• Novani Florensia
• Sri Wahyuningsih
DNA Melakukan Replikasi Semi
Konservatif
• Hipotesa Watson-Crick mengusulkan bahwa
tiap untaian sulur ganda DNA digunakan
sebagai suatu cetakan bagi replika DNA
keturunan/anak yang bersifat komplementer.
Dengan cara ini, dua dupleks keturunan
molekul-molekul DNA yang sama dengan DNA
induk akan terbentuk, masing-masing
mengandung satu untaian untuh dari DNA
induk.
• Prinsip percobaan Maelson-Stahl untuk membedakan antara
dua kemungkinan mekanisme replikasi DNA berat atau DNA
(hitam) pada waktu replikasi berlangsung pada suatu media
ringan, untaian ringan adalah yang berwarna.
a. Replikasi konservatif
• Bila hal ini terjadi, tiap-tiap dua untaian berat DNA induk akan direplika
untuk menghasilkan suatu dupleks DNA yang mengandung dua
untaian ringan dan dupleks DNA asal yang “berat”. Kelanjutan replikasi
konservatif akan menghasilkan generasi selanjutnya, yaitu satu DNA
berat dan tiga DNA ringan, tetap tidak ada DNA hibrid yang dihasilkan.
b. Replikasi semikonservatif
• Ini menghasilkan pembentukkan dua dupleks keturunan, masing-
masing mengandung satu untaian induk berat dan satu untaian ringan.
Generasi berikut akan menghasilkan dua DNA hibrid dan dua DNA
ringan
Hasil percobaan
Meselson-Stahl
DNA berat atau
DNA mencapai
kesimbangan
pada suatu posisi
menengah. Uji
DNA keturunan
pada generasi
pertama dan
kedua
menunjukkan
bahwa replikasi
DNA bersifat
semikonservatif
• Pada kesimpulannya bahwa tiap dupleks DNA
keturunan pada dua generasi sel-sel mengandung satu
untaian induk dan satu untaian yang baru dibuat, tepat
dengan pernyataan hipotesis Watson-Crick. Jenis
replikasi ini disebut semikonservatif, karena hanya satu
untaian induk dipertahankan pada tiap DNA keturunan.