Anda di halaman 1dari 19

FARMAKODINAMIK

NAMA KELOMPOK :
RIZTIKA DESMALITA
KARINA TASYA ANANDA
PUTRI AGUSTINA
HERRY DARMAWANSYAH

DOSEN PEMBIMBING :
NOVITA KUSUMARINI, M. Kep

1
Farmakodinamik
dexamethasone
Dexamethasone dapat melewati membran sel dan berikatan
dengan reseptor glukokortikoid di sitoplasma. Kompleks antara
dexamethasone dan reseptor glukokortikoid ini dapat berikatan
dengan DNA sehingga terjadi modifikasi transkripsi dan sintesis
protein. Akibatnya, infiltrasi leukosit terhambat, mediator
inflamasi terganggu, dan edema jaringan berkurang.
Selain itu, dexamethasone juga menghambat phospholipase
A2, menyebabkan tidak terbentuk prostaglandin dan leukotrien
yang merupakan mediator inflamasi kuat.
Efek dexamethasone lainnya adalah meningkatkan sintesis
surfaktan, memperbaiki mikrosirkulasi pada paru, meningkatkan
konsentrasi vitamin A dalam serum, dan menghambat mitosis.
2
3
EFEK SAMPING
DEXAMETHASONE
Beberapa efek samping dexamethasone yang
dapat dialami penggunanya adalah:
•Nafsu makan meningkat.
•Berat badan bertambah.
•Perubahan siklus menstruasi.
•Gangguan tidur.
•Pusing.
•Sakit kepala.
•Sakit perut.
4
Mekanisme dexamethasone
Cara kerja dari obat ini adalah dengan mencegah
aktivasi pelepasan zat-zat / substansi tertentu dalam
tubuh yang menyebabkan suatu reaksi inflamasi. Obat
dexamethasone bekerja dengan cara menembus
membran sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks
steroid-protein reseptor.
Di dalam inti sel, kompleks steroid-protein reseptor ini
akan berikatan dengan kromatin DNA dan
menstimulasi transkripsi mRNA yang merupakan
bagian dari proses sintesa protein.

5
Lanjutan….
• Sebagai anti inflamasi, obat ini bekerja dengan cara:
• Mengurangi proses inflamasi dengan membuat membran
leukosit lisosom menjadi stabil, sehingga pelepasan hidrolase
asam yang merusak leukosit dapat dicegah
• Mengurangi proses penarikan makrofag menuju tempat yang
mengalami peradangan
• Mengurangi proses pembentukan edama dan mengurangi
permeabilitas dinding kapiler
• Mengurangi proses pelepasan histamin dan kinin dari substrat
• Mengurangi proses pembentukan fibroblast dan jaringan
parut
• Mengurangi proses penyerapan kalsium dari saluran cerna
dan meningkatkan proses pembuangan kalsium lewat ginjal

6
Lanjutan…..
• Mengurangi aktivitas limfatik, volume limfatik, dan produksi
limfosit
• Mengurangi kadar imunoglobulin, kadar komplemen dan kompleks
imun lain pada celah bawah membran
• Mengurangi reaktivasi jaringan untuk membentuk interaksi
antigen-antibodi
• Meningkatkan proses pembentukan sel eritroid di dalam sumsum
tulang dan memperpanjang usia hidup eritrosit dan trombosit
• Meningkatkan porses pembentukan glukosa dari hati,
meningkatkan pemecahan protein dan pemindahan lemak dari
pinggiran ke bagian tengah tubuh
• Hal-hal ini ini akan mengurangi repon tubuh terhadap kondisi
peradangan (inflamasi).

7
Efek toksik Dexamethasone

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat


menyebabkan overdosis. Gejala overdosis dapat
berupa pendarahan di pencernaan (ditandai
adanya darah di feses), pankreatitis,
osteoporosis, edema, hipertensi.
Selain itu, overdosis juga mungkin terjadi pada
penggunaan opthalmik (penggunaan pada mata)
gejalanya dapat berupa toksisitas retina,
glaukoma dan katarak subkapsular. Jika kondisi ini
terjadi segera melapor ke dokter.
8
Farmakodinamik salbutamol
Salbutamol bekerja pada reseptor beta2-adrenergik
dalam menstimulasi enzim adenil siklase intraseluler.
Reseptor beta 2-adrenergik adalah reseptor
predominan pada otot polos bronkial, sedangkan
enzim adenil siklase intraseluler bekerja
mengkatalisasi konversi ATP menjadi AMP siklik.
Meningkatnya kadar AMP siklik diasosiasikan dengan
relaksasi otot polos bronkial, dan inhibisi terhadap
dilepaskannya mediator”immediate hypersensitivity”
dari sel-sel, terutama dari sel mast .
9
10
Efek samping salbutamol
penderita mengalami efek samping berupa:
• Jantung berdebar-debar.
• Detak jantung yang cepat atau tak teratur.
• Gemetaran.
• Sakit perut.
• Nyeri dada.
• Batuk berdahak.
• Diare.
• Sulit menelan.
• Sakit kepala
• Menggigil.
• Demam.
• Mual.
11
MEKANISME SALBUTAMOL
Cara kerja obat Salbutamol, Salbutamol termasuk
golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja
pendek (short acting beta-adrenergic receptor agonist)
yang bekerja dengan cara merangsang secara selektif
reseptor beta-2 adrenergik pada otot bronkus yang
menyebabkan terjadinya relaksasi pada otot bronkus dan
menghasilkan efek pelebaran bronkus (bronkodilatasi).
Salbutamol mengaktifkan adenil siklase, enzim yang
merangsang produksi CAMP. Peningkatan CAMP
menyebabkan aktivasi protein kinase A, yang menghambat
fosforilasi myosin, dan menurunkan konsentrasi ion
kalsium intraseluler, menghasilkan relaksasi otot polos.
12
Efek toksik Salbutamol

Penggunaan dosis tinggi melebihi


anjuran dapat menyebabkan overdosis.
Gejala overdosis Salbutamol dapat
berupa tremor parah, takikardia dan
kejang

13
FARKMAKODINAMIK OMEPRAZOLE

Omeprazole yang masuk ke dalam tubuh


merupakan bentuk obat yang tidak aktif. Obat ini
kemudian akan diaktifkan melalui proses protonasi
dalam suasana asam di lambung. Bentuk aktif
tersebut kemudian akan secara ireversibel berikatan
dengan H+/K+-ATPase dalam sel parietal lambung.
Hal ini akan mengaktifkan sistein pada pompa asam
di lambung sehingga terjadi penekanan sekresi asam
lambung, baik basal maupun terstimulasi

14
15
MEKANISME OMEPRAZOLE

Omeprazole yang masuk ke dalam tubuh


merupakan bentuk obat yang tidak aktif. Obat ini
kemudian akan diaktifkan melalui proses protonasi
dalam suasana asam di lambung. Bentuk aktif tersebut
kemudian akan secara ireversibel berikatan dengan
H+/K+-ATP dalam sel parietal lambung. Hal ini akan
mengaktifkan sistein pada pompa asam di lambung
sehingga terjadi penekanan sekresi asam lambung,
baik basal maupun terstimulasi.

16
EFEK SAMPING
OMEPRAZOLE
Efek samping umum omeprazole berupa
mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, nyeri
abdomen, serta rasa kembung. Efek samping
yang lebih jarang terjadi berupa sakit punggung,
lemas, serta bercak kemerahan pada kulit.
Omeprazole juga dapat menyebabkan efek
samping yang lebih serius berupa kolitis akibat
infeksi Clostridium difficile, hipomagnesemia,
serta nefritis interstitial akut.
17
Lanjutan….
Pada penggunaan jangka panjang, obat
golongan penghambat pompa proton seperti
omeprazole dapat menyebabkan defisiensi
vitamin B12 dan zat besi akibat malabsorpsi
kedua saat tersebut.
Penggunaan omeprazole juga berhubungan
dengan terjadinya polip gaster beningna. Walau
demikian, polip ini tidak berbahaya dan akan
hilang dengan sendirinya saat obat dihentikan.

18
Efek toksik omeprazole

Sampai saat ini belum ada pengalaman


overdosis yang disengaja dan tidak
terlihat adanya indikasi bahwa
omeprazole menimbulkan efek toksik
yang akut pada manusia

19

Anda mungkin juga menyukai