Anda di halaman 1dari 16

Ciri-ciri Umum Jamur

1. Mempunyai dinding sel


2. Umumnya tidak bergerak
3. Tidak mempunyai klorofil
4. Tidak mampu melakukan proses
fotosintesis atau menghasilkan bahan
organik darikarbondioksida dan air
(organisme heterotrof)
Sifat Hidup Jamur
a. Parasit Obligat
Jamur jenis ini hanya dapat hidup pada inangnya dan tidak dapat
hidup di luar inangnya.
Misalnya : Pneumonia carinii yaitu khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS.

b. Parasit Fakultatif
Jamur yang dapat hidup di luar inangnya. Jamur jenis ini bersifat
parasit jika hidup pada inang yang sesuai dan bersifat saprofit
jika hidup pada inang yang tidak sesuai. Misalnya Pythium sp.
yang hidup saprofit di tanah lembab dan dapat menyebabkan
penyakit busuk pada kecambah tembakau.
c. Saprofit
Jamur ini bersifat saprofit dan dapat melapukkan susunan
zat organik seperti pada kayu tumbang dan buah jatuh.
Selain itu, hifa dapat juga menyerap secara langsung bahan-
bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan
oleh inangnya. Misalnya marga Trichoderma yang dapat
mendekomposisi limbah organik menjadi kompos.

d. Simbion
Jamur dapat bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis
dengan laga menghasilkan liken atau lumut kerak,
sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan konifer
menghasilkan mikoriza.
Struktur Jamur

• Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai


organisme eukariotik yang mempunyai inti dan
organel.
• Jamur tersusun dari hifa yang merupakan benang-
benang sel tunggal panjang, sedangkan kumpulan hifa
disebut dengan miselium.
• Miselium merupakan massa benang yang cukup besar
dibentuk dari hifa yang saling membelit pada saat
jamur tumbuh. Jamur mudah dikenal dengan melihat
warna miseliumnya.
• Bagian penting tubuh jamur adalah suatu struktur berbentuk
tabung menyerupai seuntai benang panjang, ada yang tidak
bersekat dan ada yang bersekat.

• Hifa dapat tumbuh bercabang-cabang sehingga membentuk jaring-


jaring, bentuk ini dinamakan miselium.

• Pada satu koloni jamur ada hifa yang menjalar (hifa vegetatif)
untuk menyerap nutrien dari substrat dan menyangga alat-alat
reproduksi dan ada hifa yang menegak (hifa fertil) menghasilkan
alat-alat pembiak yang disebut spora.

• Diameter hifa umumnya berkisar 3-30 μm. Jenis jamur yang


berbeda memiliki diameter hifa yang berbeda pula dan ukuran
diameter itu dapat dipengaruhioleh keadaan lingkungan.
• Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding
tubuler yang mengelilingi membran plasma dan sitoplasma.
• Jamur sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang hifa saja.
• Jamur tingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang disebut
prosenkim atau pseudoparenkim.
• Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor dan pseudoparenkim
adalah anyaman hifa yang lebih padat dan seragam.
• Sering terdapat anyaman hifa yang padat dan berguna untuk
mengatasi kondisi buruk yaitu rhizomorf atau sklerotium. Ada pula
yang disebut stroma yaitu jalinan hifa yang padat dan berfungsi
sabagai bantalan tempat tumbuhnya bermacam-macam bagian
lainnya .
• Sebagian besar jamur membentuk dinding selnya dari kitin, yaitu
suatu polisakarida yang mengandung pigmen-pigmen yang kuat
namun fleksibel
Klasifikasi jamur
a. Divisio Oomycota

• Hifa fungi ini adalah hifa yang bercabang-cabang dan non-


septa (tidak bersepta).
• Contoh: Phytophthora infestans, menyebabkan penyakit
pada tanaman kentang, cokelat, lada, kina,dll. Saprolegnia,
yaitu fungi yang sering ditemukan pada bangkai serangga.
Fungi ini adalah contoh fungi saprofit .Phytium, fungi
tersebut dapat menyebabkan penyakit bususk pada
kecambah tembakau, kina, bayam dan nenas. Fungi ini
mudah menyerang pada persemaian yang tanahnya
sangat lembab.
b. Divisio Zygomycota

• Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycota, tidak


bersepta (non-septa).
• Bagian dari hifa berdiferensiasi sehingga dapat
membentuk sporangium (organ yang menghasilkan
spora vegetatif). Pembentukan spora dipengaruhi
spongiofor.
• Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium
yang bercabang-cabang.
• Contoh: Rhyzopus dan Mucor, pada Rhyzopus dapat
ditemukan adanya percabangan hifa khusus yang
menembus substrat yang menyerupai akar disebut
rhizoid.
• Beberapa tipe hifa pada Zygomycota yaitu :

1. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada


permukaan substrat.
2. Rhizoid, hifa yang menembus substrat dan
berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap
makanan.
3. Sporangiofor, hifa yang tegak dipermukaan
substrat dan mempunyai sporangium globuler
diujungnya.
c. Divisio Ascomycota
• Pembiakan seksual dengan menghasilkan
spora yang disebut askospora, yaitu spora
seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur
khusus yang disebut askus.
• Reproduksi aseksual dilakukan dengan
menghasilkan konidia.
• hifanya bersepta.
• Contoh: Jamur Aspergillus niger, untuk
fermentasi asam sitrat, Aspergillus oryzae dan
Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap
Aspergillus sp.
d. Divisio Basidiomycota

• Divisio ini dicirikan dengan pembentukan spora seksual disebut


basidiospora dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada yang
disebut basidium.
• Pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan pembentukan
konidium.
• Hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
• Tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini, menyebabkan
penampilan mereka sangat menyolok dan secara umum sering
disebut cendawan yang secara awam disebut jamur.
• Kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada juga yang hidup
sebagai parasit
• terutama pada tumbuh-tumbuhan
• Contoh: jamur merang (Volvariella volvaceae ), jamur shitake
(Lentinus edodes) atau jamur tiram (Pleurotes)
Struktur dan bagian-bagian tubuh buah suatu
Basidiomycotina dapat dilihat pada gambar
5. Divisio Deuteromycota

• Perkembangbiakan seksual belum diketahui sehingga


dikenal sebagai cendawan tidak sempurna (Fungi
imperfecti)
• Perkembangbiakan aseksual dari kelompok ini adalah
dengan konidium seperti pada Ascomycotina.
• Anggotanya adalah beberapa fungi yang hidup parasit
pada manusia dan hewan.
• Hifa bersekat. Contoh: Histoplasma capsulatum ,yang
menyebabkan koksidiomikosis. Epidermiphyton
• floocosum yang menyebabkan kaki atlit. Sedangkan genus
Epodermiphyton,microsporum dan trigophyton
merupakan fungi penyebab penyakit kurap.

Anda mungkin juga menyukai