Ryansyah M 1702121807
Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
1. Two-Factor Theory
• Teori dua factor merupakan teori kepuasan kerja yang
menganjurkan bahwa satisfaction (kepuasan) dan
dissatisfaction (ketidakpuasan) merupakan bagian dari
kelompok variable yang berbeda, yaitu motivators dan
hygiene factor.
2. Value Theory
• Value theory memfokuskan pada hasil mana pun yang
menilai orang tanpa memerhatikan siapa mereka. Kunci
menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah
perbedaan ini adalah atara aspek pekerjaan yang dimiliki
dan diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan,
semakin rendah kepuasaan orang.
Penyebab Kepuasan Kerja
Motivation (motivasi)
Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara
motivasi dengan kepuasan kerja, karena kepuasan dengan supervisi juga mempunyai
korelasi signifikan dengan motivasi, manajer disarankan mempertimbangkan
bagaimana perilaku mereka memengaruhi kepuasan kerja. Manajer secara potensial
dapat meningkatkan motivasi pekerja melalui berbagai usaha untuk meningkatkan
kepuasan kerja.
Job involvement (pelibatan kerja)
Pelibatan kerja menunjukan kenyataan di mana individu secara pribadi dilibatkan
dengan peran kerjanya. Penelitian ini menunjukan bahwa pelibatan kerja mempunyai
hubungan moderat dengan kepuasan kerja. Untuk itu, manajer didorong
memperkuat lingkungan kerja yang memuaskan untuk mendorong keterlibatan kerja
pekerja.
Organizational citizenship behavior
Organizational citizenship behavior merupakan perilaku pekerja di luar dari apa yang
menjadi tugasnya. Sebagai contoh adalah adanya bisik-bisik sebagai pernyataan
konstruktif tentang departemen, ekspresi tentang perhatiaaan pribadi atas
pekerjaan orang lain, saran untuk perbaikan, melatih orang baru, menghargai
semangat, perhatiaan terhadap kekayaan organisasi dan kehadiran di atas standar
yang ditentukan.
Korelasi Kepuasan Kerja
Organizational commitment (komitmen organisasi)
Komitmen organisasional mencerminkan tingkatan di mana individu mengindentifikasi dengan
organisasi dan mempunyai komitmen terhadap tujuannya. Penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan signifikan dan kuat antara komitmen organisisa dan kepuasan.
Absenteeism (kemangkiran)
Satu rekomendasi telah meningkatkan kepuasan kerja. Apabila rekomendasinya sah, akan
terdapat korelasi negative yang kuat antara kepuasan dan kemangkiran. Dengan kata lain, apabila
kepuasan meningkat, kemangkiran akan turun. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukan
terdapat hubungan negatif yang lemah antara kepuasan dan kemangkiran.
Turnover (perputaran)
Perputaran sangat penting bagi manajer karena mengganggu kontinuitas organisasi dan sangat
mahal. Penelitian ini menujukan bahwa terdapat hubungan negatif moderat antaran kepuasan
dan perputaran. Dengan kekuatan hubungan tertentu, manajer disarankan untuk mengurangi
perputaran dengan meningkatkan kepuasan kerja pekerja.
Perceived stress (perasaan stress)
Stress dapat berpengaruhi sangat negatif terhadap perilaku organisasi dan kesehatan individu.
Stress secara positif berhubungan dengan kemangkiran, perputaran, sakit jantung coroner, dan
pemeriksaan virus. Penelitian menunjukan adanya hubngan negatif kuat antara perasaan stress
dengan kepuasan kerja. Diharapkan manajer berusaha mengurangi dampak negatif stress dengan
memperbaiki kepuasan kerja.
Job performace (pretasi kerja)
Kontroversi terbesar dalam penelitian organisasi adalah tentang hubungan kepuasan dan prestasi
kerja atau kinerja. Ada yang menyatakan bahwa kepuasan memengaruhi prestasi kerja lebih
tinggi, sedangkan lainnya berpendapat bahwa prestasi kerja memengaruhi kepuasan. Penelitian
untuk menghapuskan kontroversi tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif rendah
antara kepuasan dan kinerja.
Mengukur Kepuasan Kerja
2 pendekatan yang secara luas dipergunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan
kerja (Robbins, 2003: 73)
Critical incidents
Individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka yang mereka
rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan. Jawaban mereka dipelajari untuk
mengungkap tema yang mendasari.
Interviews
Merupakan prosedur pengukuran kepuasan kerja dengan melakukan wawancara tatap muka
dengan pekerja. Dengan menanyakan secara langsung tentang sikap mereka, sering mungkin
mengembangkan lebih mendalam dengan menggunakan kuesioner yang sangat terstruktur.
Pengaruh Kepuasan Kerja
Kepuasan dan
Temuan Penelitian
Pergantian
• Kepuasan juga berhubungan secara • Kepuasan kerja lebih tinggi dirasakan
negatif dengan pergantian, tetapi oleh mereka yang berada dinegara
korelasinya lebih kuat daripada yang industri maju. Tingjkat kepuasan kerja
ditemukan untuk kemangkiran. menurun pada awal abad XXI karena
• Faktor lain seperti kondisi pasar menurunnya perkembangan ekonomi.
tenaga kerja, harapan tentang • Penelitian yang dilakukan greenberg
alternatif peluang kerja dan lamanya dan baron (2003:149) tentang
bekerja dengan organisasi kepuasan kerja menujukkan adanya
merupakan hambatan penting pada indikasi white collar personel, older
keputusan aktual untuk seseorang people, dan orang yang lebih
meninggalkan pekerjaan berpengalaman, serta wanita yang
memiliki tingkat kepuasan lebih kecil
dibandingkan pria
Pengaruh Kepuasan Kerja