Kemih
Kelompok 2
3
Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering menyerang pria
maupun wanita dari berbagai usia dengan berbagai tampilan klinis dan
episode. ISK sering menyebabkan morbiditas dan dapat secara signifikan
menjadi mortalitas. Walaupun saluran kemih normalnya bebas dari
pertumbuhan bakteri, bakteri yang umumnya naik dari rektum dapat
menyebabkan terjadinya ISK. Ketika virulensi meningkat atau pertahanan
inang menurun, adanya inokulasi bakteri dan kolonisasi, maka infeksi pada
saluran kemih dapat terjadi.
4
Pembagian ISK
5
ANALISIS KASUS
Name : LM
Hasil Urinalisis : AGE: 20
GENDER: Female
6
ANALISIS KASUS
Name : LM
Hasil Urinalisis AGE: 20
GENDER: Female
Tes Glukosa : Untuk mengetahui kadar glukosa dalam
darah sehingga diketahui ada atau tidaknya
komplikasi yang diakibatkan oleh glukosaria (
kelebihan gula di dalam urin)
8
Hasil pemeriksaan ANALISIS KASUS
Name : LM
normal AGE: 20
GENDER: Female
10
Sign and ANALISIS KASUS
Name : LM
Symptoms : AGE: 20
GENDER: Female
Pada wanita faktor risiko terjadinya sistitis berbeda pada usia muda dan usia tua.
Pada wanita usia muda dan premenopause faktor risikonya berupa hubungan
seksual, penggunaan spermatisida, partner seksual baru, ibu dengan riwayat
ISK, riwayat ISK pada masa kanak-kanak.
Sedangkan pada wanita tua dan post menopause faktor risiko terjadinya sistitis
adalah riwayat ISK sebelum menopause, inkontinensia, vaginitis atrofi karena
defisiensi estrogen, sistokel, peningkatan volume urin pasca berkemih,
golongan darah, kateterisasi dan status fungsional yang memburuk pada
wanita tua di rumah jompo.
Pada pria, angka kejadiannya hanya sedikit dan paling sering terjadi
pada usia 15-50 tahun.
Sumber : Guideline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2015
Faktor Risiko
Teridentifikasi :
1. Jenis Kelamin/ Gender
Perempuan lebih berisiko ISK dari pada laki-laki
Tak teridentifikasi :
1. Aktivitas seksual pasien
2. Riwayat ISK pasien
3. Riwayat keluarga pasien
4. Diabetes atau tidak
5. Faktor kebersihan
● Pathogenesis of urinary
tract infections.
07
antibiotik untuk LS ?
03
Apakah LS memerlukan uji kultur dan
Apakah LS hamil, apakah obat yang dipilih untuk jawaban
no.4 masih dapat diberikan ?
sensitivitas dari sampel urinnya ? 2
0
Pertanyaan 1
(Dipiro, 2015)
21
Pertanyaan 2
4. Penggunaan antibiotik sebelumnya yang dapat menyebabkan bakteri resisten sehingga berpotensi untuk
timbulnya resistensi dan resiko superinfeksi.
5. Cocok atau tidak dengan pasien dengan mempertimbangkan faktor individual pasien, misalnya usia, faktor
genetik, riwayat alergi dan keadaan hamil.
6. Toksisitas rendah.
(NICE, 2018)
• uji sensitivitas antibiotik digunakan untuk menguji sensitivitas
Pertanyaan 3 antibiotik terhadap suatu bakteri dengan tujuan untuk
mengetahui daya kerja/ efektivitas dari suatu antibiotik dalam
membunuh bakteri.
• uji sensitivitas antibiotik di rumah sakit atau klinik setempat perlu
dilakukan karena :
1. Berhubungan dengan dasar pemilihan antibiotik untuk terapi
Uji sensitivitas antimikroba dilakukan bila pasca pengobatan
masih terdapat gejala
2. Pasien yang gejalanya berhenti tapi muncul kembali dalam 2
minggu
(Guideline
IAU)
• Berdasarkan Guideline EUA, trimetoprim/sulfonamida harus
dipertimbangkan sebagai obat pilihan pertama di daerah dengan
tingkat resistensi yang diketahui untuk E.coli yaitu < 20%
23
Kultur yang direkomendasi untuk mereka yang :
3. Wanita
yang 4. Wanita
menunjukkan hamil
gejala yang
tidak khas
2
(Guideline IAU dan EUA)
4
Dipiro,
Pharmacotherapy_Handbook
7th Edition
25
Pertanyaan 4 dan 5
27
Pertayaan 6
02
Dilakukan kultur urin dan uji sensitivitas antimikroba pada
pasien yang gejalanya berhenti tapi muncul kembali dalam 2
minggu.
Pertanyaan 7
2
9
Terapi Antibiotik Lain
31