Anda di halaman 1dari 35

Arah RS

Laksono Trisnantoro
Magister Manajemen
Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada

1
Isi
• Pengantar: Ekonomi
• Segmentasi RS (Tier)
• PMK 3/2020
• Kebijakan belum selesai dan peran konsultan

2
Perkembangan Ekonomi
• GDP naik terus
• Tax Ratio menetap
sekitar 10%.
• Saham Kesehatan
dalam GDP justru GDP
Tax
menurun: 3.5% to Revenue
3.3% Non Tax
Revenue
• Di Malaysia, Thailand, Gift
USA share kesehatan
dalam GDP
meningkat terus 

3
Tantangan untuk:

Operator RS:

4
Defisit di BPJS
Seharusnya dana
BPJS Pemerintah
Situasi sulit. fokus pada PBI
dan pensiunan

6
Potensi sumber dana non-pajak.
• 3.2% GDP for Health
• Di China 5%
• Menggunakan
benchmark dengan
China: 1.8 % GDP =
app. 250 Triliun
merupakan potensi
untuk sektor
kesehatan

Mengajak
masyarakat mampu
untuk tidak
menggunakan BPJS
7
RS-RS spt RS Masyarakat
Pondok Indah NON- kaya

BPJS PPU
PBPU

Sebagian besar
RS
BPJS PBI

RS-RS tanpa
kelas

RS-RS perlu mengembangkan


pelayanan Non BPJS
8
8
PMK 3
• Lebih memerdekakan RS dalam hal kelas
• Diharap ada pengaturan yang lebih detil
terhadap rujukan RS
• Sangat berpengaruh terhadap RS yang masuk
jalur BPJS

9
Mengapa tidak menggunakan PMK
30/2019?

10
PMK 3/2020

Keterkaitan Kelas RS
dengan ketersediaan
spesialis dan
subspesialis ditiadakan
Pertanyaan:
A
• Bagaimana
Rujukan RS yang B
berjenjang?
• Apakah akan C
dipertahankan?
D

FKT
P
Pertanyaan:
A
Ataukah situasi
bebas merdeka B
dalam rujukan
C
D

FKT
P
Bagi RS yang berada di jalur BPJS
Apakah BPJS tetap A
menggunakan Rujukan
berbasis pada Kelas RS? B

ataukah C

D
Rujukan berbasis
Kompetensi?
FKT
P
Ada BPJS sebagai purchaser yang
mempunyai kekuatan untuk
membeli

Pemerintah Warganegara

BPJS

Pemberi
Pelayanan
Ada BPJS sebagai purchaser yang
mempunyai kekuatan untuk
membeli

Pemerintah Warganegara

BPJS

Membeli jasa dari


provider yang
kompeten

Pemberi
Pelayanan
Diperlukan Rujukan
berbasis Kompetensi
pasca Permenkes 3 2020 Terutama untuk
berbagai
Apa yang
tindakan,
dimaksud
dengan seperti:
Kompetensi? • Terkait dengan •Jantung
Kompetensi tenaga
medik (termasuk •Kanker
perawat dll) dalam
•KIA
menangani suatu
masalah kesehatan •Gagal Ginjal
• Berhubungan pula
dengan ketersediaan
•Paru
peralatan •…
BPJS mempunyai kemampuan
untuk Kredentialing untuk
menentukan RS-RS mana yang
kompeten

Pemerintah Warganegara

BPJS

Pemberi
Pelayanan
Siapa yang menentukan Standar
Kompetensi RS?
• Regulator (Pemerintah, Dengan masukan dari:
Kemenkes dan Dinas •Organisasi Profesi
Kesehatan) •Asosiasi RS dan
Pelayanan Primer
•Akademisi
•…
Standar Kompetensi RS dapat ada
diskresi sesuai situasi daerah
• Misal untuk RS • Untuk penanganan
kompetensi SC: Mungkin penyakit endocrin
terjadi perbedaan antara • Di kota besar: harus Sp2.
Jawa dengan Pedalaman Di kota Kabupaten: Dr
Papua SpPD dengan pelatihan
• Di Jawa: RS harus khusus (fellow).
mempunyai seorang Dr.
SpOG
• DI pedalaman Papua:
dokter umum dengan
pelatihan khusus SC. Bisa • Taskshifting.
di RS, atau di Puskesmas
terpencil
Standar Kompetensi RS dapat ada
diskresi sesuai situasi daerah
• Misal untuk RS • Untuk penanganan
kompetensi SC: Mungkin penyakit endocrin
terjadi perbedaan antara • Di kota besar: harus Sp2.
Jawa dengan Pedalaman Di kota Kabupaten: Dr
Papua SpPD dengan pelatihan
• Di Jawa: RS harus khusus (fellow).
mempunyai seorang Dr. Pedoman oleh
r i a n K e s e h a t an
SpOG Kemente
• DI pedalaman Papua: se n t r ali s a s i kan ke
Di de p i ns i
a t an P r o
dokter umum dengan Dinas Keseh n
pelatihan khusus SC. Bisa dan Kabupate
di RS, atau di Puskesmas
terpencil. b a yar an B PJ S,
Untuk pem l o leh
kr ed en ti a
dilakukan
BPJS
Contoh pengembangan
kompetensi
Leveling Kompetensi Pelayanan
KIA
Level Pelayanan Fasilitas Pelayanan Keterangan
Persalinan Kesehatan
Pelayanan Level 1 Puskesmas “Mampu Pelayanan dasar/primer
Persalinan”
Pelayanan Level 2 Puskesmas PONED Pelayanan dasar (khusus)
Pelayanan Level 3 RS Kelas D* dan C Pelayanan Spesialistik
Pelayanan Level 4 RS Kelas B dan C Pelayanan Multi Spesialistik
dan Subspesialistik
Pelayanan Level 5 RS Kelas A Pelayanan Multi Spesialistik
dan Sub-spesialistik kasus
dengan kompleksitas tinggi
Jika memiliki SpOG dan SpAn

Sedang dikembangkan
Kemenkes
Leveling Kompetensi Layanan Rujukan
Jantung

• Disusun oleh PERKI


Pemetaan:
Perlunya Pemetaan:
Contoh Layanan Rujukan Jantung
• Tingkat Nasional: Peta Kardiovaskuler
Nasional untuk RS Rujukan Nasional, Rujukan
Provinsi, dan Rujukan Regional
• Tingkat Propinsi: Riau, DIY, dan Maluku
Contoh: Peta jejaring kardiovaskuler nasional
(RS Pemerintah)

http://manajemenrumahsakit.net/jantung/peta-jejaring-kardiovaskuler/
Peta Rujukan Jantung DIY
(RS Pemerintah dan Swasta)

http://manajemenrumahsakit.net/jantung/peta-jejaring-kardiovaskuler/
Peta Rujukan Jantung Provinsi Riau
(RS Pemerintah dan Swasta)

http://manajemenrumahsakit.net/rujukanriau/layanan-rujukan-jantung/
Peta Rujukan Jantung Provinsi
Maluku
(RS Pemerintah dan Swasta)

http://manajemenrumahsakit.net/rujukanmaluku/layanan-rujukan-jantung/
Mengapa pemetaan
ini menjadi penting?

Mengetahui  Memperbaiki Pemerataan di


Kompetensi era JKN yang berbasis klaim:
 Alokasi anggaran untuk supply
Fasyankes side (Fasilitas dan SDM)
 Membandingkan situasi sistem
kesehatan antar provinsi
 Menyiapkan Kebijakan
Taskshifting.
Mengapa pemetaan
ini menjadi penting?

Mengetahui  Menjadi dasar BPJS untuk


Kompetensi
melakukan kredentialing
Fasyankes
kompetensi
 BPJS dapat dibantu oleh
lembaga independen
untuk proses kredentialing
ini.
Harapannya terjadi Rujukan Berbasis
Kompetensi:
Rujukan berjenjang berbasis kompetensi
diharapkan ada di ekosistem JKN dengan
kredentialing BPJS Kesehatan berdasarkan:
•kompetensi fasilitas kesehatan penerima
rujukan;
•jenis fasilitas kesehatan dan/atau Rumah Sakit;
dan
•kondisi geografis (jarak/letak) tujuan rujukan
dari fasilitas kesehatan perujuk
Kebijakan tentang arah RS masih belum
selesai: banyak peran konsultan

34
Mari kita bahas

35

Anda mungkin juga menyukai