GELOMBANG EKSTRIM
BANJIR BANDANG DAN ABRASI
PENANGGULANGAN BENCANA
RESPONSIF GENDER
Pada situasi bencana, perempuan dan anak2 merupakan kelompok yg memiliki kerentanan lebih
besar berhadapan dg bencana. Baik sebelum, saat maupun pasca bencana
Perempuan dan anak2 rentan mengalami kekerasan saat darurat bencana saat tjd bencana,
suatu system social, norma social dan kepemimpinan local tidka berjalan krn terdampak bencana.
Organisasi yg menjaga tertib social jg seringkali tdk berjalan krn pemimpinnya terdampak
Tinggal bersamaan dg org asing yg bukan keluarga (bercampur) dan berjalan dlm waktu lama,
berisiko memunculkan potensi kekerasan akan meningkat, fasilitas MCK/WC minim, penjagaan
keamanan minim
Faktor lain yg menyebabkan kekerasan bs tejadi adl system tanggap darurat dan bantuan
kemanusiaan yg kurang sensitif pada pemenuhan hak anak dan perempuan.
Bantuan khusus utk perempuan dan anak tdk
sesuai dg kebutuhan
Bentuk kekerasan antara lain :
Ketiadaan fasilitas sesuai kebutuhan perempuan
dan anak2 mjd cikal bakal kekerasan
Tdk tersedianya system yg memungkinkan
perempuan dan anak apabila tjd kekerasan
PEREMPUAN DAN ANAK terdampak bencana, akan Ketiadaan menu khusus bumil, buteki, dan anak2
menghadapi kondisi sbb :
Kurangnya hunian darurat yg menjamin privasi
Penyediaan MCK bercampur dg laki2, atau jumlah perempuan dan anak potensi pelecehan
MCK khusus perempuan minim MCK perempuan seksual. Tdk adanya ruang khusus laktasi.
seharusnya 2x lbh byk dibanding MCK laki2 (Standar
Internasional Bantuan Kemanuasiaan)
Kerentanan yang dialami oleh perempuan, anak, Upaya utk mengatasinya sbb :
lansia dan kelompok difabel dlm situasi bencana, Perempuan dan klp rentan lainnya hrs
dipengaruhi oleh : mendapatkan pengetahuan dan pelatihan
Minimnya akses dan control klp yg rentan thd bantuan kemanusiaan adalah hak yg wajib
sumber daya utk bertahan hidup dan pemulihan dipenuhi, bukan sekedar donasi.
diri pasca bencana Perempuan hrs dipaparkan ttg standar
minimum bantuan kemanusiaan pemimpin
Minimnya akses dan control yg disebabkan oleh organisasi perempuan hrs mempunyai akses
budaya dan system social yg menempatkan thd kebijakan2 dan regulasi kebencanaan
perempuan maupun klp rentan sbg klp terpinggir, Kekerasan pd perempuan dan anak dlm situasi
antara tdk ada pelibatan dlm renval program bencana bs diatasi dg mitigasi bencana,
penanggulangan bencana shg kebutuhan klp kesiapsiagaan, dan perencanaan bantuan
rentan tdk mjd prioritas dlm penyediaan sumber darurat yg mengutamakan perempuan dan
daya penanganan bencana anak2
LLHPB sebagai salah satu klp perempuan potensi dlm upaya
penanggulangan bencana yg berkeadilan gender
o HAL AWAL UTAMA YANG PERLU DILAKUKAN DLM SIAP SIAGA BENCANA adalah dengan
PENYADARAN akan ancaman bencana melalui berbagai cara dan media, al : pendidikan, baik formal
maupun non formal ; pelatihan bagi semua usia; serta peningkatan ketrampilan dlm penanggulangan
bencana
7 Kapasitas cadangan