DATA PRIBADI :
Nama : Ir.S.MUCHALIMAH KUSWARNAPUTRI, MM
TTL : Wonogiri, 04 Nopember 1965
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pelem 1/7 Kajen Giripurwo Wonogiri
Telepon : 0273 321153
RIWAYAT PENDIDIKAN
- S1 : Sarjana Pertanian ( Jurusan : Agronomi )
UPN Veteran Yogyakarta
- S2 : Program Magister Manajemen ( Konsentrasi
Manajemen Sumberdaya Manusia )
STIE AUB Surakarta
RIWAYAT PEKERJAAN :
- Kasubag Analisa Dampak Lingkungan ( ANDAL )
Bagian Lingkungan Hidup Setda Kabupaten Wonogiri
(Th. 1993-2000)
- Kasubag DIKLAT pada Bagian Kepegawaian Setda
Kabupaten Wonogiri ( Th. 2000 – 2001 )
- Kasubid Diklat Penjenjangan pada BKD Kabupaten
Wonogiri ( Th. 2001 )
- Kabid Diklat pada BKD Kab. Wonogiri ( Th. 2001- 2008)
- Ka. Dinas Pertanian kab. Wonogiri ( Th. 2008)
- Ka. Dinas Sosial Kab. Wonogiri ( Th. 2009)
- Staf Ahli Bupati Wonogiri Bid. Ekonomi dan Keuangan
( Th. 2010-sekarang)
PENGALAMAN MENGAJAR :
Ir. S. MUCHALIMAH K, MM
4
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bencana adalah merupakan bagian dari
kehidupan manusia yang datang tanpa
diduga kapan, dimana dan bagaimana
terjadinya. Oleh karena tidak adanya
kepastian tersebut, banyak masyarakat yang
kurang peduli dan tidak pernah menyiapkan
diri untuk menghadapinya
5
Belajar dari Pengalaman
Beberapa pengalaman/kejadian2 bencana
yang maha dahsyat (tsunami, banjir, gempa
bumi, tanah longsor, letusan gunung api)
sebenarnya merupakan sebuah peringatan
bagi setiap manusia dan menyadarkan
manusia akan kekuatan alam dan
kemungkinan bencana dapat menimpa
sewaktu-waktu dimanapun kita berada.
6
Beberapa pengalaman yang
harus kita rubah/perbaiki
terhadap kejadian² pada saat pra
bencana, saat kondisi darurat
dan BENCANA
PRA kondisi pasca
: bencana :
• Kurang diperhatikan
• Kesiapsiagaan kurang, bencana terjadi
pada saat kita tidak siap
7
PADA SAAT KONDISI
DARURAT
Panik berkepanjangan
Tidak tahu apa yang harus diperbuat
Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas
Stress (diri, famili/keluarga, tentangga yang menjadi
korban)
Distribusi bantuan kacau
Ketidak percayaan kepada pemerintah
Tekanan media
Isue yang meresahkan/menyesatkan dari pihak yang
tidak bertanggungjawab
Semua ingin membantu tetapi tidak banyak yang bisa
diperbuat
Keamanan terganggu
8
Kondisi Pasca Bencana
9
Oleh karena itu dengan melihat
pengalaman²/kejadian² yang ada, selama masih
hidup dimuka bumi yang rawan dengan berbagai
bencana ini, kita hendaknya selalu waspada dan
siaga menghadapi setiap kemungkinan bencana
yang bakal terjadi.
Manusia harus mempersiapkan diri menghadapi
setiap kemungkinan terburuk yang dapat
menimpanya.
10
LETAK POSISI WILAYAH
INDONESIA
Indonesia berada pada “ring of fire” (berada
diatas lempeng benua yang aktif, dijejeri gunung
yang sangat aktif mengakibatkan Indonesia
rentan terhadap bencana.
Kerentanan Indonesia terhadap bencana
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Geografi
Geologi
Hidrometeorologi
Demografi
Lingkungan Hidup
11
PENYEBAB BENCANA :
Potensi penyebab bencana di Indonesia :
Faktor Alam
Perbuatan Manusia
Faktor Sosial
BENCANA ALAM :
Gempa bumi,
Tsunami,
13
BENCANA SOSIAL
Kerusakan karena kurang harmonisnya hubungan sosial antar
anggota masyarakat yang disebabkan berbagai faktor (Sosial,
Budaya, Suku atau ketimpangan sosial)
Banyak kejadian bencana, baik alam dan non alam. Indonesia
merupakan kawasan rawan bencana. Namun kepedulian dan
kesadaran mengenai bencana ini masih sangat rendah di kalangan
masyarakat, bencana dianggap takdir dari Tuhan Yang Maha Esa
14
Menyadari kondisi Indonesia
yang rawan bencana dan berdasarkan
kasus bencana yang pernah terjadi
sebelumnya Pemerintah Indonesia pada
tanggal
26 April 2007 mengeluarkan UU No.
24
tentang Penanggulangan Bancana
yang menjadi Dasar Hukum
kegiatan penanggulangan bencana
di Indonesia
15
MANAJEMEN BENCANA
16
Menurut NFPA 1600 :
Standard on Disaster / Emergency Management
and Business Continuity Programs
Bencana : Kejadian dimana sumberdaya, personal atau
material yang tersedia di daerah bencana tidak dapat
mengendalikan kejadian luar biasa yang dapat mengancam
nyawa atau sumberdaya fisik dan lingkungan
Bencana : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam, mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan /
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
Manajemen Bencana : upaya sistematis dan komprehensif
untuk menanggulangi semua kejadian bencana secara
cepat, tepat dan akurat untuk menekan korban dan
kerugian yang ditimbulkannya
17
TUJUAN MANAJEMEN
BENCANA
1. Mempersiapkan diri menghadapi semua
bencana atau kejadian yang tidak diinginkan
2. Menekan kerugian dan korban yang dapat
timbul akibat dampak suatu bencana atau
kejadian
3. Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam
masyarakat atau organisasi tentang bencana
sehingga terlibat dalam proses penanganan
bencana
4. Melindungi anggota masyarakat dari bahaya
atau dampak bencana sehingga korban dan
penderitaan yang dialami dapat dikurangi.
18
ASAS MANAJEMEN
BENCANA
Kemanusiaan
Keadilan
Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan
Keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
Ketertiban dan kepastian hukum
Kebersamaan
Kelestarian lingkungan hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi
19
PERUNDANGAN BENCANA
DI INDONESIA
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, UU ini mengatur berbagai hal
mengenai penanganan bencana di Indonesia
PP No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
PP No. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana
Perpres No. 8 tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
20
Sesuai dengan perundangan, pemerintah
membentuk Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk
tingkat Nasional dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BNPD) untuk tingkat
Propinsi, kabupaten/kota
21
TUGAS POKOK BNPB :
1. Memberikan pedoman dan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi secara adil dan
merata
2. Menetapkan standardisasi dan kebutuan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan
3. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana
kepada masyarakat
4. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap
saat dalam kondisi darurat bencana.
5. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan
sumbangan/bantuan nasional dan internasional
6. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima
dari APBN
7. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
8. Menyusun pedoman pembentukan BPBD
22
FUNGSI BNPB
23
JENIS BENCANA
24
JENIS BENCANA ALAM
GEMPA : merupakan gejala alam, berupa
sentakan alamiah yang terjadi di bumi, yang
sumbernya di dalam bumi dan merambat ke
permukaan
Gempa Tektonik : Gempa yang berkaitan dengan
pembentukan patahan (fault) sebagai akibat
langsung dari tumbukan antar lempeng
pembentuk kulit bumi, umumnya berkekuatan
besar > 5 SR
Gempa Vulkanik : Gempa yg berkaitan dengan
aktivitas gunung api umumnya < 4 SR
Gempa Terban : Gempa yang terjadi akibat
adanya longsoran
25
TSUNAMI
Tsunami berasal dari bahasa Jepang : Tsu =
pelabuhan, nami : gelombang, (Gelombang
Pasang)
Tsunami terjadi karena adanya perpindahan
badan air yang disebabkan perubahan muka
laut secara vertikal dengan tiba-tiba yang
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :
gempa bumi dibawah laut, letusan gunung
api di bawah laut, longsor bawah laut
26
LETUSAN GUNUNG API
28
LONGSOR
29
BENCANA BUATAN
MANUSIA
Man Made disaster atau sering juga disebut
bencana non alam yaitu bencana yang
diakibatkan atau terjadi karena campur
tangan manusia. Campur tangan ini dapat
langsung maupun tidak langsung
Contohnya : akibat kegagalan teknologi
disuatu pabrik atau industri,
30
BENTUK BENCANA YANG
BERKAITAN DENGAN KEGIATAN
MANUSIA
1. Bencana Industri : yang berkaitan dengan
aktivitas industri dalam proses operasinya
Kebakaran dan peledakan
Bocoran bahan berbahaya dan beracun
Pencemaran lingkungan
Kegagalan konstruksi
2. Bencana Non Industri
3. Bencana Sosial
31
MANAJEMEN BENCANA Dasar Hukum :
1. UU No. 24 tahun 2007
JENIS : 2. PP No. 21 tahun 2008
3. PP No. 22 tahun 2008
1. Bencana Alam :
4. PP No. 23 tahun 2008 1. PRA BENCANA
Gempa Bumi,
5. Perpres No. 8 tahun 2008 - Kesiapan
Tsunami, Banjir,
6. Permendagri No. 33/2006 - Peringatan dini
Gunung meletus
- Mitigasi
2. Becana Non Alam :
Gagal Teknologi,
Industri
2. SAAT BENCANA
3. Bencana Sosial :
BENCANA
-Geografi
Lokasi Insiden
-Geologi Manajemen Insiden
-Hidrometrologi
-Demografi 3 Tingkatan Wilayah / Unit
-Lingkungan Hidup Manajemen Darurat
-Tata Lahan Nasional/Korporat
Manajemen Krisis
(Crisis management)
32
PROSES MANAJEMEN
BENCANA
Konsep manajemen bencana : Mengolah
bencana tidak bisa dilakukan dengan cara
dadakan atau insidentil, tetapi harus
dilakukan secara terencana dengan
manajemen yang baik, jauh sebelum suatu
bencana terjadi.
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana :
serangkaian upaya meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang beresiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.
33
3 Tingkatan Manajemen
Bencana
1. Manajemen Insiden (Incident managent)
Kejadian di lokasi atau langsung di tempat
kejadian
2. Manajemen darurat (emergency management)
Penanggulangan bencana ditingkat yang lebih
tinggi yang mengkoodinir lokasi kejadian (Tingkat
Daerah atau Unit)
3. Manajemen Krisis (Crisis Manajement) berada
ditingkat yang lebih tinggi lagi, misalnya di tingkat
nasional
34
3 Tingkatan Manajemen
Bencana
Lokasi Insiden
Manajement Insident
Wilayah / Unit
Manajement Darurat
Nasional/Korporat
Manajemen Krisis
(Crisis management)
35
TAHAPAN MANAJEMEN
BENCANA
1. PRA BENCANA
• Kesiagaan
• Peringatan dini
• Mitigasi Bencana
2. SAAT BENCANA
• Tanggap Darurat
3. PASCA BENCANA
• Rehabilitasi
• Rekonstruksi
36
PRA BENCANA
KESIAGAAN
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta langkah yang tepat guna
dan berdaya guna
PERINGATAN DINI
adalah Informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang
bencana yang akan terjadi sebelum kejadian seperti banjir, letusan
gunung api, atau badai
MITIGASI
adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. (PP No. 21 tahun
2008)
MITIGASI melalui 4 Pendekatan :
PENDEKATAN TEKNIS
PENDEKATAN MANUSIA
PENDEKATAN ADMINISTRATIF
PENDEKATAN KULTURAL
37
SAAT KEJADIAN BENCANA
TANGGAP DARURAT (Response) : serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan segera saat kejadian
yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, meliputi penyelamatan, evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan
pengungsi, penyelamatan serat pemulihan sarana dan
prasarana
PENANGGULANGAN BENCAN : selama kegiatna
tanggap darurat, menanggulangi bencana yang terjadi
sesuai dengan sifat dan jenisnya. Penanggulangan
diperlukan keahlian dan pendekatan khusus menurut
kondisi dan skala kejadian
38
PASCA BENCANA
REHABILITASI : perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik sampai tingkat yang memadai pada
wilayah pasca bencana normalisasi atau berjalannya
secara wajar semua aspek kehidupan masyarakat dan
pemerintah
39
PROSEDUR
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT
GEDUNG BERTINGKAT
1. Jika terdengar suara BEL kebakaran, tetaplah
tenang
Alarm Pertama :
1. Hentikan semua kegiatan
2. Segera amankan dokumen penting, surat berharga dan barang-barang
lainnya
3. Kunci lemari besi atau brankas
4. Matikan semua peralatan listrik dan cabut hubungan listriknya
5. Matikan api rokok
6. Untuk mencegah meluasnya api dan asap, tutup semua pintu kantor/ruangan
tetapi jangan dikunci
7. Siap menunggu jika deringan bel alarm kedua
8. Jika alarm kedua tidak berbunyi, berarti kebakaran telah dapat diatasi dan
tidak dilakukan evakuasi
Alarm kedua :
1. Segera siaga dan berdiri di depan pintu kantor/ruangan masing-masing dan
siap menerima instruksi lebih lanjut dari petugas
2. Setelah menerima perintah peran kebakaran lantai, tinggalkan tempat
secepatnya dengan teratur mengikuti petunjuk evakuasi
3. Dibawah pimpinan petugas evakuasi, pekerja di lantai ganjil segera turun
menggunakan tangga darurat sebelah kanan dan lantai genap melalui tangga
darurat sebelah kiri menuju tempat berkumpul/berhimpun yang telah
ditentukan
4. Jangan sekali-kali berhenti atau kembali untuk mengambil barang-barang
milik pribadi yang tertinggal
2. Jika melihat atau mengetahui terjadinya
kebakaran, tetaplah tenang