzna;
f. Penguatan bimbingan manasik haji dengan mensinkronkan fikih dengan kondisi di
lapangan;
g. System laporan haji dengan menggunakan aplikasi terpadu;
h. Monitoring kesehatan jemaah haji secara terpadu dan terintegrasi sejak dini.
Inovasi tersebut telah terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana, ditambah
lagi dengan adanya penambahan fasilitas AC di Arafah dan percepatan proses pemulangan
jemaah haji di bandara Jeddah dan Madinah melalui fasilitas EYAB.
12
KEJADIAN PENTING
Jemaah Hilang dan Belum Ditemukan– Jemaah atas nama Tapsirin Wajat Ratam, usia 82 tahun nomor paspor C3793150 asal Kloter PLM
11 maktab 54 sektor 4, sampai dengan saat opersional berakhir, hilang dan belum ditemukan.
Listrik Padam dan AC Tidak Berfungsi– Saat wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah 1440H/8 Agustus 2019M, terjadi hujan lebat sekitar
pukul 15.00 WAS yang berakibat kepada padamnya listrik di maktab-maktab Arafah, sehingga lampu tidak menyala dan AC tidak berfungsi
Sampai dengan saat pergerakan terakhir jemaah dari Arafah ke Mudzalifah tanggal 10 Dzulhijjah 1440H pukul 02.00 WAS
Saat Mabit Terjadi Hujan Lebat, Listrik Mati dan Air Tergenang di Jalanan – Saat mabit di Mina tanggal 11 Dzulhijjah 1440H/12 Agustus
2019 pukul 15.00 terjadi hujan lebat yang berakibat padamnya listrik di maktab-makatab dan air tergenang di jalanan. Namun hal tersebut tidak
terlalu lama, karena listrik telah mulai menyala kembali pukul 18.00 WAS.
Belum afektifnya kinerja petugas pengawas maktab dan pengawas katering yang direkrut dengan masa tugas saat operasional
Armuzna.
Terdapat 3 oarng petugas kloter yang dipulangkan lebih awal dari jadwal dikarenakan melakukan pelanggaran kedisiplinan
dan komitmen sebagai petugas.
Terdapat 5 kali kasus pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan oleh perusahaan katering
Pada masa kepulangan, terdapat 6 jadwal penerbangan maskapai Garuda yang mengalami penundaan lebih dari 6 jam
karena alasan teknis pesawat
terdapat jemaah yang mengalami diare saat melaksanakan kunjungan ke Jeddah dikarenakan katering yang disediakan
penyedia sudah tidak layak konsumsi – Jumlah korban diare sebanyak 43 orang harus mendapatkan perawatan di klinik sektor, 1 orang
dirujuk ke KKHI Makkah, dan 1 orang dirujuk ke RSAS.
Banyak ditemukan jemaah yang berhaji menggunakan visa ziarah, amal/tenaga kerja, dan kunjungan Jeddah Session
S A R A N 2019
UNTUK PERBAIKAN HAJI 2020
Melakukan penyempurnaan pola manasik haji sepanjang tahun, berbasis regu dan rombongan, intensifikasi
manasik di KUA kecamatan dengan menyesuaikan dengan pola penyusunan kloter, penyempurnaan kurikulum
manasik haji, dan menambah buku manasik bagi jemaah udzur, sakit, dan lanjut usia.
Menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Deputy Masyair Muqadasah Kemenhaj Arab Saudi ttg workshop
terpadu ttg perhajian/manasik
Mempertahankan system zonasi penempatan akomodasi jemaah haji di Makkah dan menambah zonasi
penempatan saat di tenda Armuzna
Meningkatkan kapasitas penyewaan hotel full musim di Madinah guna memberikan kepastian penempatan bagi
jemaah haji dan menyewakan akomodasi untuk kantor sektor dan petugasnya selama operasional haji
Mengusulkan jadwal penerbangan lebih awal kepada pihak GACA guna menjamin kepastian slot time dan selalu
berkoordinasi intensif antara Subdit Transportasi Udara dengan Subdit Akomodasi terkait dengan perubahan
jadwal
Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan berupa penomoran tenda di 100% maktab Mina dan Arafah
Mengusulkan pengadaan makanan siap saji kepada jemaah yang akan dikonsumsi saat menjelang Arafah dan
sesaat setelah Mina
Menginventarisir bahan pengajuan complain kejadian di Arafah dan Mina yang akan diajukan ke Kementerian
Haji
S A R A N 2019
UNTUK PERBAIKAN HAJI 2020
Diusulkan kepada muassasah pada tenda maktab agar instalasi listrik pemerintah dengan listrik diesel dapat
dipisahkan, perlu penyiapan emergency lamp, dan menyediakan makanan siap saji
Meminta kepada muasasah agar mengijinkan kendaraan ambulance dan pengantar jemaah tersesat bisa
beroperasi di Mina
Mereposisi struktur organisasi Satuan Operasional Armuzna
Menetapkan SK PPIH Arab Saudi dan Pendukung PPIH Arab Saudi dengan menyebutkan penugasan saat di
Armuzna
Mengusulkan untuk melebur/mengkombain alokasi petugas Armuzna (219) menjadi Petugas pendukung dengan
rekruitmen yang sama dengan Petugas Pendukung (kompetensi, syarat masuk, test masuk dll)
Menyusun uraian tugas secara rinci bagi seluruh petugas pelayanan PPIH Arab Saudi serta membuat SOP
penanganan kasus di setiap bidang layanan
Menyempurnakan Standar Pelayanan Minimal Haji Khusus dan menyempurnakan system pelaporan dan
pengawasan penyelenggaraan ibadah haji khusus melalui aplikasi webservice dan android SISKOPATUH Haji
khusus agar validitas dan akuntabilitas pengawasan haji khusus dapat ditingkatkan
ISTITHA’AH DAN
DUKUNGAN
KEMENTERIAN
AGAMA
1. JASMANI Jemaah haji dituntut mampu (istitha’ah) secara fisik agar dapat melaksanakan
rangkaian ibadah haji dnegan baik dan lancar sesuai dengan ajaran agama Islam
4. KEAMANAN Aman dan tidak terhalang untuk melakukan perjalanan ibadah haji baik bagi diri
sendiri maupun keluarga dan harta yang ditinggalkan.
2. Penandatangan MOU antara KEMENTERIAN AGAMA dengan KEMENTERIAN KESEHATAN Tahun 2015
Nomor :13 Tahun 2015 dan Nomnor HK.05.01/Menkes/308/2015
CATATAN PENTING
ISTITHA’AH KESEHATAN BUKAN UNTUK MENGHAMBAT CALON JEMAAH HAJI
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Terima
Povinsi Sumatera Utara