Anda di halaman 1dari 11

Premanisme dan Problematika Sosial di Jakarta

STOP KENAKALAN REMAJA DAN PENYEBARAN


RADIKALISME DI KALANGAN PELAJAR
Lat Pra Ops Bina Kusuma Juli 2018
Bag Ops Dit Binmas Polda Metro Jaya
Latar Belakang
Tinjauan Sosiologis:
1. Manusia sebagai makhluk sosial saling melengkapi satu lainnya
2. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia saling ketergantungan satu
lainnya, yakni mempunyai kewajiban dan haknya dalam bermasyarakat
3. Kejahatan bersumber dari masyarakat, masyarakat menciptakan
kesempatan dan mendapatkan akibat dari kejahatan meski tidak secara
langsung
4. Aksi premanisme dan kejahatan jalan adalah bentuk kejahatan yang akan
terus ada sebagai bagian dari keseimbangan antara kebajikan dan kebatilan
Permasalahan
 Faktor-faktor pendorong premanisme di Jakarta (kenakalan remaja)
 Upaya Polri dalam menanggulangi premanisme dan kenakalan remaja
 Faktor penghambat bagi Polri dalam menanggulangi premanisme dan
kenakalan remaja
Faktor Penyebab Premanisme dan
Kenakalan Remaja
Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Pengaruh pertemanan yang buruk dari lingkungan sekitar (seperti: tawuran)
Menurunnya norma dan nilai di masyarakat
Perbuatan anti sosial di kalangan remaja
Remaja sedang pada tahap pencarian jati diri sehingga kerap mengusik ketenangan
orang lain dan lingkungan sekitar, (seperti: minuman keras, berjudi, main hingga larut
malam)
Krisis identitas di kalangan remaja
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga atau kerabat
Perbuatan terbiasa melanggar hukum pidana
Upaya Polri dalam Menanggulangi
Premanisme dan Kenakalan Remaja
Tindakan Preventif (Pencegahan) :
1. Pembinaan dan Penyuluhan ke sekolah-sekolah
2. Lomba edukasi
3. Pelatihan Siswa Bhayangkara
4. KBP3 (Keluarga Besar Putra Putri Polri)
5. Saka Bhayangkara
6. Polwan Sahabat Remaja
7. Operasi Bina Kusuma, Dll.
Upaya Polri dalam Menanggulangi
Premanisme dan Kenakalan Remaja
Tindakan Represif (Tindakan):
Usaha menindak norma-norma sosial dan moral) dengan penegakan hukum
dalam perbuatan melanggar/sanksi tegas pelaku kenakalan remaja untuk
memberikan efek jera. Perbuatan melanggar hukum antara lain :
 Pengeroyokan
 Pemerasan
 Pencurian
Perusakan
Penganiayaan
Upaya Polri dalam Menanggulangi
Premanisme dan Kenakalan remaja
Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
 Pelayanan Konseling (Bag. Psikologi Polda Metro Jaya)
 Rehabilitasi anak terhadap pencandu obat terlarang
Peran Remaja (Pelajar)
1. Keluarga
2. Lingkungan Sekolah
3. Masyarakat
Radikalisme di Kalangan Pelajar
 Faktor psikologis-sosial sebagai pemicu keterlibatan anak muda dalam
fenomena radikalisme seperti:
1. Krisis psikologis
2. Identifikasi sosial
3. Pencarian status
4. Balas dendam terhadap ’’musuh’’
Antisipasi Radikalisme di Kalangan
Pelajar
Dalam rangka mengantisipasi semakin maraknya keterlibatan remaja dalam
pusaran ideologi radikalisme, dapat dilakukan:
1. Metode edukatif tentang radikalisme yang sesuai dengan kondisi pelajar saat ini
2. Perluasan jangkauan program deradikalisasi sampai ke tiap-tiap instansi
pendidikan (sekolah)
3. Pelibatan Sosial (Kegiatan yang mewadahi dialog dan komunikasi antara
remaja/siswa dengan orang dewasa)
4. Edukasi penanaman keagamaan yang terintegrasi dengan wawasan kebangsaan
5. Menciptakan role model/panutan yang baik dan benar
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai