Anda di halaman 1dari 12

RAMADHAN CERIA AnTa

Pekan 1

Silabus Matematika

✏ Tema : puasa konsekuensi keimanan

✏ Mapel : matematika

✏ Judul : mencocokkan (korespondensi satu-satu)

✏ Tujuan : memahami konsep korespondensi satu satu

✏ Target : 1. Mampu mengkorespondensikan suatu himpunan (kelompok A) kr suatu himpunan


lain (kelompok B)

2. Sebagai sarana memecahkan problem kehidupan

✏ Indikator :

Aqliyah

1. Nanda mengerti apa itu korespondensi satu-satu

2. Mampu memasangkan/mengkorespondensikan suatu himpunan (kelompok A) tepat satu pada


himpunan lain (kelompok B)

Nafsiyah

- memasangkan benda benda sesuai tempatnya

-Nanda melaksanakan puasa sebagai konsekuensi keimanan

- memasangkan amalan di bulan Ramadhan sesuai perintah Allah

Sensory

Stimulasi panca indra

Motorik halus : menggunting, mewarna, memasangkan benda sesuai tempatnya

📝 Step 1

Nanda sholih/ah hari ini kita akan belajar matematika.

Yuk kita awali dengan memasangkan gambar gambar berikut ya !

Lampiran 1

- lihat gambar sebelah kiri..


Ada gambar pintu🚪. Nah Apa yang kita butuhkan untuk membuka pintu? (Kunci) nah cari
gambar kunci 🗝di sebelah kanan.. Hubungkan dengan garis.

- kemudian ada gambar mesin cuci , apa yang dibutuhkan untuk mencuci? (Detergen/sabun cuci)

Nah carinya.. Dan hubungkan dengan garis ya nak.

- sekarang gambar ayam🐔, dimana tempat ayam? (Kandang ayam)

- kalau gambar sampah🍶🗞, dimana kita harus buang sampah?🗑 Coba cocokan dengan gambar..

☝🏻Nah ini lah nak yang dimaksud dengan memasangkan /mencocokkan.

Mencocokkan yang seperti ini kalau dalam istilah matematika disebut korespondensi satu satu..
Yaitu memasangkan suatu kelompok tepat satu satu dengan kelompok lawannya.

Biar mahir coba pasangkan lagi gambar berikut!

Lampiran 2

Nanda hitung berapa jumlah benda di sebelah kiri kemudian pasangkan dengan benda yang
berjumlah sama di sebelah kanan ya...

( arahkan jika nanda merasa kesulitan)

📝 Step 2

☝🏻Yuk perhatikan kejadian berikut.

Jika waktu sholat telah tiba, nanda pergi sholat ke masjid.

🌳🌻🕌🌻🌳

Di luar masjid berpasang-pasang sandal termasuk sandal nanda.

➡👟👞👡👢⬅

♂♂♂♂
‍‍‍‍

Maka bisa dipastikan jumlah jamaah sama dg jumlah sandal yang ada di masjid. Tidak kurang,
Karena setiap orang akan memakai sepasang sandal,

Tidak mungkin satu orang memakai dua pasang sandal sekaligus...

(Uslub bs dengan gambar)

Dan jika jamaah tadi berjumlah 10 orang.. Maka ada berapa pasang sandal yang ada di luar
masjid? (Sepuluh)

Nah berarti masing masing orang mempunyai sepasang sandal..


☝🏻Coba kejadian yang satu ini.

Nanda hendak berkunjung k rmh saudara. Alamatnya sebagai berikut.

Jl. Diponegoro no. 0⃣7⃣

perumahan puri bagus

Mojokerto.

Perhatikan nomor rumahnya adalah 0⃣7.⃣

Ketika berada di lokasi perumahan ada 10 rumah berjajar rapi.

🏘🏡🏘🏠🏡🏘🏘

Manakah yang nomor 07?

Nah berarti ada berapa rumah yang bernomor 07? (Satu)

Mungkinkah ada dua rumah yang bernomor 7? Tentu tidak, satu nomor untuk satu rumah...

📝 step 3

Nah sekarang kita buat permainan yah...

Ummi sediakan 5 mobil-mobilan nanda... 🚗🚕🚙🚛🚌

Dan lihat tempat parkir yang sudah umi buat, ada tanda garis-garis batas untuk setiap
kendaraan 🚧🚧🚧🚧🚧.

Dan yang tidak boleh lupa karcis parkir (karcis parkir buat dg lebel stiker atau dr kertas dan beri
solasi untuk menempelkan di kendaraan mainan)

Perhatikan karcisnya sudah ada nomornya.

‍♂Nah sekarang nanda jadi jukirnya ya..

🧕🏽Ummi jadi pengendara mobilnya...

( mainkan dengan nanda menggunakan konsep korespondensi satu satu).

📝 step 4

Nanda sholih, pelajaran kali ini perlu sekali dipahami untuk membantu mengatasi masalah.
Seperti yang sudah dicontohkan di atas.

Nah begitu juga amalan-amalan setiap muslim nak, butuh disesuaikan dengan perintah dan
larangan Allah. Sebagai hamba Allah yang beriman, anak muslim harus tunjukkan/buktikan
keimanannya sesuai tidak dg perintah Allah, sehingga nantinya layak
ditempatkan/dikelompokkan sebagai orang-orang yang bertaqwa.

Seperti sekarang, bulan ramadhan telah datang, Allah memerintahkan dalam surat al baqoroh
183.

" wahai orang orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa.."

Jika nanda memenuhi seruan itu dengan penuh kerelaan berarti nanda ada di golongan orang-
orang beriman.

📝 Step 5

Tapi jika tidak bagaimana?

wah bisa bisa tidak termasuk golongan orang yg beriman.. Na'udzubillah..

Nah sekarang yuk kita buat korespondensi satu satu amalan yang sesuai perintah Allah di bulan
Ramadhan ini.

▶ Bahan : kertas karton, tali kor (berwarna), peniti, lem

Alat : gunting, spidol/pulpen, crayon/pensil warna.

▶Cara :

Potong kertas karton membentuk persegi

Buat dua alur di karton dengan pulpen/spidol (lihat gambar)

Alur pertama berisi tulisan :

1. Melihat hilal
2. Tarawih
3. Puasa
4. Tadarus
Beri lubang di tiap titik, masukkan tali kor pada lubang dan tali agar tidak lepas. Bagian ujung
lainnya pada tali dikaitkan peniti agar tidak lepas saat dipasangkan pada lubang di alur 2.

Alur 2 :

‍ ‍❌🍲🥛
‍1. Gambar/ print gmbar orang puasa ♂
2. Gambar Al quran 📖
3. Gambar hilal 🌒
4. Gambar sholat tarawih
Beri lubang ditiap titik alur.

Minta nanda menghubungkan dg tali kor warna yang sudah terpasang di alur pertama
📝 Step 6.

Begitulah nanda dengan mencocokkan ada banyak hal yang bisa nanda selesaikan.
Mencocokkan/memasangkan yang dimaksudkan disini adalah korespondensi satu satu yaitu
tepat memasangkan/mencocokkan satu satu antara kelompok A dengan kelompok B misalnya.

Dan dengan plajaran ini nanda bisa melakukan korespondensi satu satu antara amal kita dg apa
yg diperintahkan Allah. Ini sebagai wujud keimanan kita, Dengan begitu kita berharap di bulan
ramadhan ini mendapat gelar taqwa dari Allah SWT. Aamiin.

-Barakallah-

Pekan 2
Silabus Matematika

📝Tema : Ramadhan bulan turunnya Al quran

📝Mapel : Matematika

📝Judul : Penyajian data

📝Tujuan : Memahami konsep penyajian data

📝Target :

-Memahami konsep penyajian data

-Mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari /pada bulan ramadhan

📝Indikator :

Aqliyah

- Memahami apa itu penyajian data

- mampu menyajikan data aktivitas kehidupan sehari- hari

Nafsiyah

-nanda mempunyai aktivitas ibadah di bulan ramadhan yang terencana

- semangat mempelajari dan mengamalkan al quran di bulan ramadhan

Sensory

Stimulus panca indra

Motorik halus : menggunting, menempel

📝Pembahasan

▶ Step 1

Nanda sholih/ah, Pelajaran matematika kali ini kita akan belajar menyajikan data.

Masih ingat kan nak apa itu data? Ya data itu merupakan informasi/keterangan yang benar dan
nyata.

Data atau informasi ini sangat penting untuk manusia. Oleh karena itu agar manusia mudah
memahami suatu data maka butuh ada cara untuk penyajian data.
▶ Step 2

Nah nanda, dalam matematika penyajian data ini adalah kegiatan menyajikan data dari hasil
penelitian/pengamatan.

Untuk apa? Agar mudah dipahami dan di analisis/di kaji untuk keperluan/tujuan tertentu.

Ummi beri contoh ya nak. Misalkan nanda mempunyai sejumlah teman. Nanda ingin memberi
mereka kado/hadiah, karena teman nanda ada yg laki-laki dan perempuan, maka nanda butuh
untuk membedakan jenis kadonya. Misal yang laki-laki nanda beri sarung, yang perempuan
nanda beri kerudung.

Agar tidak salah dalam menyiapkan kado nanda butuh data jumlah teman tersajikan dengan
rapi..

Nanda hitung dan kemudian ditulis/gambar

‍Laki-laki : ♂🧑🏽

Perempuan : 🧕🏽🧕🏻🧕🏿🧕🧕🏽🧕🏻

Nah ini lah yang dimaksud dengan menyajikan data. Dengan begitu nanda mudah menggunakan
data tersebut.

▶ Step 3

Sekarang kita coba berlatih menyajikan data yuk.

Coba nanda kumpulkan daun -daun dari tiga macam tanaman. (Dg arahan ummi, sambil
memberikan informasi tentang jenis tanamannya)

Setelah terkumpul. Nanda kelompokkan dan susun secara vertikal yah..

Nah seperti inilah penyajian data

🍃 🍂

🍃 ☘ 🍂

🍃 ☘ 🍂

🍃 ☘ 🍂

Step 4

Sekarang kita analisa ya nak.


Manakah susunan daun paling tinggi?

Kalau susunan daun yang paling rendah?

Ada tidak susunan daun yang sama tingginya?

Nah nak dengan sajian data yang demikian nanda mudah tidak melihat dan menganalisanya? Iya
mudah..

▶ Step 5

Nah sayang, sangat rugi sekali jika ilmu yang demikian tadi (penyajian data) tidak kita gunakan
untuk kebaikan. Apalagi Allah sudah menurunkan Al quran sebagai petunjuk hidup manusia.
Maka, dalam rangka mengikuti petunjuk Allah dengan mengamalkan Al quran, nanda bisa
menggunakan penyajian data ini.

Yuk kita buat data amal ibadah ramadhan nanda selama satu pekan kemarin.

Kita kumpulkan datanya dulu ya..

Data baca Al quran/hafalan Al quran

Rabu, 1 Ramadhan, berapa halaman baca Al quran/ berapa kali tahfiz/murojaah? 10 kali tahfiz

Kamis?

Dst

Sekarang kita sajikan dengan grafik batang ya.

(Buat grafik batang dengan menggunakan kertas lipat berbagai warna, minta / arahkan nanda
untuk memotong dan menempelkan sesuai data amalan yang telah dibuat)

▶ Step 6

Nah nanda, grafik amalan nanda sekarang sudah selesai. Dengan begitu nanda bisa tahu apakah
amal ibadah nanda di satu pekan ramadhan ini semakin naik 📈 atau justru turun 📉

Jika turun maka hari-hari kedepan bisa diperbaiki lagi, dan yang sudah baik nanda pertahankan
dan ditingkatkan lagi.

Sebab ini bulan ramadhan sayang, Allah menjanjikan berlipat lipat pahala.

Jadi yuk kita fastabikhul khoirot, berlomba lomba dalam kebaikan.

Barakallah
Pekan 3

Silabus Matematika

Tema : Malaikat Jibril Penyampai Wahyu

Mapel : Matematika

Judul : Bermain Pengukuran dengan Anggota Tubuh

Tujuan : Ananda mengenal konsep pengukuran dengan satuan tidak baku

Target :

1. Mengenalkan konsep ukuran panjang dengan satuan tidak baku menggunakan anggota tubuh

2. Menjadikan kemampuan mengukur sebagai sarana ketundukan pada Allah

Indikator Keberhasilan :

Aqliyah

1. Memahami apa yang dimaksud pengukuran.

3. Memahami satuan ukur baku dan tidak baku.

2. Mengenal satuan ukur panjang yang tidak baku (menggunakan anggota tubuh)

3. Mampu melakukan pengukuran panjang satuan tidak baku (menggunakan anggota tubuh)

Nafsiyah

Menjadikan Al Qur'an sebagai Al Hukum/standar ukur

Sensory

Stimulus panca Indera, motorik kasar dan halus

Step 1.

Assalamualaikum.
Nanda sholih/ah hari ini kita akan belajar sambil bermain matematika..
Nanda boleh ummi bertanya...
Tinggi badan nanda berapa ya?
Belum tau?
Nah untuk mengetahui tinggi nanda maka harus dilakukan pengukuran.. Nah alat ukurnya adalah
meteran tinggi badan (hadirkan alat ukur dan praktikan)
Yuk kita ukur... Wah nanda tambah tinggi sekarang.. Tingginya sudah mencapai 110 cm (misal)
Nah yang baru saja kita lakukan adalah pengukuran nak..
Yaitu

penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas dengan suatu standar atau satuan ukur.

Pengukuran yang baru saja dilakukan adalah pengukuran panjang dengan satuan ukurnya cm
dan alat ukurnya meteran.

Meteran ini adalah salah satu alat ukur baku nak. Dikatakan baku karena satuannya bersifat
baku/tetap tidak ada perbedaan.

Nah dahulu sebelum ada satuan ukur baku, orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai
satuan ukur panjang.

Dan satuan seperti ini dikatakan tidak baku nak.

Misalnya.. jarak kamar tidur kakak dengan adik jika diukur dengan satuan kaki menjadi 10 kaki.
(Praktikkan)

Nah, kenapa sih kita perlu melakukan pengukuran?

Karena manusia membutuhkannya untuk mengatasi masalah.

Misalkan nanda butuh pakaian. Agar pakaiannya muat tidak kekecilan atau kebesaran maka
badan nanda harus diukur.

Lalu kalau sudah ada ukuran yang baku kenapa kita perlu belajar yang tidak baku?

Sekali lagi agar bisa digunakan mngatasi masalah nanda. Adakalanya ukuran tidak baku
diperlukan saat kita tidak memiliki alat ukur baku,

Misalnya ummi ingin mmbelikan baju nanda tapi ummi tidak tahu ukuran tubuh nanda..

Sedangkan nanda tidak bisa ikut ummi ke toko baju..

Maka ummi bisa ukur pundak dan panjang badan nanda dengan tangan ummi..

Saat di toko tinggal dicocokkan ukuran baju dengan ukuran badan nanda tadi.

Step 2

Nah agar nanda tambah paham, kita pelajari ya apa saja ukuran panjang dengan anggota tubuh?

a. Inchi adalah lebar maksimal ibu jari tangan.

Kita coba yuk.. Misalkan kertas ini berapa inchi?

b. Jengkal adalah jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking
tangan.

Sekarang dicoba ya..klo lantai keramik ini berapa jengkal ya?


c. Feet atau kaki adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki

d. Hasta adalah ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ujung jari tengah.

Kalo keramik td diukur dg kaki nanda jadi berapa kaki?

e. Yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa.

Nah misalnya tali rafia ini berapa yard ya? Kita ukur ya..

f. Depa adalah ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengan tangan kanan sampai
ujung jari tengah tangan kiri.

Misal kasur dikamar berapa depa? Coba ukur yuk..

(Sambil di praktikkan)

Step 3.

Biar lebih seru kita jalan2 yuk. Sambil cari dedaunan.

sekarang nanda

Kumpulkan daun daun dihalaman rumah. Ambil beberapa varian ukuran (arahkan).

Kita kumpulkan dulu ya nak..

Kemudian kita cari ranting ranting pohon ya... (Ambil seperlunya misal 2 batang)

Sekrang kita cari daun pisang atau daun pandan yuk.. (Cari dengan beberapa varian ukuran jika
memungkinkan)

Setelah terkumpul semua..

Sekarang kita ukur ya nak (Gunakan ukuran anggota tubuh nanda)

Nanda yang ukur dan nanti ummi yang catat.. (Bantu jika kesulitan)

Step 4.

MasyaAllah nanda sudah bisa mengukur panjang ya.

Nah nak.. Ukuran tidak hanya berkaitan dengan satuan ukuran yang ada pada benda saja.

Amal perbuatan kita juga ada ukurannya?

Apa ukuran amal kita?

Tentu aturannya Allah. Dan Al Qur'an diturunkan untuk itu, karena Al Qur'an sebagai Al Hukm.
Yaitu hukum atau peraturan. Ini adalah standard ukuran baku bagi setiap muslim nak.
"Dan demikian lah kami telah menurunkan Al Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam
bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa)
Allah."(Ar-ra'du:37)

Step 5.

Bagaimana jika ukuran amal kita tidak baku (selain islam)?

Begini nanda,

Gambaran orang yang berpaling dari hukum Allah kepada hukum jahiliyah adalah orang yang
telah melakukan kezaliman dan terjerumus dalam kesesatan.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang
Allah turunkan maka mereka itulah para pelaku kekafiran.” (QS. Al-Ma’idah: 44).

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang
Allah turunkan maka mereka itulah para pelaku kezaliman.” (QS. Al-Ma’idah: 45).

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang
Allah turunkan maka mereka itulah para pelaku kefasikan.” (QS. Al-Ma’idah: 47)

Maka ini ujian bagi kita apakah dalam beramal jalan taqwa yang mau diambil atau jalan
kekufuran..?

Dan Ramadhan ini kesempatan baik untuk kita menempa diri nak.

Jadi

Coba Nanda cek, sudah rajin baca Qur'an atau Masih malas- malasan?

Puasanya bgmn? Ada yg bolong?

Tarawihnya ada yg bolong kah?

Dst

Step 6.

Nanda yg sholih/ah..

Malaikat menyampaikan Wahyu kepada nabi untuk dijadikan Al hukm. Maka jadikanlah ia (Al
Qur'an ) sebagai alat ukur yang baku bagi kita dalam beramal, apalagi di bulan ramadhan yang
sudah masuk ke 10 hari terakhir. Jangan disia-siakan ya.

Anda mungkin juga menyukai