Kelompok 5
Andreas Bayu Darmawan D0116007
Dante Hargery M. D0116017
Dimas Ratu Tiemority D0116021
Kristin Injilia K. P. D0116049
Nikmatuz Zuhra Ainy D0116073
Realdy Bagus D. P. D0116081
Retno Anggono Raras D0116083
DESENTRALISASI
PENGERTIAN DESENTRALISASI
Politik
Fiskal
PRINSIP DESENTRALISASI
Dekonsentrasi
Pendelegasian
FAKTOR PENDORONG
DESENTRALISASI
Keadilan
PRINSIP UTAMA DESENTRALISASI
FISKAL
Biaya dari
pengambilan
Pengambilan
keputusan tersebut
keputusan harus
sepenuhnya harus
demokratis
ditanggung
masyarakat
SYARAT KEBERH AS IL AN DESENTRALI S ASI FISKAL
(SID IK)
• Desain,
• Proses implementasi,
• Dukungan politis,
• Kesiapan administrasi pemerintahan,
• Pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia,
• Mekanisme koordinasi,
• Perubahan sistem nilai dan perilaku birokrasi dalam memenuhi keinginan
masyarakat, dan
• Pemerintah daerah harus didukung oleh sumber-sumber keuangan yang
memadai.
PEDOMAN DESENTRALISASI FISKAL
Memberdayakan dan
Menciptakan efisiensi dan Meningkatkan kualitas menciptakan ruang bagi
efektivitas pengelolaan pelayanan umum dan masyarakat untuk ikut serta
sumber daya daerah kesejahteraan masyarakat (berpartisipasi) dalam proses
pembangunan
SUMBER KEUANGAN/PEMBIAYA AN
DAERAH
• Papua merupakan salah satu daerah yang banyak mendapat manfaat dari
pelaksanaan desentralisasi. Papua juga menerima dana otonomi khusus.
Tambahan dana ini tidak hanya menambah pengeluaran pembangunannya
tetapi juga pengeluaran rutinnya, terutama gaji. Sementara Papua menerima
peningkatan anggaran dalam jumlah besar, pengeluaran mereka dengan
kategori yang berjudul “lain-lain” meningkat dengan sangat tajam, dua kali
lipat jika dibandingkan antara tahun 1999 dan 2001. Pos-pos yang
diklasifikasikan sebagai pengeluaran “lain-lain” termasuk pengeluaran yang
tidak tersangka, pensiun, dan bantuan, dan pengeluaran lain yang tidak
termasuk dalam klasifikasi sebelumnya. Dana taktis untuk dinas atau kantor
merupakan contoh pengeluaran yang dilaporkan sebagai “lain-lain”. Dana
Taktis tidak melanggar hukum tetapi sulit untuk melacak pengeluarannya
dan sangat rentan terhadap penyalahgunaan.
KONDISI PELAKSANA AN
DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA