Anda di halaman 1dari 18

Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan

Warga Negara dalam Demokrasi yang


Bersumbu pada Kedaulatan Rakyat dan
Musyawarah untuk Mufakat

Kelompok 4 :
Ayu Maysaroh ( 1905111042 )
Indah Berliana ( 1905112912 )
Novia Rahmawati ( 1905113413 )
Ragil Anugrah Febrianti ( 1905111191 )
Sri Wilda Yanti ( 1605120075 )
Tengku Nurzazili ( 1905124948 )
Zikri Syafriadi ( 1905113537 )
Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara dalam
Demokrasi yang Bersumbu pada Kedaulatan Rakyat dan
Musyawarah untuk Mufakat

Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara


dan Warga Negara Indonesia

Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Harmoni


Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara Indonesia

Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak


Negara dan Warga Negara Indonesia

Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara


dan Warga Negara Indonesia
Konsep dan Urgensi Kewajiban
dan Hak Negara dan Warga
Negara Indonesia
Sebagai warga negara, bentuk keterikatan
terhadap negara adalah adanya hak dan
kewajiban secara timbal balik (resiprokalitas).

Demokrasi Indonesia yang


bersumbu pada kedaulatan rakyat
dan musyawarah untuk mufakat
Nusantara ini diperintah raja-raja konsep kewajiban > konsep hak
Masa penjajahan di Nusantara
Mekanisme mengalahkan diri dalam
tradisi budaya nusantara

Aksi-aksi perjuangan emansipatoris


didokumentasikan Multatuli dalam
buku Max Havelaar yang jelas lahir
dari tuntutan terhadap hak-hak.

Perjuangan melawan imperialisme Tumbuh mentalitas yang gemar menuntuthak,


(kedaerahan, dilanjutkan tetapi ketika dituntut untuk menunaikan
perjuangan menggunakan organisasi kewajiban malah tidak mau (strong sense of
modern) entitlement)
Hak? Kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semes
-tinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain mana pun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Wajib? Beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya


dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat
oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Kewajiban? Merupakan sesuatu yang harus dilakukan


(Notonagoro, 1975)
Hak dalam arti sesungguhnya, jika ada korelasi (timbal balik antara hak dan kewajiban)
hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas disebut hak.

Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) dilandasi dua hak yang


paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan.

Hak kebebasan seseorang tidak boleh dipergunakan


untuk memanipulasi hak orang lain, demi
kepentingannya sendiri.
Mill (1996)
Kebebasan bukanlah
perbuatan bebas atas dasar kemauan sendiri, bukan pula
perbuatan bebas tanpa kontrol, namun pebuatan bebas
yang diarahkan menuju sikap positif, tidak mengganggu
dan merugikan orang lain.
Konsep yang perlu diusung dalam kehidupan sosial
dan politik Indonesia adalah menyeimbangkan
dalam menuntut hak dan menunaikan kewajiban
yang melekat padanya.

• Rumusan aturan dasar dalam UUD NRI Tahun 1945


yang menjamin hak-hak dasar warga negara,
dibarengi dengan aturan dasar yang menuntut kewajiban-
kewajiban yang harus dipenuhi.

 Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945


 Pasal 23A UUD 1945
Sumber Historis
 John Locke, seorang filsuf Inggris pada abad ke-17, yang pertama kali
merumuskan adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri
manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik.
 Franklin D. Rooselvelt (Presiden ke-32 Amerika Serikat)
Empat macam kebebasan (The Four Freedoms)
• Kebebasan untuk beragama (freedom of religion);
• Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech);
• Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want); dan
• Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
o Universal Declaration of Human Rights
(Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia).
10 Desember 1948
o Universal Declaration of Human Responsibilities
(Deklarasi Universal Tanggung Jawab Manusia).
Interaction Council, 1997 Tercapainya kebebasan sebanyak mungkin, tetapi pada
saat yang sama berkembang rasa tanggung jawab penuh
yang akan memungkinkan kebebasan itu tumbuh.
Sumber Sosiologis
Gejolak dalam masyarakat

Bangsa yang sebelumnya dikenal penyabar, ramah, penuh


sopan santun, dan pandai berbasa-basi

Bangsa yang pemarah, suka mencaci, pendendam,


perang antar kampung dan suku dengan tingkat
kekejaman yang sangat biadab

Struktur sosial dan sistem budaya yang


telah terbangun pada masa yang lalu

 Gejala sosiologis fundamental yang menjadi sumber terjadinya berbagai


gejolak dalam masyarakat kita (Wirutomo, 2001).
Sumber Politis

Proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 yang terjadi pada era reformasi.

UUD NRI 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang
demokratis, pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM.
Dinamika dan Tantangan Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara Indonesia
Pasal 31,Ayat 1
Bab XIV
Ketentuan Penghormatan
tentang terhadap hak
Pasal 31, Ayat 5 pertahanan asasi manusia.
negara
Pasal 32 menggunakan
Pasal 28A –
konsep 28J
pembelaan
Aturan Dasar Ihwal terhadap negara
Perekonomian
Aturan Dasar Ihwal Nasional dan
Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial Aturan Dasar Ihwal Hak
Kebudayaan, Serta Dan Kewajiban Asasi
Ilmu Pengetahuan Manusia
dan Teknologi Aturan Dasar Ihwal
Usaha Pertahanan
dan Keamanan
Negara
Esensi dan Urgensi
Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
Indonesia
Esensi dan urgensi adanya harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
negara

Pendekatan kebutuhan warga negara yang meliputi kebutuhan akan agama,


pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat,
serta pertahanan dan keamanan.

Pasal 29 UUD NRI 1945


Agama Ayat 1 dan 2

Pendidikan dan function of the state :


Kebudayaan state-building

Perekonomian Nasional Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945


dan Kesejahteraan Rakyat

Pertahanan Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945


dan Keamanan
Thanks

Anda mungkin juga menyukai