Anda di halaman 1dari 13

SINDROM NEFROTIK

KELOMPOK 7
PENGERTIAN

Sindroma Nefrotik ialah penyakit dengan gejala


edema, proteinuria, hipoalbumi nemia dan
hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat
hematuria, hipertensi dan penurunan fungai
ginjal
ETIOLOGI

dianggap sebagai suatu penyakit autoimun,


yaitu suatu reaksi antigen-antibodi. Umumnya
etiologi dibagi menjadi :
1. Sindrom Nefrotik Bawaan.
Diturunkan sebagai resesif autosomal atau
karena reaksi maternofetal. Resisten terhadap
semua pengobatan. Gejalanya edema pada
masa neonatus
2. Sindrom nefrotik sekunder
Disebabkan oleh:
 Malaria kuartana atau parasit lainnya
 Penyakit kolagen
 Glomerulonefritis akut atau glomerulonefritis
kronik, trombosis vena renalis
 Bahan kima seperti trimetadion, paradion,
penisilamin, garam emas, sengatan lebah,
racun oak, air raksa
 Amiloidosis, penyakit sel sabit,
hiperprolinemia,nefritis membrano
proliferatif hipokomplementemik
3. Sindrom nefrotik idiopatik
 Kelainan minimal dengan
menggunakan mikroskop
biasa glomerulus tampak
normal
 Nefropati glomerulus
membranosa
 Glomerulonefritis
proliferatif eksudatif
 Dengan penebalan batang
lobular (lobular stalk
thickening
 Glomerulunefritis
membranoproliferatif.
4. Glomerulosklerosis
Fokal Segmental
Pada kelainan ini
yang mencolok
sklerosis glomerulus.
Sering disertai atrofi
tubulus. Prognosis
buruk.
MANIFESTASI KLINIS

 Edema Anasarka
 Proteinuria 3,5 whari pada dewasa atau 0.05 g/kg
BB/hari pada anak-anak.
 Hipoalbuminemia <30g/l
 Edema generalisasi. Edema terutama jelas pada kaki,
namun dapat edema muka, asites dan efusi pleura
 Anoreksi
 Fatique
 Nyeri abdomen
 Berat badan meningkat
 Hiperlipidemia, umunya ditemukan hiperkolesterolemia
 Hiperkoagualabilitas
 
PATOFISIOLOGI

Permeabilitas kapiler glomerulus terhadap


albumin meningkat, danpeningkatan pada
beban hasil filtrasi ini akan melebihi
kemampuan sederhana tubulus untuk
menyerap protein kembali, permeabilitas
berubah secara selektif sedemikian rupa untuk
meningkatkan pengangkutan partikel yang
bermuatan anion, seperti albümin, di kapiler
KOMPLIKASI

Infeksi sekunder, terutama infeksi kulit yang


disebabkan oleh Streptococcus,
Staphylococcus; bronkopneumonia dan
tuberkulosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Uji Urine
 Urinalisis

 Proteinuria (dapat mencapai lebih dari 2

g/m*/hari)
 Bentuk hialin dan glanural

 Hematuria

 Uji dipstick urine (hasil positif untuk

protein dan darah)


 Berat jenis urine (meningkat palsu karena

proteinuria)
 Osmolalitas urine meningkat
 Uji Darah
 Kadar albumin serum menurun kurang dari 2 g/dl
 Kadar kolesterol serum meningkat dapat mencapai 450
sampai 1000 mg/dl
 Kadar trigliserida serum meningkat
 Kadar hemoglobin dan hematokrit meningkat
 Hitung trombosit meningkat mencapai 500.000 sampai
1.000.000/ul
 Kadar elktrolit serum bervariasi sesuai dengan
keadaan penyakit perorangan (Betz & Sowden,2009).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai