Anda di halaman 1dari 98

PEMICU 1 IKM

ALFINDRA SEPALAWANDIKA
I.PARADIGMA BLUM
Pendekatan
• Konsep sehat secara holistik bukan saja
kondisi sehat secara fisik melainkan juga
spiritual dan sosial dalam bermasyarakat
• H.L. Blum menjelaskan ada empat faktor
utama yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, empat faktor ini merupakan
determinan timbulnya masalah kesehatan
Pendekatan
• Jaman semakin maju  cara pandang kesehatan mengalami
perubahan
• Dulu menggunakan paradigma sakit  kesehatan hanya
dipandang sebagai upaya menyembuhkan orang yang sakit dimana
terjalin hubungan dokter dengan pasien (dokter dan pasien)
• Sekarang konsep yang dipakai adalah paradigma sehat  upaya
kesehatan dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun masyarakat
(SKM dan masyarakat)
• Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang tindakan
penyembuhan penyakit melainkan upaya berkesinambungan
dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4 Faktor
• Faktor prilaku/ gaya hidup (life style)
• Faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik,
budaya)
• Faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan
kualitasnya)
• Faktor genetik (keturunan)

Diantara keempat faktor ini faktor prilaku yang paling dominan disusul faktor
lingkungan karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi prilaku
masyarakat
Faktor prilaku/ gaya hidup (life style)
• Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan
sangat memegang peranan penting untuk
mewujudkan indonesia sehat 2010
• Masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan
sehat akan menghasilkan budaya menjaga
lingkungan yang bersih dan sehat
• Pembuatan peraturan tentang berprilaku sehat
juga harus dibarengi dengan pembinaan untuk
menumbuhkan kesadaran pada masyarakat
Faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)

• Berbicara mengenai lingkungan seringkali kita meninjau


dari kondisi fisik
• Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat
menjadi sumber berkembangnya penyakit, terjadinya
penumpukan sampah yang dapat dikelola dengan baik,
polusi udara, air dan tanah juga dapat juga menjadi
penyebab
• Di samping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial
yang berperan
• Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan bantuan orang
lain sehingga interaksi antar individu berjalan dengan baik
Faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya)

• Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas,


rumah sakit, dan pelayanan kesehatan lainnya
untuk membantu dalam mendapatkan
pengobatan dan perawatan kesehatan
• Kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan harus
ditingkatkan juga
• Puskesmas memiliki peranan yang paling besar,
sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat
yang memerlukan edukasi dan perawatan primer
Faktor genetik (keturunan)
• Meningkatkan kualitas generasi muda agar
mampu berkompetisidan memiliki kreatifitas
tinggi untuk membangun bangsanya
• Status gizi pada balita memegang peranan
penting, sebab pada masa inilah
perkembangan otak anak yang merupakan
generasi penerus
KONSEP SEHAT
• Menurut WHO : sehat adalah keadaan yang
sempurna baik jasmani,rohani,fisik,mental dan
sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.
• Tiga faktor yang mempengaruhi sehat :
a) Agent
b) Host
c) Environment
Apa itu perilaku ?
Perilaku merupakan reaksi seorang individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya.
 Penggolongan perilaku
• Perilaku pasif/covert : (tidak terlihat oleh mata dan
terwujud dalam pikiran)
• Perilaku aktif/overt : terlihat nyata melalui tindakan
(action)
Menurut Bloom :
o Perilaku Kognitif (kesadaran/pengetahuan)
o Perilaku afektif (sikap dan emosi)
o Psikomotorik (perilaku yang terwujud dalam
gerakan (aksi)/tindakan fisik jelas.
Konsep Sehat dan Sakit
 Linda Ewles & Ina Simmet :
Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu sehat yang
paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanistik
tubuh
 Konsep sehat dari segi mental : yaitu kemampuan berfikir
dengan jernih & koheren.
 Konsep sehat dilihat dari segi emosional : yaitu
kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, nikmat,
duka, marah dll dan untuk mengekspresikan emosi-emosi
secara cepat.
 Konsep sehat dilihat dari segi sosial, berarti
kemampuan untuk membuat dan mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
 Konsep sehat dari aspek spiritual, berkenaan dengan
kepercayaan & praktek keagamaan, perbuatan baik,
prinsip tingkah laku, cara mencapai kedamaian
 Konsep sehat dari segi societal, sehat pada tingkat
individu, yang terjadi akibat kondisi-kondisi
sosial,politik,ekonomi & budaya yang melingkupi
individu tersebut.
II. EPIDEMIOLOGI
II.a Epidemiologi
Pengertian
• Epidemiologi merupakan salah satu metode
penelitian, yang salah satu cirinya adalah
direncanakan dan dilaksanakan oleh manusia
yang mempunyai sifat ingin tahu (Fo et al,
1970)
• Defenisi epidemiologi berbeda beda namun
selalu ada kesamaan yaitu epidemiologi
mempelajari “POPULASI”
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
kejadian dan distribusi penyakit beserta
determinantnya atau faktor faktor yang
berhubungan atau mempengaruhi distribusi
itu (MacMahon, 1970)
Tujuan Epidemiologi
Tujuan Epidemiologi  menggambarkan
penyakit secara komprehensif & dinamis, tidak
hanya mencakup wabah tetapi juga antara
periode terjadinya wabah secara sporadis dan
endemis
II.b KLB (Kejadian Luar Biasa)
Pengertian
• KLB (Kejadian Luar Biasa) adalah timbulnya
dan/ atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan dan/ atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu kelompok
penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Undang undang wabah 1969)

Secara epidemiologis dimaksudkan apakah terjadi peningkatan frekuensi kasus dalam epidemiologi deskriptif
yaitu menurut waktu, tempat dan orang
Persamaan Defenisi KLB dan Wabah

• KLB dan Wabah merupakan kejadian yang


melebihi keadaan biasa pada satu kelompok
masyarakat tertentu (MacMahon and Pugh,
1970)
Perbedaan KLB dan Wabah
• Berbeda dengan KLB, wabah harus mencakup
frekuensi kasus tinggi, daerah yang luas dan
periode waktu yang lebih lama dengan
dampak yang ditimbulkan lebih berat.
Tujuan penyelidikan KLB
• Tujuan umum dari penyelidikan KLB adalah untuk
mendapatkan informasi dalam rangka penanggulangan
dan pengendalian KLB
• Untuk mencapai tujuan umum maka dirumuskan tujuan
khusus sebagai berikut:
– Memastikan diagnosis penyakit yang dicurigai menyebabkan KLB
– Menetapkan apa benar terjadi KLB
– Menentukan penyebab penyakit dalam KLB
– Menentukan sumber dan cara penularan
– Kesimpulan
– Saran-saran untuk pencegahan KLB berikutnya
Memastikan diagnosis penyakit
• Dalam memastikan diagnosis penyakit, terlebih dahulu
dijelaskan tingkatan kasus penyakit yang bersangkutan
– Kepastian diagnosis
• Kasus pasti
• Kasus mungkin
• Kasus tersangka
– Hubungan epidemiologi
• Kasus primer
• Kasus sekunder
• Kasus tak ada
– Diagnosis hanya didasarkan pada penyesuaian dari gejala dan tanda
penyakit yang bersangkutan yang sudah dipelajari dari kepustakaan
atau oleh guru/dosen yang bersangkutan.
Penetapan KLB
• Distribusi kasus menurut waktu, bila dibuat
kurve dimana waktu merupakan absisnya dan
frekuensi kasus merupakan ordinatnya maka
ada tiga jenis kurva epidemi yaitu:
– Common source epidemic
– Propagated epidemic
– Combination of common source and propagated
epidemic
Common source epidemic
Propagated epidemic
Combination of common source and
propagated epidemic
Menentukan penyebab kasus penyakit dalam
KLB
• Common source epidemic
– Adanya sumber penyakit yang sama
• Propagated epidemic
– Yang menunjukkan terjadinya penyebaran penyakit dari
orang ke orang secara langsung atau melalui lingkungan
• Combination of common source and propagated
epidemic
– Adanya sumber penyakit yang sama dan penyebarannya
dari orang ke orang maupun melalui lingkungan
Menentukan sumber dan cara penularan

• Common source epidemic


• Propagated epidemic
• Combination: common source and propagated
epidemic
Kesimpulan
• Hasil dari penyelidikan yang dilakukan baik
secara kualitaif dan/ atau kuantitatif
disimpulkan untuk menetapkan penyebab
penyakit dalam KLB, dan sumber dan cara
penularan
Saran penanggulangan
• Bila penyebab penyakit diketahui sumber dan cara penularan
diketahui pula, maka langsung dilakukan penanggulangan
• Bila penyebab penyakit diketahui, tetapi sumber dan cara
penularan belum diketahui, maka sangat perlu dilakukan
penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan penanggulangan
seperlunya
• Bila penyebab penyakit tidak diketahui, tetapi sumber dan
cara penularan diketahui, maka sangat perlu dilakukan
penanggulangan dan penyelidikan terhadap penyakit itu
• Bila penyebab penyakit tidak diketahui, begitu pula sumbe
dan cara penularan belum diketahui, maka sangatlah perlu
melakukan penyeldikan dan dapat melakukan
penanggulangan yang relevan
Kriteria KLB
• Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.
• Peningkatan kejadian/penyakit terus-menerus selama 3 hari kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun)
• Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya(jam, hari, minggu, bulan, tahun)
• Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
• Angka rata-rata per-bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat
atau lebih dibanding dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya
• Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode
sebelumnya
• Propotional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun
waktu/tahun sebelumnyac
• Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita : Keracunan makanan,
Keracunan pestisida.
Klasifikasi KLB
1. Menurut penyebab :
a. Toksin
b. Infeksi
c. Toksin Biologis
d. Toksin kimia
2. Menurut sumber KLB
a. Manusia misal : jalan napas, tenggorokan, tangan, tinja, air
seni, muntahan
b. Protozoa, Virus Hepatitis
c. Kegiatan manusia, mis : Toxin biologis dan kimia
(pembuangan tempe bongkrek, penyemprotan,
pencemaran lingkungan, penangkapan ikan dengan racun)
d. Binatang seperti : binatang peliharaan , ikan, binatang
pengerat
e. Serangga (lalat, kecoa,dll)
f. Udara
g. Permukaan benda-benda/ alat-alat
h. Air
i. Makanan/minuman, mis : keracunan jamur, makanan
dalam kaleng
3. Menurut penyakit wabah
Beberapa penyakit dari sumber diatas yang
sering menjadi wabah:
a. Kholera
b. Pes
c. Tifus bercak wabah
d. Campak
e. Polio
f. Difteri
g. Pertusis
h. Rabies
i. Malaria
j. Influenza
k. Hepatitis
l. Tipus perut
m. Meningitis
n. Encephalitis
o. SARS
p. Anthrax
II.c Surveilans
III. KESEHATAN LINGKUNGAN
• Suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut
antara lain mencakup :
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan biologi
c. Lingkungan sosial
a. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air dan udara
serta hasil interaksi diantara fakor-faktor tersebut
b. Lingkungan biologi, meliputi semua organisme
hidup seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan
serta mikroorganisme lainnya.
c. Lingkungan sosial, yaitu semua interaksi antara
manusia yang meliputi faktor budaya, ekonomi,
dan psiko-sosial.
• Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu
usaha untuk memperbaiki atau
mengoptimalkan lingkungan hidup manusia
agar merupakan media yang baik untuk
terwujudnya kesehatan yang optimum bagi
manusia yang hidup di dalamnya.
SAMPAH
a) Menurut para ahli kesehatan di Amerika, sampah (limbah) adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang, berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya.
b) Jenis-jenis sampah :
Sampah padat, sampah cair dan sampah dalam bentuk gas ( fume,
smoke)
Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya, sampah
padat dibagi menjadi :
1. Sampah anorganik , adalah sampah yang umumnya tidak membusuk
(logam atau besi, pecahan gelas, plastik dan sebagainya)
2. Sampah organik, adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk
(sisa makanan, daun-daun, buah-buahan dan sebagainya)
• Pengelolaan sampah erat kaitannya dengan masyarakat
karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup
berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga
biatang serangga sebagai penyebar penyakit (vektor)
• Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik agar
tidak mengganggu masyarakat
• Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan,
pengangkutan, pemusnahan atau pengelolaan sampah
sehingga tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup
• Cara-cara pengelolaan sampah antara lain sebagai
berikut :
1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah dari masing-
masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan
sampah. Karena itu harus membangun tempat khusus
untuk mengumpulkan sampah. Kemudian diangkat ke
tempat penampungan sementara (TPS) sampah, dan
selanjutnya ketempat penampungan akhir (TPA)
2. Pemusnahan dan pengelolaan sampah padat dapat
dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
a) Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah
dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah
dimasukan dan ditimbun dengan tanah
b) Dibakar (inceneration), yaitu pemusnahan sampah
dengan jalan membakar didalam tungku pembakaran
(incenerator)
c) Dijadikan pupuk (composing), yaitu pengelolaan
sampah menjadi pupuk (kompos). Khususnya untuk
sampah organik daun-daun, sisa makanan, dan
sampah yang dapat membusuk.
• Prinsip 3R yang dapat digunakan untuk menangani
masalah pengelolaan dan pemanfaatan sampah, yaitu :
1. Reuse (memakai kembali), adalah sebuah cara pelestarian
lingkungan dengan menggunakan kembali sebuah barang,
sebisa mungkin barang-barang yang dapat digunakan kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang disposable.
2. Reduce (mengurangi), adalah sebuah tindakan pelestarian
ligkungan dalam mengurangi pengurangan barang-barang yang
kurang diperlukan.
3. Recycle (mendaur ulang), adalah sebuah cara pelestarian
lingkungan dengan cara mendaur ulang kembali sebuah
barang. Contoh : sampah organik menjadi kompos.
IV. PROMOSI KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai