berbentuk piramid dan terdapat sepasang yang melekat sebelah anterior dari ginjal yang berperan dalam memproduksi beberapa jenis hormon di dalam tubuh. Bagiannya dapat dibedakan menjadi : Seludang, medulla dan korteks. Bagian korteks setelah seludang terdiri atas : Zona glomerulosa, zona faskikulate dan zona retikulata. 1. Zona glomerulosa Zona glomerulosa merupakan lapisan paling luar, tepat di bawah kapsul jaringan ikat zona ini meliputi 15% volume kelenjar adrenal. Zona glomerulosa menghasilkan hormon minerallokortikoid fungsinya untuk mengatur keseimbangan kadar ion sodium (natrium) dalam tubuh, yang terpenting adalah aldosteron. 2. Zona faskikulata Zona faskikulata merupakan lapisan kedua, meliputi 64% volume kelenjar adrenal. Sel tersusun trabecular atau membentuk korda yang tersusun perpendikular. Zona faskikulata menghasilkan hormon glukokortikoid, fungsinya dalam metabolisme karbohidrat dan protein dan yang berpengaruh adalah hidrokortison. 3. Zona retikulata Zona retikulata Merupakan lapisan paling dalam, meliputi 7% volume kelenjar adrenal. Sel tersusun dalam korda yang tidak beraturan. Zona retikulata menghansilkan hormon-hormon seks, yaitu hormon- hormon derivat steroid estradiol dan lain-lain.
Medula
Sel-sel medulla tersusun berkelompok atau
berbentuk pita. Dalam sel ini terdapat butir- butir halus (granula) yang dapat diwarnai oleh garam-garam krom yang menimbulkan warna coklat. Hormon ini pertama kali diketemukan oleh oliver dan Schafer pada tahun 1894. Medula sendiri menghasilkan hormon yang berperan dalam fungsi fight or flight response atau suatu respon manusia untuk bertahan menghadapi ancaman dari luar. Medula adrenal akan menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin). Kedua hormon ini akan meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, merangsang jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan kadar gula darah dengan cara mengubah simpanan glikogen Adrenalinmenjadi glukosadan atau epinefrin darah. noradrenalin atau norepinefrin keduanya mempunyai sifat : 1. Mempengaruhi denyut jantung, jadi dapat mempengaruhi tekanan darah. 2. Mempengaruhi limpa, dengan kontraksi darah yang terdapat dalam limpa dipompa ke pembuluh darah. 3. Meningkatkan kadra glukosa darah, yaitu mengubah glikogen menjadi glukosa.