Anda di halaman 1dari 24

Cici Sri Sulatri

Mitha Fani Febrianti

Annisa N. Fadilah

Lisna D. Agustin

Selly S. Irvegalina
Teori-teori struktural mendominasi pemikiran sosiologi
mengenai Perilaku menyimpang dari tahun 1800-an
sampai tahun 1960-an.Teori struktural dipandang
sebagai teori “klasik” mengenai Perilaku menyimpang,
teori-teori ini telah membuat kontribusi-kontribusi
penting terhadap pemahaman kita mengenai Perilaku
menyimpang sebagai sebuah fenomena sosial.

Pemikiran Sosiolog Perancis Argumen Konservatif terhadap isu di


dalam Revolusi Perancis mengenai Perilaku menyimpang dan tatanan
sosial
Teori Emile Durkheim.

 Dituangkan dalam hasil


penelitian :
o The Rules of Sociological
Method (1964, yang pertama
kali diterbitkan pada tahun
1895)
o Suicide (1951, yang pertama-
tama diterbitkan pada tahun
1897)
o Division of Labor in Society
(1964), dikembangkannya teori
umum mengenai masyarakat
dan Perilaku menyimpang
Integrasi dan Disintegrasi Sosial

• Timbulnya gagasan dasar / argumen mengenai tatanan sosial


yang menyebabkan bunuh diri.
• Yang mendasari dibalik disintegrasi sosial adalah transformasi
dari masyarakat tradisional ke masyarakat industri modern di
dalam masyarakat kota.
• Tahukah anda? dua cara untuk mengidentifikasi integrasi dan
disintegrasi sosial dapat diwujudkan beserta 2 bentuk hasil
disintegrasi sosial???????
Teori perilaku menyimpang
struktural

Bentuk Perilaku Menyimpang :


1. Perilaku menyimpang kreatif
2. Perilaku menyimpang kriminal

Teori perilaku menyimpang fungsional, mengenai pengaruh-pengaruh


respons sosial terhadap Perilaku menyimpang terhadap masyarakat
Teori Merton Mengenai Struktur Sosial, Anomie, Dan Perilaku
Menyimpang

Dia menyatakan bahwa


Perilaku menyimpang dan non
konformitas masih dipandang
Merton di dalam teorinya yang berjudul ”Social secara umum, bahkan di
Structure and Anomie” (1949) serta ”Continuities dalam ilmu sosial, sebagai
in the Theory of Social Structure and Anomie sebuah penelitian sederhana
(1957) bahwa penyimpangan sosial
terjadi diluar dorongan-
dorongan biologi alami tetapi
terjadi di dalam situasi-situasi
dimana kontrol sosial tidak
ada yang memadai.
Menurut Merton, seperti Perilaku menyimpang pada remaja, disebabkan
oleh fungsi norma di dalam masyarakat itu sendiri, berdasarkan struktur
sosial dan cara struktur sosial tersebut berfungsi, dan bukan oleh dorongan-
dorongan biologis. Seperti yang telah dinyatakan oleh Durkheim sebelumnya
- dan disini Merton mengacu secara khusus pada Durkheim - Perilaku
menyimpang adalah sebuah respons manusia yang ”normal” terhadap
struktur-struktur sosial yang tidak normal.

Merton menyatakan dua unsur yang penting untuk memahami Perilaku


menyimpang:

tujuan-tujuan yang ditetapkan secara


normatif atau secara budaya, dan

sarana-sarana yang ditetapkan secara


struktural di dalam mencapai tujuan-tujuan
tersebut
Sebuah tipologi gaya-gaya adaptasi individu

Gaya adaptasi Tujuan-tujuan budaya Sarana-sarana yang


terlembaga
I. Konformitas + +
II. Inovasi + -
III. Ritualisme - +
IV. Kemunduran - -
V. Pemberontakan  
Teori Perilaku Menyimpang Berdasarkan
Pada Pemikiran Durkheim

Disintegrasi Sosial

Perilku Penyimpangan
Merton meyakini bahwa :

Struktur Sosial Perilaku Menyimpang

Perilaku Menyimpang

Fungsi-Fungsi positif di dalam Masyarakat.


Dalam sebuah esainya yang terkenal, ”Crime as an American
Way of Life”, Daniel Bell (1953) mengambil gagasan dasar
ini dan diterapkan terhadap pola-pola historis di dalam
Perilaku menyimpang diantara kelompok-kelompok imigran di
Amerika Serikat

Dia mencoba untuk menunjukan bahwa masing-masing kelompok


baru di dalam kaum imigran miskin di kota-kota besar di
bagian Northeast dan Midwest ditemukan bahwa kelompok-
kelompok sebelumnya memiliki bentuk-bentuk utama di dalam
perilaku menyimpang yang memberikan mereka modal yang
diperlukan untuk berada di depan masyarakat yang dihormati,
sehingga kelompok baru tersebtu menciptakan bentuk-bentuk
baru dalam perilaku menyimpang untuk tujuan yang sama.
Tindak kejahatan yang terorganisir di Amerika tidak dapat dipahami kecuali kalau
seseorang menghargainya

peran khusus di dalam perjudian terorganisir sebagai sebuah fungsi


di dalam sebuah ekonomi konsumsi massa;

peran spesifik di dalam beragam kelompok imigran pada saat


mereka menjadi terlibat di dalam bisnis marginal dan tindak
kejahatan; dan

hubungan di dalam tindak kejahatan terhadap karakter yang


berubah dari mesin-mesin politik urban (1953).
Teori-teori Konflik Sosial

Durkeim

Memiliki pandangan yang sedikit positif


belum berkembang dan sempit. Durkeim
melihat Konflik Sosial berdiri dari dua
dimensi

Para analis sosil tahun 1930-an


memiliki pandangan bahwa pada
dasarnya diantara para individu
disatu sisi dan masyarakat dan
masyarakat dengan sebuah unit
disisi lainya : mereka sangat
memperhatikan konflik individu
satu sama lainya dengan lingkup
moral keseluruhan didalam
masyarakat.
Teori konflik sosial sebagai sebuah penjelasan terhadap perilaku
menyimpang

Ahli teori konflik saat ini memandang


konflik suatu proses sosial yang bersifat
alami/normal.

Ahli teori konflik sebelumnya memandang


bahwa konflik adalah hal yang “penting” dan
pervasif.
Teori Marksis

Masyarakat harus dipandang secara


historis, dan ini harus dipandang secara
keseluruhan.

Konflik yang Marx fokuskan adalah konflikn yang


terjadi antara :

1. Kelas-kelas yang mengendalikan sarana produksi (borjuis)


2. Kelas-kelas yang tidak mengendalikan sarana produksi (proletariat)
Marx mengistilahkannya sebagai determinis ekonomi dari
posisi teoritisnya adalah hubungan ekonomi menentukan atau
menyebabkan hubungan-hubungan sosial.

• Contoh utamanya adalah :


Kaum kapitalis negara-negara barat yang mengendalikan
kekuasaan dalam negara dan menggunakan kekuasaan Negara
untuk menetapkan dan menegakan hukum yang mendukung
kepentingan ekonomi mereka dan menekan kepentingan kelas
bawah.
Penjelasan-Penjelasan Tingkat Menengah
Mengenai Prilaku Menyimpang

Teori-teori pada Tingkat III menjelaskan ciri-ciri khusus atau struktur-


struktur masyarakat. Ciri-ciri yang dipilih untuk dianalisa biasanya
merupakan aspek-aspek utama di dalam masyarakat yang sedang dipelajari.

Variabel-variabel penjelasan yang Urbanisasi


mencolok mencakup :

Ras

Kelas Sosial

Hubungan-hubungan
Kelas
Sosiologi akan maju pada tingkat dimana perhatian utamanya adalah
mengembangkan teori-teori pada tingkat menengah dan akan
dibingungkan jika perhatiannya berpusat pada teori-teori secara
luas. Saya yakin bahwa tugas utama kita saat ini adalah
mengembangkan teori-teori khusus yang dapat diterapkan terhadap
cakupan-cakupan data yang terbatas, daripada hanya mencari
struktur konseptual yang ”terintegrasi” yang memadai untuk
menghasilkan kesemua teori-teori ini daripada teori-teori lainnya.
Merton mendorong pergerekan yang jauh dari Tingkat I dan II dan
terhadap perkembangan di dalam teori-teori yang lebih sederhana.
Perhatian khusus kita yaitu terhadap teori disorganisasi sosial
(Tingkat III) dan teori-teori mengenai sub budaya (Tingkat IV).
contoh utama di dalam teori-teori tersebut:
Teori disorganisasi sosial muncul diluar sejumlah penelitian lainnya
yang dilakukan di jurusan sosiologi universitas Chicago dan
membawa pada perkembangan teori-teori mengenai sub budaya-sub
budaya.
Gambaran singkat dari universitas Chicago.
1. Pada tahun 1920-an, kelompok kecil dari sosiolog di Jurusan
Sosiologi, Universitas Chicago yang baru terbentuk
mengadakan beragam studi dan menciptakan teori prilaku
menyimpang warga Amerika yang pertama kalinya
2. Robert Park, memotivasi dan mengarahkan banyak
penelitian, bekerja selama sebelas tahun sebagai seorang
reporter di dalam kota yang mencari berita di Minneapolis,
Detroit, Denver, New York, dan Chicago sebelum melakukan
penelitian
3. Robert Park menjadi seorang sosiolog
Pada saat mereka mempelajari kehidupan masyarakat kelas bawah, serta prilaku
menyimpangnya, para sosiolog Chicago menambahkan sebuah dimensi baru
terhadap gagasan bahwa hal-hal tersebut adalah misterius dan jahat.

Matza (1969), salah satu poin yang paling penting adalah kehidupan kelas
bawah dan pola-pola prilaku menyimpang yang eksis di dalamnya adalah alami
- sealami orang-orang yang terlibat sebagai pola-pola kehidupan non pelaku
tindak menyimpang kelas menengah terhadal para pelaku non menyimpang
kelas menengah.

Howard Becker (1963) simpulkan bertahun-tahun setelahnya, kebanyakan dari


kehidupan orang-orang sehari-hari secara sosial didefinisikan sebagai pelaku
tindakan menyimpang menghabisikan waktunya dengan melakukan hal-hal yang
umum - malah cenderung membosankan. Para anggota geng ini biasanya
melakukan tindak kekerasan jika ada salah satu anggotanya yang mati - kejadian
yang cukup sering terjadi di Chicago ketika Thrasher mengadakan penelitiannya
- tetapi seringkali mereka adalah para remaja yang ”berprilaku baik”.
• Arif :
• Nova
• Putra :
• Parsons ;
• AGIL:

Anda mungkin juga menyukai