Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI

ILMIAH

ZOHRIATUN ASTUTI
A 241 17 104
I. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SEMESTER I SMP
PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

II. IMPLEMENTASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS MULTIREPRESE


NTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN
REPRESENTASI SISWA SMA PADA MATERI GETARAN HARMONIK SEDERHANA

III. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION


PADA SISWA SMA KELAS XI
I. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS VIII
SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN
2011/2012
Betty M.Turnip1*, Tommy Lesmana Siburian2

INDEKS TERBIT PUBLISH

Terindeks : Terbit : Publikasi :


 SINTA (S3) Jurnal Pendidikan Fisika 2016
I. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS VIII
SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN
2011/2012

Tujuan Penelitian
01 Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran FIRE-UP terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah
Jambi Tahun Pembelajaran 2011/2012
02 METODE PENELITIAN
1. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang belajar di Kelas VIII SMP
PTPN IV Bah Jambi Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen ditentukan dengan teknik random
sampling.

2. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembe-lajaran FIRE-UP melalui empat
tahap yaitu:

01 02 03 04

Foundation/Fondasi Intake Real Meaning/Makna Express your


Information/Menyerap yang Sebenarnya: knowledge/Ungkap
Informasi kan Penge-tahuan
anda
02 METODE PENELITIAN
1. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang belajar di Kelas VIII SMP
PTPN IV Bah Jambi Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen ditentukan dengan teknik random
sampling.

2. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembe-lajaran FIRE-UP melalui empat
tahap yaitu:

05 06

Use available Plan of Action/Perencanaan


resources/Memanfaatkan Tindakan
sumber-sumber yang
tersedia
HASIL PENELITIAN KESIMPULAN

Hasil belajar Fisika siswa sebelum diberikan Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
perlakuan rata-rata pretes sebesar 37,17 dan strategi pembelajaran FIRE-UP terhadap
setelah diberi perlakuan dari hasil postes diperoleh hasil belajar siswa pada materi pokok
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 53,67. Hukum Newton di kelas VIII semester I
Sementara hasil belajar Fisika siswa yang SMP PTPN IV Bah Jambi tahun
diberi pembelajaran konvensional sebelum pembelajran 2011/2012.
diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 33,17
dan setelah diberi perlakuan dari hasil postes
diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar
45,67. Ada pengaruh strategi pembelajaran
FIRE-UP terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I
SMP PTPN IV Bah Jambi dengan t hitung> ttabel
II. IMPLEMENTASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS
MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF
DAN KETERAMPILAN REPRESENTASI SISWA SMA PADA MATERI GETARAN
HARMONIK SEDERHANA
Adillah Ishmahaniyyah*, Parlindungan Sinaga, Amsor

INDEKS TERBIT PUBLISH

Terindeks : Terbit : Publikasi :


 SINTA (S3) WAPFI (Wahana 2016
Pendidikan
Fisika)
II. IMPLEMENTASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS
MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF
DAN KETERAMPILAN REPRESENTASI SISWA SMA PADA MATERI GETARAN
HARMONIK SEDERHANA

Tujuan Penelitian
01 Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis
multirepresentasi terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan
representasi siswa SMA khususnya pada materi Getaran Harmonik Sederhana.
II. IMPLEMENTASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS
MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF
DAN KETERAMPILAN REPRESENTASI SISWA SMA PADA MATERI GETARAN
HARMONIK SEDERHANA

Metode Penelitian
02 Metode penelitian yang digunakan adalah Pre -experimental Designs dengan
desain penelian One Group Pretest-posttest Designs. Instrumen penelitian
berupa tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan kognitif, tes uraian
untuk mengukur keterampilan representasi, lembar observasi untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, dan angket tanggapan siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran multirepresentasi
03 04
HASIL PENELITIAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah


Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan
dilakukan mengenai Implementasi strategi
kemampuan kognitif yang diukur menggunakan nilai pemecahan masalah berbasis
multirepresentasi untuk meningkatkan
gain yang ternormalisasi menunjukkan capaian 0,63
kemampuan kognitif dan keterampilan
dengan kategori “sedang”, keterampilan representasi representasi siswa SMA dalam materi
Getaran Harmonik Sederhana, diperoleh
yang diukur menggunakan nilai gain yang
kesimpulan bahwa penggunaan
ternormalisasi menunjukkan capaian 0,39 dengan multirepresentasi dapat meningkatkan
kemampuan kognitif dan keterampilan
kategori “sedang”, dan pembelajaran fisika dengan
representasi siswa SMA.
strategi pemecahan masalah berbasis  
Peningkatan kemampuan kognitif
multirepresentasi mendapatkan tanggapan “positif”
ditunjukkan dengan perolehan nilai n-gain
siswa pada materi getaran harmonik sederhana. sebesar 0,63 dengan kriteria sedang dan
keterampilan representasi mendapatkan
perolehan nilai n-gain sebesar 0,39 dengan
kriteria sedang.
III. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION
PADA SISWA SMA KELAS XI
E. Sujarwanto*, A. Hidayat, Wartono

INDEKS TERBIT PUBLISH

Terindeks : Terbit : Publikasi :


 SCIMAGO (Q3) Jurnal Pendidikan IPA 2014
Indonesia (Indonesian
Journal of Science
Education)
III. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION
PADA SISWA SMA KELAS XI

Tujuan Penelitian
01 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah fisika siswa dalam modeling instruction.
III. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION
PADA SISWA SMA KELAS XI

Metode Penelitian
02 Penelitian ini dilaksanakan dengan mixed method desain embedded experimental model (Cress-well dan
Clark, 2007). Bagian kuantitatif peneli-tian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design
(Salkind, 2006). Kelas konvensional dan kelas modeling instruction diberi pre tes dan pos tes. Pada
kelas modeling instruction, siswa diberikan paket kuis kemampuan pemecahan masalah fisi-ka sebanyak
2 kali selama pemberian perlakuan. Setiap paket kuis terdiri dari soal yang harus dikelompokkan oleh
siswa menurut cara penyelesaian yang sama berdasarkan konsep disertai dengan penjelasannya dan
soal yang harus diperoleh jawabannya. Observasi dilakukan selama perlaku-an modeling instruction.
Wawancara dilakukan un-tuk mengetahui lebih dalam tentang kemampuan pemecahan masalah fisika
setelah pemberian perlakuan modeling instruction. Subjek wawancara adalah perwakilan siswa
kelas modeling instruction
III. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION
PADA SISWA SMA KELAS XI

Metode Penelitian
02 Subjek wawancara adalah perwakilan siswa kelas modeling instruction
sebanyak 7 siswa. Data penelitian ini dianalisis dengan analisis data
kualitatif dan kuantitaif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tahap
reduksi data, pengkodean data, interpretasi data.
03 HASIL PENELITIAN & KESIMPULAN

Hasil penelitian menun-jukkan modeling instruction meningkatkan kemampuan pemecahan masalah


fisika dibandingkan pembelajaran konvensional. Hal ini karena modeling instruction menekankan pada
pembangunan pemahaman konsep melalui pemodelan yang ditunjukkan dengan diagram, grafik, dan
gambar sebelum siswa menyajikan dalam representasi matematis. Modeling instruction memfasilitasi
siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan pemecahan masalah melalui kegiatan yang ilmiah.
Kemampuan pemecahan masalah fisika siswa lebih baik setelah belajar dengan modeling instruction.
Perkembangan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa setelah belajar dengan modeling
instruction ditunjukkan dengan perkembangan yang lebih baik dalam mengenali masalah berdasarkan
konsep, membuat representasi dari masalah, dan evaluasi terhadap solusi dan konsep yang
digunakan. Kegiatan mod-eling instruction yaitu seperti meminta siswa memberikan penjelasan
konseptual terhadap pendapat dan jawaban secara lisan atau tulis dan pemberian masalah untuk
dikelompokkan berdasarkan konsep mampu memberikan alternatif lain dalam penilaian dari hanya
sekedar paper and pencil test.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai