Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN INDONESIA

DENGAN DUNIA
INTERNASIONAL.
1. RIO
2. GERALDO

3. AUDY
4. KEVIN
5. OWEN
Hubungan internasional
Secara sederhana hubungan internasional berarti sebuah hubungan antar
bangsa, baik antara warga negara suatu negara dengan negara lain, negara dan
individu/badan hukum, negara dan negara. namun., bila dilihat secara mendalam,
hubungan internasional merupakan suatu studi mengenai interaksi aktif antara
beberapa aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, meliputi negara-
negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, dan kesatuan
subnasional, seperti birokrasi, dan pemerintah domestik serta individu-individu.
Adapun ruang lingkup hubungan internasional terbagi menjadi dua
bidang. Pertama yaitu bidang publik yangmana meliputi politik luar
negeri, pertahanan dan keamanan, diplomasi, organisasi
internasional, politik internasional, hukum internasional, kejahatan
internasional, dan organisasi internasional.

Sedangkan pada bidang privat meliputi ilmu pengetahuan dan


turisme (kepariwisataan), serta ekonomi dan moneter internasional
Sarana Hubungan Internasional
Menurut J. Frankel, ada bermacam-macam sarana yang digunakan setiap negatra untuk melakukan
hubungan internasional, yaitu diplomasi, negosiasi, lobi, propaganda, serta bidang bidang aktivitas
ekonomi dan kekuatan militer.

A.DIPLOMASI
Diplomasi digunakan untuk memperjuangkan kepentingan setiap negara. Dalam arti luas, kata
diplomasi menunjuk pada seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam
hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Secara umum diplomasi didefinisikan sebagai proses komukasi
antar pelaku politik internasional dan instrumewn untuk mencapai tujuan kebijakan politik suatu negara.

B.NEGOSIASI
Negosiasi atau perundingan merupakan usaha untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh 2 negara
tanpa melibatkan pihak ke-3. beberapa jenis negosiasi adalah perundingan yang diadakan dalam rangka
perjanjian bilateral disebut talk, rundingan dalam rangka perjanjian bilateral disebut diplomatik conference.
Selain perundingan resmi tersebut ada juga perundingan tidak resmi.Yang disebut corridor talk.
C. Lobby
Lobi merupakan kegiatan politik yang dimaksudkan untuk memengaruhi
negara tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pandangan atau
kepentingan suatu negara dapat tersampaikan sehingga kerja sama yang
dijalankan dapat berjalan lancar.
D. Propaganda
Propaganda merupakan suatu usaha sistematis yang dilakukan untuk
memengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok untuk kepentingan
masyarakat para umumnya.
E. Ekonomi Sarana ekonomi tidak perlu ditanganj oleh pemerintah, tetapi bisa
diserahkan kepada lembaga-lembaga intemasional. Sarana ekonomi dapat dipakai saat
masa damai, misalnya, perdagangan dan bantuan intemasional ketika terjadi bencana.
Selain itu, sarana ekonomi dapat dipakai dalam keaadan perang, misalnya perang dingin
antara dua negara sehingga ada \ kebijakan ekonomi yang diambil untuk membatasi
hubungan perdagangan kedua negara.
F. Kekuatan militer
Peralatan dan kekuatan militer dimonopoli oleh pemerintah. Dengan peralatan militer
yang hebat dan kuat, keyakinan dan stabilitas untuk melakukan hubungan intemasional
dengan negara lain semakin baik karena tingkat kepercayaan tinggi.
1. Landasan Idiil

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari sangat diutamakan. Begitu pula pelaksanaan politik luar negerinya, Indonesia
mempunyai landasan idiil Panasila yang otomatis pedomannya kelima sila Pancasila. Penjabaran
kelima sila Pancasila sebagai landasan dalam politik luar negeri Indonesia, yaitu :

Sila Pertama
Ketuhanan yang Maha Esa.Artinya bahwa bangsa Indonesia memandang manusia sebagai makhluk
yang sama sebagai ciptaan tuhan tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Oleh karena itu bangsa
Indonesia mengakui bahwa semua manusia dan semua bangsa sama derajanyat.Tidak ada negara
yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada bangsa Indonesia.

Sila Kedua
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Setelah mengakui bahwa semua menusia adalah sama sebagai
makhluk ciptaan Tuhan, selanjutnya bangsa Indonesia juga mengakui bahwa manusia / bangsa lain
mempunyai martabat yang sama. Dengan demikian, politik luar negeri Indonesia menghindari
penindasan terhadap negara lain dan menolak negara lain yang akan menindas / menjajah bangsa
Indonesia.
Sila Ketiga
Persatuan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia menempatkan persatuan kesatuan di atas
segalanya.Artinya, segala bentuk kebijakannya akan lebih mementingkan kepentingan negara, di atas
kepentingan golongan / kelompok / pribadi dan kepentingan negara lain.

Sila Keempat
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan
Perwakilan. Berdasarkan hal ini, segala kebijakan poltik luar negeri Indonessia dihasilkan dari musyawarah
lembaga-lembaga yang terkait atas aspirasi rakyat Indonesia. Begitu pula apabila terjadi permasalahan
terkait politik luar negeri Indonesia, baik itu masalah dengan negara lain atau masalah dalm negeri
Indonesia, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Prinsip dasar prinsip-prinsip dasar demokrasi
Pancasila dijunjung tinggi di sini.

Sila Kelima
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menyatakan bahwa, landasan politik luar negeri
Indonesia adalah keadilan yang menyeluruh dan tidak mementingkan satu pihak negara yang
berhubungan. Hasilnya, pembangunan yang dicapai (termasuk kebijakan politik luar negeri) dapat dinikmati
seluruh rakyat Indonesia.
2. Landasan Konstusional
Landasan konstitusional poltik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum
tertinggi yang ada di Inodesia memuat jelas bagaimana politik luar negeri Indonesia seharusnya diatur. Pembukaan dan batang
tubuh UUD 1945 yang dijadikan landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia, yaitu :

Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1


“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan” dan pembukaan UUD 1945 alinea 4, “…. Ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial..”. Berdasarkan kedua pernyataan di atas,
politik luar negeri Indonesia haruslah poltik yang bertujuan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia dan tidak mendukung
penindasan terhadap negara lain.

UUD 1945 Pasal 11 Ayat 1


“Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perjanjian, dan perdamaian dengan negara lain”.
Presiden sebagai kepala pemerintahan berhak menentukan kebijakan politik luar negeri Indonesia dengan tetap berpegang pada
tujuan negara dan landasan hukum yang ada. Kebijakan Presiden tersebut harus disetujui oleh DPR yang mewakili aspirasi rakyat
Indonesia.
UUD 1945 Pasal 13 Ayat 1
“Presiden mengangkat duta dan konsul”, ayat 2 “Dalam hal mengangkat duta, Presiden mempertimbangkan DPR”,dan ayat 3”
Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan mempertimbangkan DPR”.
Duta adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain atau badan Internasional untuk
mewakili negaranya, mengerjakan segala sesuatu yang terkait dengan hubungan negara yang diwakilinya dengan negara atau badan
internasional tersebut. Negara atau badan internasional yang dikirimkan duta adalah negara atau badan internasional yang
mempunyai hubungan kerjasama (diplomatik) dengan negara pengirimnya.
Konsul adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain untuk mewakili
negaranya.Tugas konsul hampir sama dengan seorang duta, namun negara yang dikirimkan konsul adalah negara yang belum punya
hubungan diplomatik atau kerjasama dengan pengirimnya. Duta dan konsul ini diangkat oleh Presiden sebagai perwakilan
Pemerintah Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Biasanya kantor duta dan konsul menjadi satu
alamat dengan tempat tinggalnya. Jabatan ini juga setingkat dengan menteri di tingkat Pemerintahan Dalam Negeri Indonesia.
3. Landasan Operasional
Selain landasan idiil dan landasan konstitusional, politik luar negeri Indonesia juga mempunyai landasan operasonal. Landasan ini
merincikan secara jelas dan lengkap semua kebijakan politik luar negeri, aturannya, dan lembaga-lembaga yang terkait. Landasan
operasional politik luar negeri Indonesia saat ini adalah :
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1990 Tentang Hubungan Luar Negeri. Undang-Undang ini berisi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kebijakan hubungan luar negeri, politik luar negeri, dan perjanjian internasional Indonesia.
Undang-Undang No 24 Tahun 200 Tentang Perjanjian Internasional. Undang undang ini membahas tentang perjanjian
internasional secara detil. Bahasannya mencakup definisi, pengesahan, penerimaan dan penyetujuan, surat kepercayaan,
persyaratan, pernyataan, organisasi internasional, dan status perjanjian kerjasama apabila terjadi pergantian kepala negara
(suksesi negara). Dalam UU ini juga menjelaskan penujukkan menteri yang mengurus urusan luar negeri dan hubungan luar
negeri.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Di dalam ini tertulis dengan rinci
definisi perencanaan, pembangunan, sistem perencanaan pembangunan, dan semua rencana langkah-langkah pembangunan nasional
Indonesia.

Atas dasar landasan operasional UU ini maka kebijakan politik luar negeri Indonesia dibuat. Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tentang Rencana Kerja Pemerintah, dan
Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Semua UU, PP, dan Perpres ini sama dengan landasan operasional sebelumnya, menjadi landasan membuat kebijakan poltik luar
negeri Indonesia. Dengan demikian, kebijakan poltik luar negeri pada akhirnya mendukung tercapainya tujuan pembangunan
nasional.

Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan RI di Luar Negeri dan Keputusan Menteri Luar Negeri
Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 Tentang Tata Kerja Perwakilan RI di Luar Negeri. Keputusan pemerintah Indonesia ini
menjadi landasan operasional seluruh perwakilan RI di luar negeri.
1. Apakah pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia?
Berikan contoh nyata.
Hubungan Internasional memberikan banyak sekali peluang, terutama bagi negara berkembang
seperti Indonesia, Hubungan internasional ini mencakup banyak sektor, misalnya pendidikan
dan ekonomi, Dengan adanya hubungan internasional yang baik dengan negara-negara maju,
maka kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan negara kita dengan melakukan transfer
students, agar pelajar kita dapat belajar di negara-negara maju, atau di bidang ekonomi, yang
dapat membuka peluang ekspor. Jadi, arti pentingnya hubungan internasional bagi bangsa
Indonesia adalah untuk memperkuat jalinan kerjasama dibidang ekonomi, politik dan keamanan,
dan juga pendidikan sehingga Indonesia semakin berkembang.
Hubungan internasional dan keamanan negara Kekuasaan dan keamanan negara sangat
berpengaruh pada hubungan internasional yang dibangun. Kekuasaan negara berasal dari tiga
sumber, yaitu sumber daya alam (sumber daya alam, geografi, dan penduduk), sosio-
psikologis (citra, sikap, harapan penduduk, dan kualitas kepemimpinan), serta kapasitas industri dan
kesiapsiagaan militer. Adapun keamanan dikaitkan dengan ancaman dari bidang militer, ekonomi,
olitik, dan ekologi. Perang tidak menjadi satu-satunya ancaman. Namun, 'ada ancaman yang lebih
besar, seperti ancaman kelaparan, kemiskinan, penyakit menular, dan bencana alam. Dengan
demikian, selain memanfaatkan potensi sumber daya yang melimpah, strategi politik luar negeri
pun perlu dilakukan agar hubungan internasional yang dibangun efektif, efesien, dan berkualitas.
Hubungan internasional dan ancaman
keamanan negara

Barry Buzan mengatakan terdapat lima ancaman terhadap keamanan, yaitu ancaman
militer, ancaman politik, ancaman sosial, ancaman ekonomi, dan ancaman ekologis
(misalnya pembakaran hutan dan asap akibat kebakaran hutan).
Ancaman-ancaman tersebut telah menjadi isu global sehingga hubungan internasional pun
diarahkan agar mampu mengatasi segala ancaman tersebut.
Oleh karena itu, hubungan internasional sangat diperlukan dalam beberapa hal
berikut.
a) Demi kepentingan nasional yang meliputi kepentingan ekonomi, politik, sosial, budaya,
pertahanan keamanan, dan kedaulatan wilayah.
Konsep kepentingan nasional menjadi dasar untuk menjelaskan tindakan luar negeri suatu negara.
Kemudian, kepentingan nasional dapat dijelaskan sebagai suatu tujuan fundamental serta faktor
penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan perihal kebijakan luar negerinya.
Kepentingan nasional suatu negara merupakan pembentuk pertahanan,
keamanan, militer, dan kesejahteraan ekonomi.
b) Usaha pemeliharaan perdamaian dunia yang meliputi penyelesaian konflik secara
damai dan membuat perjanjian damai.
Sering terjadinya konflik etnis, konflik antarnegara maju dan negara berkembang,
pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia), dan perkembangan teknologi yang
terkadang dimanfaatkan secara negatif oleh pihak-pihak tertentu menyadarkan
dunia bahwa keamanan untuk semua pihak perlu diperjuangkan. Agar tercapai
perdamaian dunia, penyelesaian masalah keamanan seperti di atas diusahakan
menggunakan cara-cara damai dan menghindari penggunaan kekerasan (kekuatan
militer).
Hubungan Indonesia dan China
telah ditandatangani dua dokumen penting yakni MOU tentang pembentukan Komisi Bersama
untuk Kerjasama Bilateral (Establishment of the Joint Commission for Bilateral Cooperation) dan
Dokumen kerangka Kerjasama Bilateral yang berorientasi ke Abad 21 (Joint Statement on the
Future Directions of Bilateral Cooperation)

Indonesia dan Malaysia


-.Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Indonesia dan Malaysia dalam memberi
perlindungan dibandingkan dengan Konvensi Buruh Migran dan tenaga kerja (Tki).
-.Hubungan Bilateral Indonesia dan Mesir - Peningkatan Perdagangan
-.Hubungan Bilateral Indonesia dan Finlandia -> Hubungan perekonomian, perdagangan, dan
investasi antara kedua negara
-.Hubungan Bilateral Indonesia dan Estonia -> Kerja Sama Cyber Security & Cyber Defence
2. Apakah politik yang digunakan Indonesia dalam menjalin
hubungan internasional dan jelaskan kebaikan dari politik tersebut.

Indonesia berlandaskan pada politik luar negeri bebas aktif


dalam hubungan internasional. kebaikannya yaitu indonesia
bebas dan aktif dalam mengeluarkan sebuah pendapat
dalam organisasi internasional
3. Apa saja pola hubungan internasional yang diikuti oleh pemerintah Indonesia?
Berikan contoh nyata.
Pola hubungan internasional yang diikuti pemerintah indonesia adalah:

Lebih membentuk sebuah bentuk dari negara Republik Indonesia yang dimana kemudian akan berbentuk sebagia
sebuah negara kesatuan dan juga sebuah negara yang dimana demokratis.

Lebih membentuk sebuah tutunan masyarakat yang dimana adil dan juga makmur baik berbentuk material dan
atau spiritual di dalam sebuah bentuk wadah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih membentuk sebuah persahabatan yang dimana akan terjalin dengan sangat baik diantara Republik
Indonesia dan juga seluruh negara yang dimana ada di dunia, terutama dengan berabagai macma negara di Afrika
dan juga Asia pada sebuah dasar kerja yang dimana kemudian membentuk sebuah tutunan dunia yang dimana
bersih dan juga baru dari kehidupan imperialisme dan juga kolonialisme yang dimana kemudian menuju sebuah
perdamaian dunia yang dimana sempurna.
Akan mempertahankan kemerdekaan dari bangsa Indonesia dan juga akan menjaga keselamatan
dari negara Indonesia tersebut.

Akan memperoleh berbagai macam barang yang dimana kemudian dibutuhkan oleh dunia luar guna
untuk dapat memperbesar kemakmuran dari rakyat Indonesia itu sendiri. Apabila barang itu tidak
maupun belum dapat dihasilkan oleh negara sendiri.

Anda mungkin juga menyukai