Dwi Susanti
Aplikasi Pendidikan Kesehatan Dalam Dyah Puspita Mindasari
Pencegahan Dan Penanggulangan
Dampak Buruk Bencana Eka Mustika Suryani
Elsa Yuliani
Endang Poncowati
Erna Puspitarini
Kelompok II
Keperawatan Bencana Hasib Sa’Dullah
I Wayan Gde Ukir Astika
Juliya
PENDAHULUAN
• Dalam beberapa tahun terakhir
Indonesia banyak mengalami bencana.
Karena Indonesia dikelilingi oleh 3
lempengan tetonik yaitu lempengan
Pasifik, lempengan Eurasia, dan
lempangan Hindia-Australia. Kondisi ini
menyebabkan Indonesia rawan
aterhadap gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api dan beberapa jenis bencana
tektonik lainnya. Potensi bencana alam
dengan frekuensi yang cukup tinggi
lainnya adalah bencana hidrometerologi,
yaitu banjir, longsor, kekeringan, puting
beliung dan gelombang pasang. 2
Frekuensi bencana hidrometeorologi di
Indonesia terus meningkat dalam 10
tahun terakhir.
Pendidikan Bencana
3
Kegiatan promosi kesehtan yang dilakukan:
Kajian dan analisis data yang meliputi: Implementasi kegiatan, yang mencakup:
• Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi • Rapat koordinasi klaster kesehatan termasuk dengan pemerintah setempat, NGOs, dan
mitra potensial lainnya untuk memetakan programdan kegiatan yang dapat diintegrasikan
sumber air bersih,jamban, pos kesehatan klaster,
/kolaborasikan.
Puskesmas, rumah sakit lapangan, dapur umum,
• Pemasangan media promosi kesehatan berupa spanduk, poster, stiker
sarana umun seperti mushola, posko relawan, jenis
• Pemutaran film kesehatan, religi, pendidikan, hiburan dan diselingi pesan kesehatan,
pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga
• Senam bersama (masyarakat umum)termasuk senam lansia
promkes/tenaga kesmas, kader, relawan dan lain
sebagainya • Konseling, penyuluhan kelompok, keluarga dan lingkungan dengan berbagai pesan
kesehatan (PHBS di pengungsian)
• Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi,
• Penyelenggaraan Posyandu (darurat) integrasi termasuk Posyandu Lansia di pengungsian
balita, remaja, lansia/ orangtua, orang dengan atau di tempat hunian sementara.
berkebutuhan khusus dan orang sakit • Advokasi pelaksanaan gerakan hidup sehat kepada pemerintah setempat.
• Jumlah titik pengungsian dan hunian sementara • Pendekatan kepada tokoh agama/tokoh masyarakat untuk menyebar luaskan informasi
kesehatan.
• Jumlah pengungsi dan sasaran di setiap titik
• Penguatan kapasitas tenaga promkes daerah melalui kegiatan orientasi promosi kesehatan
pengungsian
paska bencana.
• Kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha melalui program CSR, LSM
4
kesehatan, kelompok peduli kesehatan, donor agency
• Monitoring dan evaluasi program
Sasaran promosi kesehatan adalah:
• Petugas kesehatan
• Relawan
• tokoh masyarakat, tokoh agama
• guru
• Lintas sector
• Kader
• Elompok rentan: ibu hamil, anak-
anak, lanjut usia
• Masyarakat
• Organisasi masyarakat
• Dunia usaha
5
Kesiapsiagaan
6
Kesiapsiagaan Masyarkat dalam Upaya Penanggulangan Bencana
Tanah Longsor