Anda di halaman 1dari 40

CASE-BASED DISCUSSION

STROKE NON HEMORAGIC


 

Oleh :
Nurrahmawati S.Ked
13.06.0046

PEMBIMBING
dr. Luh Kadek Trisna Lestari, M.Biomed, Sp. S
 

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK SMF


SARAF RSUD BANGLI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization) 2005 stroke


adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun
global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat
langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata
disebabkan gangguan peredaran darah otak non traumatik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Definisi
Stroke non hemoragik didefinisikan sebagai
sekumpulan tanda klinik yang berkembang oleh sebab
vaskular. Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih
pada umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran
darah ke otak, yang menyebabkan cacat atau
kematian.
Etiologi

Emboli Trombosis

Embolisasi Embolisasi akibat


kardiogenik gangguan sistemik
PATOFISIOLOGI
Pembuluh darah

Trombus/embolus karena plak ateromatosa, fragmen, lemak, udara,


bekuan darah

Oklusi

Perfusi jaringan cerebral ↓

Iskemia

Hipoksia

Metabolisme anaerob Aktivitas elektrolit terganggu Nekrotik jaringan otak

Na & K pump gagal


Infark
Asam laktat ↑
Na & K influk

Retensi cairan

Oedem serebral

Gg.kesadaran, kejang fokal, hemiplegia, defek


medan penglihatan, afasia
Faktor Risiko

Faktor risiko yang tidak dapat


dimodifikasi Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Usia a. Riwayat stroke
b. Heriditer b. Hipertensi
c. Ras c. Penyakit jantung
d. Diabetes melitus
e. TIA
f. Hiperkolestrol
g. Obesitas
h. merokok
Klasifikasi

Stroke iskemik dapat dijumpai dalam 4 bentuk


klinis:
a. Serangan Iskemia Sepintas/Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Defisit Neurologik Iskemia Sepintas/Reversible Ischemic
Neurological Deficit (RIND).
c. Stroke progresif (Progressive Stroke/Stroke in evolution)
d. Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)
Klasifikasi

Berdasarkan subtipe penyebab:


a. Stroke lakunar
b. Stroke trombotik pembuluh besar
c. Stroke embolik
d. Stroke kriptogenik
Diagnosis
Gambaran Klinis Gambaran Radiologi Gambaran laboratorium
a. Anamnesis a. CT scan kepala non a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan kontras rutin
Fisik b. MR angiografi (MRA) b. Pemeriksaan kimia
c. Pemeriksaan c. USG, ECG, EKG, darah
Neurologi Chest X-Ray
Penatalaksanaan
UMUM KHUSUS

Pengobatan umum dipakai a. Fase Akut


patokan 5 B yaitu:  Mengembalikan reperfusi otak
 Terapi Trombolitik
a. Breathing
 Antikoagulan
b. Blood  Antiplatelet (Antiaggregasi Trombosit)
c. Bowel  Tiklopidin (ticlopidine) dan klopidogrel
(clopidogrel)
d. Bladder
 Anti-oedema otak
e. Brain
 Neuroprotektif
b. Fase Pasca Akut
 Rehabilitasi
 Terapi preventif
BAB III
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Identitas Pasien
• Nama ։ IKB
• Jenis Kelamin ։ Laki-laki
• Usia : 86 tahun
• Tanggal lahir ։ 31-12-1936
• Alamat ։ Bangli
• Status Perkawinan ։ Menikah
• Agama ։ Hindu
• Pekerjaan ։ Tidak Bekerja
• Pendidikan ։ Tidak sekolah
• Suku Bangsa ։ Bali
• Tanggal MRS ։ 18 Februari 2019
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : kelemahan separuh tubuh kiri.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki berusia 86 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RS
Bangli Bali dengan kelemahan separuh tubuh kiri sejak pukul 18:00 wita SMRS.
Terjadi mendadak pada saat pasien bangun tidur pada siang hari dengan keadaaan
kaki dan tangan kiri susah di gerakan. Pasien mengeluhkan sulit berjalan setelah
mengalami kelemahan ini sehingga harus dibantu oleh orang lain ketika berjalan.
Pasien juga mengeluhkan mulutnya mencong disertai dengan adanya suara pelo.
Pasien menyangkal adanya mual muntah dan adanya nyeri kepala, kejang, trauma
kepala atau kepala terbentur serta penglihatan kabur. Menurut keluarganya, pasein
memiliki riwayat hipertensi dan 2 hari sebelum MRS pasien tidak mengkomsumsi
obat hipertensi karena pasien merasa sudah bosan harus mengkomsumsi obat setiap
hari. Dan sebelumnya pasien belum pernah mengalami hal seperti ini.
LAPORAN KASUS
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi 3 tahun yang lalu dan Asam urat sejak 1
tahun yang lalu. Riwayat demam, penyakit jantung, serta penyakit paru disangkal
serta riwayat trauma kepala, infeksi dan keganasan di sangkal.
• Riwayat Penyakit Keluarga
a. Hipertensi (+)
b. DM (-)
c. Stroke (-)
d. Asma (-)
• Riwayat Pengobatan
Pasien rutin mengkonsumsi obat anti hipertensi tetapi 2 hari SMRS pasien tidak
mengkomsumsi obat antihipertensi dan untuk pengobatan asam urat pasien juga
tidak rutin mengkomsi obatnya
• Riwayat Sosial
Merokok (-), alkohol (-), pekerjaan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis:
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital :
-Tekanan Darah : 170/110 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Suhu : 37,3ºC
- BB : 40 Kg
- TB : 150 Cm
- IMT : 20 KG/M2
Status Generalis

Kepala
Bentuk ։ Normocephal
Nyeri tekan ։(-)
Wajah ։Simetris (-), pucat (+), ikterik (-)
Mata
• Edema Kelopak Mata ։(-/-)
• Konjungtiva Anemis ։(-/-)
• Sklera Ikterik ։(-/-)
• Sekret ։(-/-)
• Ptosis ։(-/-)
• Lagoftalmus ։(-/-)
Hidung ։ simetris, septum deviasi (-/-), deformitas (-/-), sekret (-/-)
Bibir ։ Sianosis (-), edema (-)
Tenggorokan ։ Kesan tenang
Status Generalis
• Leher
Kelenjar Getah Bening : Pembesaran Kelenjar (-)
Kelenjar Tiroid : Pembesaran tiroid (-)
Trakea : Deviasi (-)
JVP ։ 5+2
• Thoraks
Paru ։
Inspeksi ։ Simetris (+), Peradangan (-)
Palpasi ։ Fremitus vocalis (+/+)
Perkusi ։ Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi ։ Vesikuler (+), ronchi (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi ։Ictus kordis tidak terlihat
Palpasi ։Ictus kordis teraba di ICS V medial line midclaviculari
Perkusi
Batas jantung kanan ։ ICS IV linea sternalisdextra
Batas jantung kiri ։ ICS V medial line midclavicularis sinistra
Batas jantung atas ։ ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi ։ BJ I-II reguler tunggal, murmur (-).
Status Generalis

• Abdomen
Inspeksi ։dinding abdomen datar, jaringan parut (-),distensi
(-)
Auskultasi ։ bising usus (+) 9x/menit
Palpasi ։ nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi։ timpani (+) pada 9 regio abdomen
• Ekstremitas
Atas ։ akral hangat (+/+), edema (-/-)
Bawah ։ akral hangat (+/+), edema (-/-)
Status Neurologis

•Kesadaran ։ Compos Mentis


•GCS ։ E4V5M6
•Kranium
a. Bentuk ։ Kesan normal
b. Fontanel ։ Kesan normal
c. Perkusi ։ Kesan normal
d.Transluminasi ։ Tidak ditemukan
•Tanda Rangsangan Meningeal
a. Kaku kuduk ։ -
b.Brudzinsky 1 ։ -
c.Brudzinsky 2 ։ - ‫ ׀‬-
d. Laseque ։-‫ ׀‬-
e. Kernig ։-‫׀‬-
Status Neurologis

• Nervus I
Subjektif ։ Kesan normal
Objektif ։ Kesan normal

• Nervus II

O.D O.S

Visus 6/6 6/6


Kampus Normal Normal
Skotom (-) (-)
Fundus Kesan normal Kesan normal
Status Neurologis

Nervus III, IV, VI


Kanan Kiri Keterangan
Gerakan bola mata Normal Normal
Dalam batas
Nistagmus - -
normal
Celah kelopak mata Normal Normal
Ptosis - -
Pupil 2 mm 2 mm
a. Lebar + +
b. Refleksi cahaya Kesan normal Kesan normal
c. Refleks konsensuil Kesan normal Kesan normal
d. Refleks konvergensi - -
Deviation conjugee - -
Krisis okulogirik
Status Neurologis

Nervus V
Kanan Kiri Keterangan

Motorik Normal Normal


Dalam batas normal
Sensibilitas + +
a. Refleks Kornea + +
b. Refleks maseter - -
c. Trismus + +
d. Refleks menetek - -
e. Nyeri tekan
Status Neurologis

Nervus VIII

Kanan Kiri Keterangan


Mendengar suara + +
bisik
Uji garpu tala
a. Rinne + +
b. Schwabach Sama dengan Sama dengan
Dalam batas normal
pemeriksa pemeriksa
c. Weber Tidak ada laterisasi Tidak ada laterisasi
d. Bing Laterisasi ke telinga Laterisasi ke telinga
yang ditutup yang ditutup
Tinitus Tidak ada Tidak ada
Keseimbangan Tidak di lakukan Tidak di lakukan
Vertigo - -
Status Neurologis

Nervus IX, X, XI, XII

Hasil Keterangan
Langit-langit lunak Normal
Menelan Normal
Disatri ada
Disfoni tidak ada
Lidah
Tremor tidak ada
Atrofi tidak ada
Fasikulasi tidak ada
Ujung lidah saat istirahat Deviasi kanan
Ujung lidah saat dijulurkan ke luar Deviasi kiri
Mengangkat bahu +
Fungsi M. Sternokleidomastoideus Normal
Inervasi simpatetik Normal
Inervasi parasimpatetik Normal
Resume
Seorang pasien laki-laki berusia 86 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD
RS Bangli Bali dengan keluhan lumpuh pada tangan dan kaki sebelah kiri pukul
18:00 wita SMRS. Awal terjadi pada saat pasien bangun tidur pada siang hari
dengan keadaaan kaki dan tangan kiri susah digerakan.Pasien mengeluhkan sulit
berjalan setelah mengalami kelemahan ini sehingga harus dibantu oleh orang
lain ketika berjalan. Pasien juga mengeluhkan mulutnya mencong dan lidahnya
kearah kanan disertai dengan adanya suara pelo. Sebelumnya pasien belum
pernah mengalami hal seperti ini.Pasien menyangkal adanya mual maupun
muntah dan adanya nyeri kepala.
Dari pemeriksaan neurologis didapatkan GCS E4V5M6, tanda perangsangan
meningeal negatif, laseq tes dan patrict test negatif. Pemeriksaan saraf kranial
dalam batas normal. Refleks patologis negatif pada seluruh ekstremitas, refleks
fisiologis positif pada seluruh ekstremitas. Pada pemeriksaan tenaga, didapatkan
hemiparesis pada bagian sinistra grade 1+. Pemeriksaan sensorik, fungsi luhur,
sistem otonom dan vertebra masih dalam batas normal.
Diagnosa Klinis
• GCS ։ E4V5M6
• Paresis nervus VII sinistra Supra Nuklear
• Paresis nervus XII sinistra Supra Nuklear
• Hemiparesis flaksid sinistra grade 1
Diagnosa Topis
• Kapsula interna dextra
Diagnosa Banding
• SNH ec Trombus
• SH
Pemeriksaan Penunjang

CT Scan Kepala tanggal 18 Februari


2019
Interpretasi :
• Lesi hipodens luas di cerebri temporopariatlis
kanan.
• Densitas grey dan white matter area lain dalam
batas normal saat ini.
• Gyri dan sulci kesan sedikit prominent di
frontoparietalis
• Sistem ventrikel kesan normal
• Ruang subarachnoid kesan normal
• Thalamus dan CPA kesan dalam batas normal
• Tampak kalsifikasi fisiologis di plexus choroid
• Tampak deviasi septum nasi
• Tidak tampak perselubungan pada sinus paranasal.
Kesan ։
• gambaran infark cerebri luas di area
temporoparietalis kanan
• fokal atrofi cerebri
Pemeriksaan Penunjang

Rontgen Thoraks tanggal 18 Februari


2019
Interpretasi :
• Corakan bronchovaskular kesan normal
• Tidak tampak bercak cavitas, kalsifikasi
maupun fibrosis
• Cor kesan membesar, CTR>50%
• Aorta tidak dilatasi. Kalsifikasi pada knob
• Sinus kesan lancip dan diafragma kesan
baik
Kesan ։
• Kardiomegali
• Pulmo tak tampak kelainan
Diagnosis Kerja։ SNH ec Trombus
Penatalaksanaan:
• IVFD NaCl 0,9 % 8 tpm
• Citicoline 2x500 mg
• Injeksi furosemid 3x20 mg IV
• Sprinolacton 1x25mg
• Asam folat 2x400 mg
• Aspilet 1x80 mg
• Simvastatin 0-0-20 mg
 
Prognosis

• Ad vitam ։ dubia ad malam


• Ad fungtional ։ dubia ad malam
• Ad sanationam : dubia ad malam
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Stroke non hemoragik didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang
berkembang oleh sebab vaskular. Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih
pada umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak, yang
menyebabkan cacat atau kematian. Stroke iskemik sering diklasifikasin
berdasarkan etiologinya yaitu trombotik dan embolik.Untuk mendiagnosa
suatu stroke iskemik diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
menyeluruh dan teliti.Pemeriksaan yang menjadi gold standar untuk
mendiagnosa stroke iskemik adalah CT-scan. Penting untuk membedakan
gejala klinis stroke hemoragik dan iskemik. Bila tidak dapat dilakukan CT-
scan maka dpaat dilakukan sistem skoring untuk mengerucutkan diagnosa.
Setelah dapat ditegakkan diagnosis, perlu dilakukan terapi segera agar tidak
terjadi iskemik lebih lanjut.Prinsip terapi dari stroke iskemik adalah
perbaikan perfusi ke otak, mengurangi oedem otak, dan pemberian
neuroprotektif.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai