13. Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990
mendefenisikan :
Polutan : limbah padat dibuang ke tanah,limbah cair dibuang ke tanah atau
saluran air, dibuang ke atmosfir, bising dalam komunitas masyarakat
Limbah terkendali : limbah rumah tangga, limbah industri, limbah usaha
komersial
Limbah khusus : limbah terkendali yang berbahaya sehingga membutuhkan
prosedur pembuangan khusus
14. Kriteria limbah berbahaya
Dapat menyala/mudah menyala
Iritan
Berbahaya
Beracun
Karsinogenik
Korosif
Produk obat-obatan yang hanya diresepkan
Pengertian
Manajemen resiko adalah budaya, proses dan struktur
yang diarahkan untuk mewujudkan peluang-peluang
sambil mengelola efek yang tidak diharapkan.
Manajemen resiko adalah kegiatan terkoordinasi
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
berkaitan dengan resiko.
Resiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak pada pencapaian tujuan.
Proses manajemen resiko
Proses manajemen resiko terdiri dari :
1. Identifikasi resiko
Identifikasi resiko adalah proses menemukan, mengenal
dan mendeskripsikan resiko. Identifikasi resiko terbagi
menjadi dua, yaitu identifikasi resiko proaktif dan
identifikasi resiko reaktif.
Identifikasi risiko proaktif adalah kegiatan identifikasi
yang dilakukan dengan cara proaktif mencari risiko yang
berpotensi menghalangi rumah sakit mencapai tujuannya.
Metode yang dapat dilakukan diantaranya: pendapat ahli,
belajar dari pengalaman rumah sakit lain, survey.
Identifikasi risiko reaktif adalah kegiatan identifikasi yang
dilakukan setelah risiko muncul dan bermanifestasi dalam
bentuk insiden/gangguan. Metoda yang dipakai biasanya adalah
melalui pelaporan insiden.
Bagi rumah sakit, cara paling mudah dan terstruktur untuk
melakukan identifikasi adalah lewat setiap unit. Setiap unit
diminta untuk mengidentifikasi risikonya masing-masing.
Setelah terkumpul, seluruh data identifikasi itu dikumpulkan
menjadi satu dan menjadi identifikasi risiko rumah sakit
2. Analisa Risiko
Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan
menentukan peringkat risiko. Analisa risiko dilakukan dengan
cara menilai seberapa sering peluang risiko itu muncul; serta
berat ringannya dampak yang ditimbulkan. Analisa peluang dan
dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara kuantitatif.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara
hasil analisa risiko dengan kriteria risiko untuk
menentukan apakah risiko dan/atau besarnya dapat
diterima atau ditoleransi. Dengan evaluasi risiko ini,
setiap risiko dikelola oleh orang yang bertanggung
jawab sesuai dengan peringkatnya.
4. Penanganan Risiko
Penanganan risiko adalah proses untuk memodifikasi
risiko. Bentuk-bentuk penanganan risiko diantaranya:
. Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak
memulai atau melanjutkan aktivitas yang menimbulkan
risiko;
Mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat
peluang (lebih baik, lebih menguntungkan);
Menghilangkan sumber risiko; . Mengubah
kemungkinan; . Mengubah konsekuensi; Berbagi risiko
dengan pihak lain (termasuk kontrak dan pembiayaan
risiko); Mempertahankan risiko dengan informasi
pilihan.
5. Pengawasan (Monitor) dan Tinjauan (Review)
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan
yang umum dilakukan oleh organisasi manapun. Alat
bantu itu adalah Risk Register (daftar risiko). Risk
Register adalah alat manajemen yang memungkinkan
suatu organisasi memahami profil resiko secara
menyeluruh, ini merupakan sebuah tempat
penyimpanan untuk semua informasi resiko.