SI S K IN ER JA D A L AM U P AYA

I PE NA N GA NA N JAL A N B ERBA A
STRATEG A N P RIMAS E LAM A U M U R RE NC A N
ME N JA M IN PE LA Y A N

T IN M A ’RUF & SU TO YO
MAR
N DP U BIN A M A RG A P RO V.
DYA T EK NIK JA L AN & JE MB ATA
JAFUNG MA JATIM
OUTLINE

• PENDAHULUAN
• PERMASALAHAN DAN PEMECAHAANNYA
• ANALISIS PENERPAN SYSTEM
• KESIMPULAN DAN SARAN
ISSUE PENANGANAN JALAN DI JAWA TIMUR

“ KINERJA PENANGANAN JALAN YANG BELUM BISA MENJAMIN PELAYANAN PENYEDIAAN PRASARANA JALAN
SESUAI UMUR RENCANA”

• KEMUNGKINAN PERMASALAHANNYA :
PENAWARAN TENDER YANG SANGAT RENDAH < 80%
PENYEDIAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI, YANG MENGATUR SECARA DETAIL DAN LENGKAP. MULAI DARI PEMILIHAN BAHAN,
PERALATAN, METODE PELAKSANAAN, KOMPETENSI TENAGA AHLI DAN TERAMPIL, BELUM MAKSIMAL.

SSU, SSK DALAM DOKUMEN KONTRAK, BELUM BISA MENJAMIN KINERJA PELAYANAN YANG DIHARAPKAN, MENJADI BAGIAN
PERSYARATAN YANG TIDAK DIPATUHI,

YANG MENAWAR PARA BROKER PROYEK, ASAL MENANG, TIDAK MELIHAT TINGKAT RESIKO
SISTEM PENGENDALIAN DENGAN KURVA-S, BELUM EFEKTIF UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PELAKSANAAN
AKIBATNYA :
• PENYEDIA ENGGAN MEMBAYAR TENAGA AHLI/ PROFESIONAL
• PENYEDIA KURANG MEMAHAMI METODOLOGI KERJA
• PENYEDIA KURANG MEMAHAMI RESIKO
• ALAT KERJA CENDERUNG KURANG MEMADAI DARI SISI KAPASITAS MAUPUN KINERJANYA
• PENYEDIA MEMANFAATKAN TOLERANSI DARI DIREKSI
• PENYEDIA MEMANFAATKAN WAKTU KRITIS
SISTEM PENGENDALIAN
• PERLU STRATEGI PENANGANAN BERBASIS KINERJA MELAKUKAN MEKANISME PENILAIAN KINERJA DITIAP
TAHAPAN PELAKSANAAN SECARA ONLINE DAN TERINTEGRASI PADA SISTEM PENGENDALIAN KURVA S
TERHADAP KINERJA MASING2 STAKEHOLDER (PELAKSANA, KONSULTAN PENGAWAS, PPK).

• PENERAPAN SYSTEM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK

• PENGENDALIAN WAKTU DAN MUTU DILAKUKAN PADA SETIAP DETAIL TAHAPAN PELAKSANAAN SECARA ONLINE
DAN TERINTEGRASI OLEH KETIGA PIHAK.
• PENILAIAN KINERJA TERHADAP MASING2 PIHAK, TERUKUR, TERMONITOR DENGAN BAIK
• KETERLAMBATAN DAN KEGAGALAN DAPAT SEGERA DIANTISIPASI SECARA DINI
ANALISIS PENERAPAN SYSTEM
• AKURASI DATA PEMBUATAN KURVA – S
• DATA VOLUME MASING-MASING JENIS KEGIATAN
• INVENTARISASI ALAT DAN TENAGA KERJA
• DAFTAR PENANGGUNG JAWAB MASING-MASING JENIS KEGIATAN
• PETUGAS PENCATAT HASIL KEGIATAN REAL TIME DAN PENCATAT PERMASALAHAN LAPANGAN
• PETUGAS PENGINGAT WAKTU AWAL KEGIATAN DAN PENCATAT WAKTU KETERLAMBATAN
• DATA WAKTU MULAI DAN BATAS WAKTU PELAKSANAAN MASING-MASING JENIS KEGIATAN
• DATA MUTU BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN
ALUR PIKIR
- MC
- DATA PENDUKUNG VOLUME TIM PENGAWAS
MULAI - DATA PENDUKUNG MUTU TIM PENGAWAS
- INSPECTOR & TEKNISI LAB.
- HARIAN, MINGGUAN & BULANAN - C I & INSPECTOR
- PENGAWAS PPK
- GAMBAR TERPASANG - PENGAWAS PPK

KURVA - S PENGUKURAN
Y T
PENGENDALIAN
DATA INPUT PERSONIL PENYEDIA SELESAI PEMBAYARAN PEMBUATAN
& MUTU & VOL.
LAPORAN
PERSONIL KONSULTAN PERHITUNGAN
TIM PENGAWAS

T PENYUSUNAN Y Y
PENYIAPAN
TUGAS PERSIAPAN IZIN KERJA PELAKSANAAN
LAHAN, BAHAN
PERSONIL KEGIATAN KEGIATAN
& ALAT

- GALIAN/ TIMBUNAN - PENCAMPURAN

T - PERATAAN/ PEMADATAN - PENGANGKUTAN
DITETAPKAN PADA SAAT PCM - PENGHAMPARAN
- KECUKUPAN MATERIAL
MASING-MASING JENIS - PEMADATAN
- KAPASITAS DAN JUMLAH ALAT
KEGIATAN HARUS DIAMPU PEMILIHAN MATERIAL - PENGUJIAN
OLEH 1 PERSONIL PELAKSANA PENGUJIAN PROPERTIES MATERIAL TIM PENGAWAS
DAN DI AWASSI OLEH 1 ORANG PENYEDIAAN MATERIAL, ALAT, ALAT -CI
PENGAWAS KONSULTAN DAN 1 UJI, PROGRAM K-3L - PENGAWAS PPK
PENGAWAS PPK
PENERAPAN SISTEM
• PADA SAAT PCM, SETIAP JENIS KEGIATAN HARUS DIBAGI HABIS KEPADA PERSONIL PELAKSANA DAN AKAN
DIAWASI OLEH PERSONIL DARI KONSULTAN SUPERVISI DAN PENGAWAS PPK

• TANGGAL MULAI KERJA HARUS SESUAI YANG TERCANTUM PADA KURVA – S

• APABILA IJIN KERJA TERLAMBAT, SEGERA DISIDANG BILA TERLAMBATNYA LEBIH DARI 10% WAKTU
PELAKSANAAN KEGIATAN TERKAIT

• KETERLAMBATAN IJIN KERJA AKIBAT PENYEDIA HARUS DITELUSURI SIAPA YANG MEYEBABKAN , MULAI
PELAKSANA, GS DAN DIREKTUR.

• APABILA DITINGKAT DIREKTUR BERARTI KINERJA PERUSAHAAN YANG DAPAT NILAI BURUK.
• APABILA KETERLAMBATAN AKIBAT TIM PENGAWAS, MAKA BATAS WAKTU MAKSIMAL HANYA 2 HARI KERJA
SAJA

• APABILA SAMPAI 2 HARI BELUM DITERBITKAN IJIN MAKA DIPANGGIL UNTUK DIKLARIFIKASI PENYEBABNYA,
BILA PENYEBABNYA SAMPAI DITINGKAT DIREKTUR MAKA KINERJA PERUSAHAAN DINILAI BURUK

• 3 KALI BERTURUT-TURUT DIREKTUR LALAI, MAKA MASUK DAFTAR HITAM, HAL INI JUGA BERLAKU BAGI
PERSONIL KONSULTAN SUPERVISI

• PENILAIAN KINERJA PELAKSANA DAN PENGAWAS ADALAH SECARA REAL TIME, SEGERA DIKLARIFIKASI
APABILA TERJADI KETERLAMBATAN LEBIH DARI DARI 2 HARI DARI KURVA – S.

• SETIAP KLARIFIKASI AKAN DIKETAHUI SIAPA DAN APA PENYEBABNYA, SEHINGGA SETIAP HARI PROGRES
FISIK DAPAT TERLAPORKAN MELALUI ANDROID DAN SEKALIGUS DALAM LAPORAN TERTULIS SEBAGAI DATA
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN.
• HASIL KLARIFIKASI KETERLAMBATAN AKAN MASUK DALAM BERITA ACARA.
• DALAM BATAS-BATAS TERTENTU YANG SUDAH DISEPAKATI PADA ACARA PCM AKAN DIBERLAKUKAN SANKSI YANG
BERUPA PEMBERHENTIAN ATAU PENGGANTIAN PERSONIL APABILA YANG MELAKUKAN KESALAHAN ADALAH PERSONIL

• NAMUN APABILA DIREKTUR YANG MENJADI PENYEBAB KETERLAMBATAN, DAN SUDAH SAMPAI PADA TAHAP SCM – 3,
MAKA AKAN PUTUS KONTRAK SECARA OTOMATIS TANPA SYARAT, SEBAGAIMANA SUDAH DITUANGKAN DALAM
BERITA ACARA PCM.

• KETERLAMBATAN YANG MASIH DALAM BATAS TOLERANSI AKAN MUNCUL PERINGATAN PADA HANDPHONE YANG
TERINTEGRASI BERJENJANG, YANG BERUPA BUNYI ALARM YANG MUNCUL SECARA BERKALA

• YANG BISA MENGHENTIKAN ALARM ADALAH HASIL BERITA ACARA RAPAT KLARIFIKASI ADANYA KETERLAMBATAN
DAN SIAPA ATAU APA PENYEBABNYA.

• APABILA PENYEBABNYA BUKAN PERSONIL, MAKA HARUS DILAKUKAN PENJADWALAN ULANG YANG DISEPAKATI
BERSAMA DAN DITUANGKAN DALAM BERITA ACARA RAPAT.
 Kesediaan di Pemenuhan
Lapangan. Spesifikasi Keterangan
NO. URAIAN KEGIATAN
 
Ada Tidak Sesuai Tidak
1. JMF          
2. Kalibrasi rumah timbangan          
3. Kalibrasi alat-alat lab          
4. Unit alat-alat penghampar          
5. Kesiapan lapangan          
6. Pembersihan lapangan          
7. Tack coat          
8. Kerataan tack coat          
9. Suhu sebelum ke paver > 120 °C          
10. Pemadatan tandem awal > 120°C          
11. Pemadatan Tyre roller > 110 °C          
12. Pemadatan akhir tandem > 90°C          
13. Batang penusuk  tanda dibaut          
14. Beda Tiket dan Hamparan < 5%          
15 Alat core drill          
16. Kepadatan > 98 % JMF          
17. Tebal lapis perata          
18. Tebal lapis bukan perata          
19. Tebal rata-rata yang diterima          
20. Extraksi aspal tidak kurang 0,3 JMF          
21. Harga satuan terkoreksi          
DATA CAMPURAN : AC-WC (Contoh)
TANGGAL : 5 Oktober 2019
JUMLAH Dum Truk : 8 BUAH
DUMP TRUK BERAT TIKET TEMPERATUR (° C )
No. KETERANGAN
NO.POL (TON) DATANG DIHAMPAR TANDEM PTR TANDEM
1
2
3
4
5
6
7
8
JUMLAH 210
…………….., …. …. 2019
Pengawas PU CI Konsultan Pelaksana aspal

…………….... ……………… ……………….

Contoh Berita Acara Rapat Klarifikasi Penyebab Keterlambatan Kegiatan

BERITA ACARA RAPAT KLARIFIKASI PENYEBAB KETERLAMBATAN KEGIATAN

PEKERJAAN CAMPURAN AC-WC
No. ..............................

Tanggal 8 Oktober 2019

Pada Hari ini Selasa Tanggal 8 Oktober Tahun 2019 telah dilakukan Rapat Klarifikasi terjadinya
keterlambatan pekerjaan campuran AC-WCL yang rencana dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2019,
dengan rincian permasalahan sebagai berikut:

1. Pekerjaan penyiapan lahan dimana masih terdapat beberapa lubang yang belum ditambal
akibat tidak tersedia bahan campuran beraspal sebagai penutup lubang.
2. Menurut informasi dari tim pelaksana pekerjaan penyiapan lahan sudah order ke pihak
manajemen namun jawabnya menunggu produksi sekalian, karena menurutnya tidak efesien
apabila hanya produksi untuk menambal lubang saja.
3. Menurut keterangan dari GS, Rencana penambalan lubang akan dilaksanakan barenag dengan
pelaksanaan uji gelar pada tanggal 5 Oktober, namun terjadi keterlambatan kedatangan aspal
sehingga uji coba baru bisa dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019. (Bukti order ke
pertamina pada tanggal 5 Oktober dan akan dikirim pada tanggal 7 Oktober)
4. Kesimpulan rapat, bahwa kesalahan ada di pihak manajemen (direksi perusahan) terlambat
melakukan order aspal pertamina
5. Terjadi peringatan pertama kepada Direksi perusahaan, sehingga selanjutnya dapat dijadikan
acuan untuk kegiatan yang sama.
6. Pekerjaan AC-WCL akan terlaksana mulai tanggal 10 Oktober, karena menunggu pelaksanaan
penambalan lubang selama 2 hari.
7. Untuk dapat memenuhi target selesai sesuai jadwal maka selama 12 hari ke depan produksi
AC-WCL rata-rata 200 ton perhari dari rencana semula rata-rata 150 ton perhari, karena waktu
pelaksanaan AC-WCL hanya 20 hari saja.

Hadir dalam rapat :

1. PPK
2. SE, PT....................
3. GS PT. ...................
4. Pengawas Pekerjaan
5. Pelaksana Pekerjaan Aspal
6. Pelaksana pekerjaan penyiapan lahan
7. CI, PT....
8. Lab Tek, Konsultan PT
9. Staf teknik PPK
KESIMPULAN
• DENGAN SISTEM INI DIHARAPKAN PENYEDIA SEGERA SADAR AGAR KE DEPAN TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN DALAM
MENGHITUNG PENAWARAN KARENA AKAN MENGALAMI KERUGIAN CUKUP BESAR

• DENGAN SISTEM INI PARA BROKER TENDER TIDAK AKAN MELAKUKAN PENAWARAN TANPA PERHITUNGAN YANG MATANG,
KARENA TIDAK AKAN ADA YANG MENGERJAKAN, BISA TERANCAM PUTUS KONTRAK APABILA DIPAKSAKAN
DILAKSANAKAN

• KONSULTAN PENGAWAS AKAN LEBIH INTENSIF UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN KARENA BILA TERLAMBAT JUGA AKAN
MENERIMA SANKSI NAMANYA TERTULIS DALAM BERITA ACARA RAPAT KLARIFIKASI

• DENGAN SISTEM INI DIHARAPKAN KINERJA HASIL PELAKSANAAN PENANGANAN JALAN AKAN SELALU PRIMA SELAMA
UMUR RENCANA
SARAN
• SUDAH SAATNYA DI ERA REVOLOSI INDUSTRI 4.0 TERUS MENGEMBANGKAN SISTEM APLIKASI UNTUK
BERBASIS IT ,MEMBANTU PENGENDALIAN PELAKSANAAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI.

• AGAR LEBIH NYATA HASIL SETIAP PEKERJAAN DAN LEBIH DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN MAKA
KONTRAK KONTRUKSI HARUS BERBASIS KINERJA JALAN