Anda di halaman 1dari 13

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. ARIAND M. LULU
2. FITRIA NINGSI B. TUDU
3. MARIA D. ANDRIYANI
4. MEILIANA RISKA G. TUA
5. REZA PUTRI R. RUSDA
 Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yg digunakan sebagai tempat
berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya serta sebagai tempat
penghidupan keluarga
 Dalam Kepmenkes ini,rumah yang sehat memiliki beberapa syarat baik dari
lingkup perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian
pembangunan rumah maupun perumahan yg berfungsi utk menghindungi
penghuni rumah serta masyarakat sekitarnya dari bahya dan gangguan kesehatn
 Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan dilihat berdasarkan lokasi
perumahan, apakah terletak pada daerah rawan bencana, bekas TPA atau rawan
kecelakaan juga berdasarkan kualitas udara, kebisingan dan getaran, kualitas
tanah (kandungan logam berat seperti timah hitam, arsenik, karnium, dsb), dan
kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang penularan penyakit
dan penghijauan (berfungsi utk kesejukan, keindahan,dan kelestarian alam)
 Sedangkan persyaratan kesehatan rumah tinggal dilihat dari bahan bangunan yg
digunakan, komponen dan penataan (diperhatikan lantai, dinding, langit-
langit,dsb), pencahayaan (min.intesitasnya 60 Lux), kualitas udara (18-30 derajat
celcius, ventilasi (10 % dari luas lantai), binatang penular penyakit (seperti tikus),
air (60l/hari/orang), tersedianya sarana penyimpanan makanan yg aman, limbah,
dan kepadatan hunian rumah tidur (luas ruang tidur minimal 8m 2 2 orang
 Lebih mengarah pada penyelenggaraan perumahan dan pemukiman. Bagaimana
perencanaan pembangunan prasarana maupun fasilitas pendukung lainnya.
 Selain itu, dicantumkan juga legalitas dalam pembangunan perumahan dan
kawasan pemukiman. Selanjutnya juga dibahas mengenai monitoring dan
evaluasi pembangunan rumah, rekontruksi atau perbaikan rumah, pemeliharaan
dan pencegahan serta peningkatan kualitas pemukiman kumuh.
 Dalam PP ini juga dicantumkan sanksi administratuf dalam pembangunan rumah.
 Dicantumkan udara dalam ruang rumah baik dari persyaratan fisik (suhu,
pencahayaan, kelembaban dan laju ventilasi, dsb), persyaratan kimia (berbagai
jenis parameter seperti SO 2 , NO 2 , CO 2 , Pb,dsb), maupun persyaratan
kontaminasi biologi seperti jamur, bakteri patogen, dan kuman lainnya.
 Dalam PMK ini juga dicantumkan upaya kesehatan untuk mengendalikan ketiga
komponen diatas.
 Selain itu, dijelaskan bagiamna tata laksana pengawasan kualitas udara dalam
ruang rumah seperti pemantauan, pengolahan analisis data, rekomendasi hasil
analisis, rencana tindak lanjut maupun laporan ke dinkes

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini dimaksud dengan:
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi
2. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga
3. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan
4. Kesehatan perumahan adalah lokasi fisik, kimia dan biologik, di dalam rumah, di
lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal
5. Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis keseharian
yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang
bermukim di perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan
kesehatan
6. Penyelenggara pembangunan perumahan adalah badan usaha dan atau anggota
masyarakat yang memiliki ijin yang berwenang untuk membangun perumahan yang
diperuntukan bagi masyarakat
7. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
8. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggara dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas pokok, fungsi dan
wewenangnya mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan
pemukiman
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan
pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan
No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter
sebagai berikut:
1. Lokasi
 Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti
bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang
tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;
 Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan
akhir (TPA) sampah atau bekas tambang;
 Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah
kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.
2. Kualitas Udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan
gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
 Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;
 Debu dengan diameter kurang dari 10 µg maksimum 150 µg/m3;
 Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
 Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari.

3. Kebisingan dan Getaran


 Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
 Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman


 Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg;
 Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg;
 Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg;
 Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg.
5. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
 Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan;
 Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit;
 Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan
kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman,
lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata;
 Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;
 Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan;
 Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat
kesehatan;
 Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat
kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;
 Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
 Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
6. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
 Indeks jentik nyamuk dibawah 5%;
 Indeks lalat harus memenuhi syarat.

7. Penghijauan
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
: 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
 Bahan Bangunan
 Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain: debu total tidak lebih dari 150 µg m3, asbestos
kurang dari 0,5 fiber/m3/jam, timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg bahan;
 Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
 Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
 Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
 Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan
mudah dibersihkan;
 Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
 Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan
penangkal petir;
 Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain
anak;
 Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
 Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh
bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

 Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
o Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
o Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%;
o Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam;
o Pertukaran udara;
o Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam;
o Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3.

 Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

 Binatang penular penyakit


Tidak ada tikus bersarang di rumah.

 Penyediaan air bersih


o Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 l/orang/hari;
o Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
sesuai dengan Permenkes 416 tahun 1990 dan Permenkes 907 tahun 2002.
 Sarana penyimpan makanan
Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

 Limbah
o Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
o Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak
menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

 Kepadatan hunian ruang tidur


Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai