Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BIOKIMIA

KELOMPOK 3
Kristina T. Lawung : 150801003
Maria Prima O.T Bria : 150801013
Renaldy Pamungkas : 150801023
Soeharty M. Konay : 150801043
SKENARIO
Seorang pria tertahan di dalam gedung yang
runtuh setelah sebuah gempa bumi. Dia
mengalami luka ringan atau sedikit kehilangan
darah yang terus menerus. Dia tidak bisa
mendapatkan makanan ataupun air sampai ia
diselamatkan 72 jam kemudian. Apa yang
akan terjadi pada kompartemen –
kompartemen cairan tubuh pria ini?
DEHIDRASI
DEHIDRASI
• Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan
total air di dalam tubuh karena kehilangan
cairan secara patologis, asupan air tidak
adekuat, atau kombinasi keduanya.
• Dehidrasi terjadi karena pengeluaran cairan
lebih banyak daripada jumlah yang masuk
(disertai hilangnya elektrolit).
KLASIFIKASI DEHIDRASI
1. Dehidrasi Isotonik: suatu keadaan jumlah
kehilangan air sebanding dengan jumlah
kehilangan elektrolit natrium (Na+).
Kadar Na+ = 135-145 mmol/L
Osmolalitas serum = 275-295 mOsm/L
KLASIFIKASI DEHIDRASI
2. Dehidrasi Hipertonik: suatu keadaan jumlah
kehilangan air lebih besar dibandingkan
kehilangan elektrolit Na+.
Kadar Na+ = >145 mmol/L
Osmolalitas serum = >295 mOsm/L
KLASIFIKASI DEHIDRASI
3. Dehidrasi Hipotonik: suatu keadaan jumlah
kehilangan air lebih kecil dibandingkan
kehilangan elektrolit Na+.
Kadar Na+ = <135 mmol/L
Osmolalitas serum = <275 mOsm/L
SYOK HIPOVOLEMIK
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok hipovolemik terjadi karena volume
intravaskuler berkurang akibat perdarahan,
kehilangan cairan akibat diare, luka bakar,
dan muntah, sehingga menyebabkan
pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak
adekuat.
SYOK HIPOVOLEMIK
Kompartemen cairan tubuh
• Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara
dua kompartemen utama yaitu : cairan
intraseluler (ICF) dan cairan ekstraseluler (ECF)
• Pada orang dewasa normal total cairan dalam
tubuh rata-rata adalah 60% dari berat badan
Anion dan Kation dalam Cairan tubuh
Anion dan Kation dalam Cairan tubuh
Stadium Syok
1. Stadium Kompensasi

Peningkatan refleks resistensi sistemik meningkatkan


simpatis meningkat denyut jantung

RAAS (Renin-
Angiotensin- meningkatkan
CO meningkat
Aldosterone sekresi vasopressin
System)

18
Gejala klinis

Takikardi.
Gelisah.
Kulit pucat dan dingin.
Pengisian kapiler lambat.

19
2. Stadium Dekompensasi

Beberapa mekanisme terjadi pada fase dekompensasi

Diperberat oleh
Memburuknya perfusi
penumpukan CO2 yang Asidemia
jaringan
menjadi asam karbonat.

Menghambat
kontraktilitas
Penurunan O2 Asidosis laktat
miokardium dan respons
terhadap katekolamin

Produksi laktat
Metabolisme anaerob
meningkat

20
Gangguan
metabolisme energy
dependent Na+/K+ Kerusakan sel
pump di tingkat seluler

Fungsi lisosom dan


Integritas membran sel
mitokondria
terganggu
memburuk

21
Aliran darah lambat Risiko perdarahan

Diperburuk dengan
Rantai kinin serta
agregrasi trombosit
sistem koagulasi
dan pembentukan
rusak
trombus

22
Gejala Klinis

Takikardi.
Tekanan darah sangat rendah.
Perfusi perifer buruk.
Asidosis.
Oligouria.
Kesadaran menurun.

23
3. Stadium Irreverrsible

Stadium ini merupakan stadium lanjut syok yang tidak


mendapatkan penanganan tepat dan berkelanjutan.
Pada stadium ini akan terjadi :
1. kerusakan dan kematian sel yang dapat berdampak
pada terjadinya MOF (Multiple Organ Failure).
2. Tubuh akan kehabisan energi akibat habisnya
cadangan ATP (adenosine triphosphate) di dalam sel.

Gejala  Nadi tak teraba


klinis  Tekanan darah tak terukur
 Anuria
 Tanda-tanda kegagalan organ
(MODS – Multiple Organ
Dysfunctions) 24
Daftar Pustaka
Leksana, Ery. Dehidrasi dan Syok. SMF/Bagian
Anestesi dan Terapi Intensif RSUP dr.
Kariadi/Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang, Indonesia. CDK-228/ vol.
42 no. 5, th. 2015

Anda mungkin juga menyukai