Anda di halaman 1dari 15

Farmakognosi dan Ruang

lingkupnya
Selpirahmawati saranani, S.Farm., M.Si
Pendahuluan
• Penggunaan obat berbasis tumbuhan merupakan pendekatan populer
untuk perwatan kesehatan di amerika utara, Eropa, Australia, dan juga
suatu suatu cara pengobatan yang pneting di berbagai negara
berkembang, yang merupakan bagian dari berbagai sistem medis lokal.

• Banyak senyawa murni yang berasal dari tumbuhan (bahan alam)


digunakan dalam obat konvensional maupun modern.

• Sejarah farmasi selama berabad-abad identik dengan


sejarah farmakognosi, atau studi materia medika yang
diperoleh dari sumber-sumber alami (kebanyakan
tumbuh-tumbuhan, dan juga mineral-mineral, hewan
dan jamur).
• Keberadaan farmakognosi dimulai sejak awal manusia pertama kali
mengelola penyakit, seperti menjaga kesehatan, menyembuhkan penyakit,
meringankan pendeeritaan, menanggulangi gejala penyakit dan rasa sakit,
serta semua yang berhubungan dengan makanan dan minuman kesehatan.

• Awalnya, farmakognosi lahir dari jampi-jampi suku Vodoo (dikenal sebagai


etnomedisin) yang tanpa disadari telah ikut menyelamatkan resep-resep
rahasia tidak tertulis dari dukun dan leluhur.

• Masyarakat awam dahulu tidak mengenal ilmu “farmakognosi”. Olehnya,


mereka tidak bisa mengaitkan farmakognosi dengan bidang-bidang yang
berhubungan dengan kesehatan
Pengertian Farmakognosi
• C.A Seydler (1815), seorang peneliti kedokteran di Haalle Jerman, dalam disertasinya berjudul
Analecta Pharmacognostica. Menurutnya Secara etimologis :

Farmakognosi Pharmacon = gnosis =

• Berasal dari • “Obat” • Pengetahuan


bahasa • Obat alam ≠
Yunani obat sintetis

• Sehingga farmakognosi adalah pengetahuan tentang obat-obatan Alamiah

• Pada 1811 sebelum seydler, J.A Schmidt menggunakan istilah farmakognosi dalam salah
satu sub judul dari buku Lehrbuch der Materia Medica yang diterbitkan di Vienna
• Ia mengartikan famakognosi :
Pharma Cognitif
(“Obat”) (Pengenalan)

• Jadi, Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri/karakteristik obat yang berasal


dari bahan alam.
• Menurut Fluckiger:
“Farmakognosi mencakup seni dan pengetahuan pengobatan dari bahan alam
meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme, dan mineral”

 Michael Heinrich et.al, 2009 :


Farmakognosi (berasal dari kata Pharmakon, “obat”dan gignosco, “pengetahuan”)
adalah ilmu biogenik atau obat dan racun yang berasal dari
alam.

Hal ini berhubungan dengan semua tumbuhan obat, termasuk tumbuhan yang
menghasilkan campuran kompleks, yang digunakan dalam bentuk herba kasar atau
ekstrak (fitoterapi), senyawa-senyawa murni seperti morfin, dan makanan yang
mempunyai manfaat tambahan bagi kesehatan (nutraseutika).
• Farmakognosi sangat terkait dengan ilmu-ilmu kedokteran, pertanian, fisika dan kimia.
• Untuk menggeluti bidang farmakognosi maka seseorang harus memiliki pengetahuan tentang :

Botani histologi klasifikasi

Kimiawi
Zoologi Morfologi Genetika
tanaman

fisiologi anatomi Ekologi


Obat Gubal
• Sejak farmakognosi dikenal orang maka “obat-obatan” yang digunakan pada awalnya
hanyalah sebatas materi obat gubal (Crude drug atau raw material), yaitu masih dalam
keadaan tercampur dengan bahan-bahan lainnya.

• Obat gubal adalah obat nabati atau hewani yang terdiri dari bahan-bahan alami tanpa
mengalami proses lain, kecuali sekedar pengumpulan dan pengeringan.

• Misalnya dalam pemakaian daun, masih terikut bahan lain seperti tangkai daun atau
ranting. Juga diantara pengambilan daun itu, selain berasal dari bagian yang
dikehendaki, sering tercampur pucuk daun yang masih terlalu muda atau bagian daun
yang sudah terlalu tua.
Simplisia
• Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple,
berarti satu atau sederhana.
• Istilah simplisia dipakai untuk mmenyebut bahan-bahan obat alam yang masih
berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk.
Departemen kesehtan RI membuat batsan tentang simplisai sebagai berikut.

Simplisaia adalah bahan alami yang digunakan untuk


obat dan belum mengalami perubahan proses apapun,
Dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan
yang telah dikeringkan
Berdasarkan hal tersebut, simplisia
dibagi menjadi 3 golongan :

Simplisia Simplisia
Simplisia
Nabati Pelikan
Hewani
Adalah simplisia /Mineral Adalah simplisia
Adalah simplisia yang berupa hewan utuh berupa bahan
dapat berupa tanaman atau zat-zat pelikan atau
utuh, bagian tanaman, berguna yang mineral yang belum
eksudat tanaman, atau dihasilkan oleh diolah dengan cara
gabungan antar hewan dan belum sederhana dan
ketiganya berupa bahan kimia belum berupa
murni. bahan kimia murni

 Misalnya : Datura folim, Contohnya : Minyak Ikan Contohnya : Serbuk seng


Piperis nigris fructus (Oleum iecoris asselli), and serbuk tembaga
madu (Mel depuratum)
 Eksudat tanaman adalah isis
sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau
denagn cara tertentu
sengaja dikeluarkan dari
selnya.

 Eksudat tanaman dapat


berupa zat-zat atau bahan-
bahan nabati lainnya yang
dengan cara tertentu
dipisahkan/disolasi dari
tanamannya.
Tata nama Simplisia
• Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas
gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman.
• Contoh : merica, nama spesies Piperis albi, maka nama simplisianya Piperis albi
Fructus. Fructus menunjukkan nama bagian tanaman yang berarti buah.

Nama Tanaman Nama bagian tanaman

Piperis albi Fructus

Merica Buah
Tabel : Nama latin dari bagian tanaman yang digunakan dalam tata nama
simplisia

Nama Latin Bagian tanaman


Radix Akar
Rhizoma Rimpang
Bulbus Umbi lapis
Tubera Ubi
Flos Bunga
Fructus Buah
Semen Biji
Lignum Kayu
Cortex Kulit kayu
Caulis Batang
Folia Daun
Herba Seluruh bagian tanaman
Amylum Pati
Thallus Bagian dari tanaman rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas simplisia
• Kualitas simplisia dipengaruhi oleh BAHAN BAKU & PROSES PEMBUATANNYA

A. Bahan baku simplisia


 Berdasarkan bahan bakunyabisa diperoleh dari tanaman liar dan atau dari tanaman
yang dibudidayakan.
 Jika simplisia diambil dari tanaman liar dan atau daun dari tanaman yang dibudidaya
maka keseragaman umur, masa panen, dan galur (asal usul, garis keturunan)
tanaman dapat dipantau.
 Jika diambil dari tanaman liar maka banyak kendala dan variabilitas yang tidak bisa
dikendalikan seperti asal tanaman, umur dan tempat tumbuh.
B. Proses Pembuatan Simplisia
Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa
tahapan. Adapun tahapan tersebut dimulai dari :

1. Pengumpulan bahan baku


2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Pengubahan bentuk
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Pengepakan
8. Penyimpanan
1. Pengumpulan bahan baku
Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku. Faktor yang
paling berperan dalam tahapan ini adalah masa panen, pengambilan bahan baku tanaman
dilakukan sebagai berikut :

Biji
Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah.
Buah
Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatn kandungan aktifnya. Panen buah dapat dilakukan saat menjelang
masak (misal Piper nigrum), setelah benar-benar masak (misal, adas) atau dengan cara melihat perubahan
warna/bentuk dari buah yang bersangkutan (misalnya jeruk, asam, pepaya)
Bunga
Pemanenan bunga tergantung tujuan dan pemanfaatn kandungan aktifnya. Panen dapat dilakukan saat menjelang
penyerbukan, saat bunga masih kuncup (seperti pada Jasminum sambac, melati) atau saat bunga sudah mulai
mekar (misalnya Rosa sinensis, mawar)

Daun atau Herba


Panen daun atau herba dilakukan pada saat proses fotosintesisi berlangsung maksimal, yaitu
ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. Untuk pengambilan
pucuk daun, dianjurkan dipungut pada saat warna pucuk daun berubah menjadi daun tua.
Kulit Batang
Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup umur. Saat
panen yang paling baik adalah awal musim kemarau

Umbi Lapis
Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada saat akhir pertumbuhan

Rimpang
Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau

Akar
Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan atau tanaman sudah cukup umur.
Panen yang dilakukan akar umumnya akan mematikan tanaman yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai