Anda di halaman 1dari 54

PELAKSANAAN SURVEILANS

GIZI

(ASSESMENT, ANALYSIS, ACTION)

Makasar 15 Januari 2019


Direktorat Gizi Masyarakat – KEMENKES RI
80 per cent of the world’s stunted children live in 14 countries
14 countries with the largest numbers of children under 5 years old who are
moderately or severely stunted

Source: UNICEF Global Nutrition Database, 2012, based on MICS, DHS and other national surveys,
2007-2011, except for India
Umur sama
kok beda
tingginya
jauh ya
• Stunting adalah masalah gizi kronis yang mana
keluarga dan masyarakat belum merasa bahwa itu
adalah masalah, hal ini dikarenakan belum banyak
yang mengetahui penyebab, dampak dan
pencegahannya

• STUNTING : Kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan


berkembang secara optimal disebabkan dampak dari
kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus
STUNTING ADALAH

PB/U* < - 2 SD
atau
TB/U** < - 2 SD
* UNTUK ANAK ≤ 2 TAHUN
** UNTUK ANAK > 2 TAHUN
Height for age

Stunting:
having a
height-for-age
index (HAZ)
more than two
Normal
standard
Stunted deviations below
the WHO Growth
Severely Standard median
Stunted
(< -2 SD)
INFANT CHILDHOOD PUBERTAL
NORMAL LINEAR GROWTH
Potensi Genetik TB
Lk= {(TB ayah + TB ibu) + 13 cm} : 2 ± 8,5
Pr = {(TB ayah + TB ibu) - 13 cm} : 2 ± 8,5
BUKTI EMPIRIS

PENELITIAN PROF BARKER DI INGGRIS PADA TAHUN 1989, 1989 yang menemukan
bahwa prevalensi penyakit jantung lebih tinggi pada populasi yang miskin, miskin
dibandingkan pada populasi yang lebih kaya, tidak seperti yang selama ini diperkirakan.
PROF. BARKER,
BARKER untuk mengkaji lebih lanjut, yang kemudian menemukan bahwa risiko
penyakit jantung koroner lebih tinggi pada kelompok yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram (BBLR) dibandingkan dengan yang lahir dengan berat
badan diatas 2500 gram.
Penelitian lainnya, bayi yang lahir dengan BBLR mempunyai risiko lebih tinggi untuk
terjadinya, tidak hanya penyakit jantung koroner, tetapi juga HIPERTENSI, STROKE
DAN DIABETES TIPE 2
Fenomena ini disebut sebagai 'Fetal Origin Hypothesis,'
Hypothesis atau Developmental Origin
of Health and Disease (DOHaD), yang dapat DIARTIKAN bahwa, penyakit-
penyakit kronis ini berakar dari respons tubuh terhadap kekurangan gizi pada
masa awal kehidupan
GIZI
BURUK

Kekurangan gizi akut disebabkan asupan makan yang kurang atau menderita penyakit .
*

Balita Gizi Buruk adalah kondisi kekurangan gizi akut pada anak balita yang
ditandai dengan tubuh yang sangat kurus atau edema gizi, atau proporsi berat
badan anak menurut tinggi badannya (BB/TB) sangat kurang dibanding anak
normal.

12
GIZI BURUK* ADALAH …
BB/TB < - 3 SD**
dan/atau
LiLA < 11,5 cm
tidak menggunakan BB/U
* untuk anak umur 6-59 bulan
** dengan WHO Child Growth Standard 2006
DEFINISI: GIZI BURUK
* WHO Child Growth Standard 2006 (WHO, 2013)

Indikator <6 6-59 >59


bula bulan bulan
n
BB/TB <- 3 √ √
SD*

LLA <11,5 cm √

BMI/U <-3 SD* √

Edema √ √
bilateral
PERJALANAN GIZI BAIK MENJADI GIZI
BURUK

+ 1,9 SD
BB/TB + 2 SD
+ 1,5 SD “PEMBIARAN”
+ 1, 0 SD
0 SD
GIZI BAIK - 0,5 SD
- 1,0 SD
- 1,9 SD
- 2,0 SD BB/TB - 2 SD
- 2,1 SD
- 2,3 SD
GIZI KURANG - 2,5 SD
- 2,7 SD
- 3,0 SD BB/TB - 3 SD
- 3,1 SD
GIZI BURUK
PROSES GIZI BURUK DAN STUNTING MULAI SECARA
BERSAMAAN (PARALEL)

MANIFESTASI
TERPAPAR GIZI BURUK
FAKTOR
MANIFESTASI
PENYEBAB
STUNTING
MERUGIKAN
ANAK
MENGAKIBATKAN
KETERLAMBATAN
PENANGANAN
BB
seharusnya

Jalur A: BAIK DALAM SATU


BULAN BB TIDAK
Jalur B: TIDAK BAIK DI JALUR BAIK
2T Jalur C: TIDAK BAIK
(DI JALUR B DAN C)
RUJUK KE
FASKES
BB
seharusnya

JALUR B:
UMUR 4 BULAN
Jalur A: BAIK
MENJADI BGM
Jalur B: TIDAK BAIK TERLAMBAT
Jalur C: TIDAK BAIK
3 BULAN 
OTAK KECIL
JALUR-
JALUR
MENUNJUKKAN
BB PERTUMBUHAN
seharusnya BUKAN
STATUS GIZI

KMS
BUKAN ALAT UKUR
Jalur A: BAIK
STATUS GIZI

Jalur B: TIDAK BAIK

Jalur C: TIDAK BAIK


GANGGUAN
PERTUMBUHAN
Dapat terjadi saat anak masih aktif & tidak terlihat sakit atau kurus
Dapat terjadi pada semua status gizi
Terjadi sebelum penurunan status gizi
Tanpa adanya tanda klinis gizi kurang atau gizi buruk
PENILAIAN
PERTUMBUHAN
 = TREN atau kecenderungan

Yang dinilai adalah ARAH GARIS pertumbuhan


Tidak dapat dinilai dengan satu kali
pengukuran
Tidak memandang posisi pada grafik
pertumbuhan
Tidak dapat digunakan untuk menentukan status
gizi
Human Brain Development

Manusia
Pertumbuhan cepat otak terjadi saat janin
MULAI 3 bulan terakhir kehamilan
PUNCAK pada saat lahir
BERLANJUT sampai usia 2 tahun
Critical Period: The Concept
Experience-dependent synaptogenesis in critical periods

Bicara & Bahasa


Melihat
Mendengar Kecerdasan yang
lebih kompleks

6 tahun

(Shonkoff, 2007)
FAKTOR RESIKO
BERDASARKAN DATA
RISKESDAS 2018
PROPORSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN K4 PADA
DISTRIBUSI PROPORSI KEPEMILIKAN BUKU KIA PADA PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN* MENURUT
KOMPONEN PEMERIKSAAN YANG DITERIMA,
IBU HAMIL*, INDONESIA 2018
INDONESIA 2018

*Informasi berdasarkan kehamilan yang berakhir


(lahir hidup/lahir mati) periode 1 Januari 2013 sd
saat survei
*) Kondisi sedang hamil saat wawancara
26
PROPORSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA
WANITA USIA SUBUR MENURUT PROVINSI, 2018

KEK WUS:
RKD 2013: WUS hamil 24.2%, WUS tidak hamil 20.8%
RKD 2018: WUS hamil 17.3%, WUS tidak hamil 14.5%

Indikator KEK: lingkar lengan atas wanita usia subur 15-49 tahun < 23.5 cm

27
CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) YANG
DIPEROLEH REMAJA PUTRI DAN IBU HAMIL, 2018

Remaja putri Ibu hamil


mendapat TTD Remaja putri mendapat mendapat TTD
Jumlah TTD
TTD di sekolah
diperoleh
Mendapat
≥90 butir

Mendapat
<90 butir

KONSUMSI TTD KONSUMSI TTD


REMAJA PUTRI IBU HAMIL
• < 52 butir = 98.6 • < 90 butir = 61.9
• ≥ 52 butir = 1.4 • ≥ 90 butir = 38.1

28
Proposi WUS KEK
berdasarkan umur (Riskesdas 2018) Proposi Anemia BUMIL
berdasarkan umur (Riskesdas
2018)
Prevalensi wanita hamil berisiko tinggi
(tinggi badan <150 cm) menurut provinsi,
2013

Sumber: Riskesdas 2013


PROPORSI PMT YANG DIPEROLEH IBU HAMIL, 2018

Ibu hamil (bumil)


mendapat PMT Bumil mendapat
PMT program

• 0-30 bungkus = 92%


• 31-89 bungkus = 5.9%
• ≥90 bungkus = 2.1%

BUMIL KEK Riskesdas 2018;


17,3
31
Riskesdas 2018
Nasional
•Balita stunting 30.8%
•Baduta stunting 29.9% (pendek 17.1% & sangat pendek
12.8%)
•Gizi kurang & Gizi Buruk 17.7%
•BB/TB < - 3SD 10.2%
•Balita gemuk 8%
Sulawesi Selatan
•Balita stunting 35.6 %
•Baduta stunting 33.9 % (pendek 20.6% & sangat pendek
13.3%)
•Gizi kurang & Gizi Buruk 23 %
•BB/TB < -3SD 10%
•Balita gemuk 7.1%
FAKTOR RESIKO STUNTING & GIZI BURUK
DI PROVINSI SULSEL (Riskesdas 2018)
UMUR KANDUNGAN IBU SAAT % 95%Cl
MELAHIRKAN
Premature/ kurang bulan (<37 45.3 N 3.269
minggu)
Cukup bulan (37 -42 mgg) 54.4
Lebih bulan (> 42 mgg) 0.2
TIDAK MEMILIKI CATATAN SAAT
DILAHIRKAN
Berat badan lahir 51.6 3.269
Panjang badan lahir 62.3
Lingkar kepala lahir 86.6
BERAT BADAN LAHIR
< 2500 gram 7.1 5.7-8.7 1.404
2500-2999 gram 31
3000-3999 gram 58.4
≥4000 gram 3.5
FAKTOR RESIKO STUNTING & GIZI BURUK
DI PROVINSI SULSEL (Riskesdas 2018)
PROPOSI PANJANG BADAN LAHIR % 95%Cl
< 48 cm 27.1 24.2- N yang
30.2 terukur
48-52 cm 71.5 panjang
badan
> 52 cm 1.4
PROPORSI BERAT BAYI & PANJANG
BADAN LAHIR
BBL < 2500 gram & PB < 48 cm 4.3 3.2-5.9 1.030
PROPORSI LINGKAR KEPALA
LAHIR
< 33 cm (microcephalus) 40 N yg terukur
Lingkar Kepala
33-37 cm (normal) 58.4
367
> 37 cm macrocephalus 1.6
KEPEMILIKAN BUKU KIA
Ya 50.4
Ya tidak bisa menunjukan 16.5
3.269
Pernah 24.4
FAKTOR RESIKO STUNTING & GIZI BURUK
DI PROVINSI SULSEL (Riskesdas 2018)
% 95%Cl
PROPORSI INISIASI MENYUSU DINI 59.7 56.3- 3.269
63
PROPORSI ASI EKSKLUSIF
PROPORSI KONSUMSI MAKANAN BERAGAM
PADA ANAK 6-23 BULAN
PROPORSI PENGUKURAN PANJANG/TINGGI
BADAN >=2 KALI DALAM 12 TERAKHIR
CAKUPAN VITAMIN A
Sesuai standar 48.3
Tidak sesuai standar 31 2.942

Tidak pernah mendapatkan 20.6


PERBANDINGAN INDEKS PERKEMBANGAN ANAK
PADA ANAK USIA 36-59 BULAN

36
REKAP BALITA STATUS GIZI
REKAP BALITA STATUS GIZI (2)
REKAP BALITA STATUS GIZI & USIA
REKAP BALITA STATUS GIZI & USIA (2)
PENYEBAB,DAMPAK &
PENCEGAHAN
PENYEBAB
42
masalah gizi saling berkaitan
PENYEBAB
44 antara satu dan lainnya
Rendahnya POLA ASUH Rendahnya
akses akses terhadap
terhadap yang kurang PELAYANAN
MAKANAN baik terutama KESEHATAN
pada perilaku
dari segi termasuk
dan praktek
jumlah pemberian akses sanitasi
dan kualitas makan bayi dan dan air bersih
gizi anak

AKAR MASALAH
Kurangnya Degradasi
Politik, sosial dan pemberdayaan
Kemiskina perempuan Lingkungan
budaya
THE
STUNTING
SYNDROME

Prendergast, Humphrey. Ped Int Child Health. 2014


• Household food competition
• Maternal characteristics
- Number person in household - Age, stature, physical
• Water, sanitation & hygiene psychological
• Indoor air pollution health, nutritional status
- Tobacco smoke • Household characteristics
• Curative & preventive - Wealth, religion, social
healthcare hierarchy,
• Breastfeeding practice parental education, occupation,
• Complementary feeding decision maker
practice • Regional characteristics
- Adequacy of quantity, - State/district, urban/rural,
quality, population growth, food
diversity production/distribution
• Micronutrient deficiency
- Zinc, Fe, Vit A, Iodine • IUGR
• Recurrent infection • Inadequat
• Chronic infection e caloric
& energy
intake
• Inadequat
e caloric
& energy
uptake
DAMPA
K
DAMPA STUNTING BAGI INDIVIDU DAN NEGARA
K Penyebab
Multi
Dimensi

Stunting ditandai BALITA


dengan: STUNTING
1.GAGAL TUMBUH – (TB/U)
Pendek (TB/U), Kurus MENGHAMBA
(BB/TB) T
2.GAGAL KEMBANG – Pembangunan
Gangguan kognitif, dan Peluang
Menjadi
lambat menyerap
pelajaran NEGARA
3.GANGGUAN Riskesdas 2013 MAJU
 37,2 (9 Juta)
METABOLISME TUBUH
– Masalah
potensi untuk terkena Kesehatan
penyakit tidak menular
(di atas
(PTM)
ambang
batas
20%)
PENCEGAHAN DENGAN MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI
YANG
CUKUP PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal


Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal =
Mencegah Stunting
PENCEGAHAN
14 INTERVENSI GIZI BERDAMPAK BESAR MENGURANGI
STUNTING SEBESAR 20% APABILA CAKUPANNYA MENCAPAI 90%
I. Intervensi dengan Sasaran Ibu Hamil
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan
energi dan protein kronis
2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat
3. Mengatasi kekurangan iodium
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil
5. Melindungi ibu hamil dari malaria.

II. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI colostrum)
2. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.

III. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan
1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI adequat
2. Menyediakan obat cacing
3. Menyediakan suplementasi zink
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan
5. Memberikan perlindungan terhadap malaria
6. Memberikan imunisasi lengkap
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
PELAYANAN GIZI SESUAI SIKLUS KEHIDUPAN ~ TERINTEGRASI~
KOLABORASI
51
UKM:
UKK (Usaha Kesehatan Kerja): Anak Usia SMP/A & remaja
Lansia
Deteksi dini penyakit dan norma
sehat dalam bekerja: wujud Germas • Kespro remaja UKM Anak Usia Sekolah
UKS
di tempat kerja
PUS & WUS
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
UKS/ M (Usaha Kesehatan
Sekolah/ Madrasah) 
LOGISTIK
• Suplementasi Fe dan Transformasi UKS/ M:
UKM: UKP: Folat merupakan wujud Germas di
• Konseling •
Posbindu Lansia: • Konseling dan Upaya Kes Sekolah institusi sekolah/madrasah/
• Pelayanan
penanggulangan pelayanan gizi Pesantren
PTM, senam KB
lansia
• PKRT
bersama, dll) • Lansia sehat, Anak Usia SD
• UKK
 integrasi ke bugar,
Rumah Desa Sehat produktif CONTINUUM OF •Penjaringan
• P4K •Bulan Imunisasi Anak Sekolah UK
• Buku KIA CARE •Upaya Kes Sekolah
• ANC terpadu •PMT-AS S
ANC Ibu Hamil


Kelas Ibu Hamil
Suplementasi besi • ASI eksklusif
•Promosi MJAS di sekolah

LOGISTIK •
folat
PMT ibu hamil KEK
• Imunisasi dasar
lengkap Balita
UKM: UKP:
• Suplementasi Kalsium • Pemantauan
Kelas ibu • IMD
pertumbuhan dan UKM: UKP:
hamil,
Rumah
• Vit K 1 inj
• Imunisasi Hep B
• Penanggulangan
kecacingan perkembangan Posyandu • Pemantauan POSYAND
Tunggu • Kemitraan Bidan • TT ibu hamil • PMT/MP-ASI
• Zink untuk
(Penimbangan,
PMT, Imunisasi,
pertumbuhan &
perkembangan
U
Kelahiran Dukun • Rumah tunggu
PMT Bumil • KB pasca kelahiran manajemen diare
• Vit A
Pendidikan gizi, dll) • PMT/MP-ASI
• Fortifikasi besi dan
PAUD
 integrasi persalinan PAUD (Pendidikan
ke Rumah • PONED-PONEK
• MTBS Anak Usia Dini) kegiatan suplementasi TAGB/MTB
Bayi  Integrasi ke (Taburia)
Desa Sehat • Promosi ASI
Eksklusif Rumah Desa Sehat • Vit A S
• Konseling • MTBS
• Pemberian obat cacing LOGISTIK
Menyusui
• Zink untuk manajemen
Ibu Bersalin, 1000 HPK diare
Nifas dan Neonatal PO • Imunisasi
• PAUD
SY
AN
D
U
PERAN LINTAS SEKTOR DALAM INTERVENSI GIZI SENSITIF
UPAYA  PERCEPATAN  
PENURUNAN

• Makanan Tambahan untuk • Pemberian ASI  sampai usia 2  


mengatasi KEK  pd bumil tahun didampingi dengan MP   • Bantuan Rastra
• Tablet  Tambah Darah untuk ASI  adekuat • Ketahanan pangan (pertanian,  
mengatasi anemia  pada • Pemberian Obat Cacing warung hidup)
bumil • Pemberian Makanan Tambahan • Pembangunan  Perumahan
• Konsumsi Garam • Pemberian Vitamin  A • Akses air  bersih dan sanitasi
Beriodium • Tata  Laksanan Gizi Buruk • Pendidikan kesehatan
• ASI  Ekslusif • Penanggulangan Malaria • Bantuan sosial lainnya
• Imunisasi • Pencegahan dan Pengobatan
• JKN
• Cuci tangan dengan benar diare

Program  Indonesia  Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
19
54

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai