• Kata " " العقيدةberasal dari kata al-'aqdu () ْالعَ ْق ُد, yang berarti :
1. Ikatan
2. At-tautsiiqu (و ِثي ْ ُق
ْ َّ ) اتل: kepercayaan atau keyakinan yang
kuat,
3. Al-ihkaamu (ام ُ َ ) ْا ِإلْحك: mengokohkan (menetapkan),
4. Ar-rabthu biquw-wah (ٍط ِ بق َُّوة ُ ) ال َّر ْب: mengikat dengan
kuat/ erat,
5. al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan)
• Diambil dari kata kerja يعقد- عقد : mengikat, عقدا : ikatan
sumpah, dan عقدةالنكاح: ikatan pernikahan
Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab:
‘Aqada)
Mu’jam Maqoyisil Lughoh, Ibn Faris (4/86-87), Madkhol
Lidiroosatil Akidah Al Islamiyah, Dr. Utsman Jum’ah Ad Dhomairiyah 9
(Maktabah As Sawaadi At Tauzi’, Cet 1; 1425 H, Jeddah) Hal. 87
• Sebagimana firman Allah SWT,
َ
مُ ُ قدْت َّ َ ما ع ْ ُ خذُك
َ ِم ب ْ ِ م وَلَٰك
ِ ن يُؤَا َ ْ ه بِاللَّغْوِ فِي أي
ْ ُ مانِك ُ َّ م الل
ُ ُ خذُك
ِ ال يُؤَا
َ ۖ ان
ن
ان ْ ََ ْ اأْل اَيأْل
َ مي َم
Artinya :
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja (QS. Al – Maa'idah :89)
• Aqidah dapat didefinisikan sebagai :
"Suatu ketetapan (sumpah) yang tidak ada keraguan pada
orang yang mengambil keputusan"
• Secara terminologi :
Perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan
yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh
keraguan dan kebimbangan
Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis
IMAN
Sunnah wal Jama'ah), atau Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama'ah), terj. Farid
bin Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I), hlm. 33-35.
• Keimanan yang pasti teguh dengan :
1. Rububiyyah Allah Ta'ala,
2. Uluhiyyah-Nya,
3. para Rasul-Nya,
4. hari Kiamat,
5. takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-
pokok agama dan
6. apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih
dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala serta meneladani Rasulullah
shalallahu'alaihi wassalam.
• Aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain berupa :
At-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman .
Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis
Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama'ah), atau Intisari Aqidah Ahlus
Sunah wal Jama'ah), terj. Farid bin Muhammad
Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I), hlm. 33-35.
Ruang lingkup aqidah
Ruhaniyat Sam’iyyat
• Iiahiyat : berkaitan dengan ketuhanan ( illah ) , pembahasan
yang berhubungan dengan ilah , seperti wujud Allah , nama
nama dan sifat sifat Allah , perbuatan perbuatan Allah dan
sebagainya
• Nubuwat : yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubugan dengan nabi dan rasul , termasuk pembicaraan
mengenai kitab kitab Allah , mukjizat dan sebagainya
• Ruhaniyat : yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam seperti malaikat , jin ,dan roh
• Sam’iyat : yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa di ketahui lewat sama ‘ , yaitu dalil naqli berupa al-
qur’an seperti alam barzakh , akhirat , tanda tanda kiamat dan
sebagainya
Sumber sumber aqidah
• Al Qur’an dan Sunnah
• ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (Qs. An Nisa : 59)
Terjaganya keasliannya hingga akhir zaman
Manhajut Talaqqi Wal Istidlal baina Ahlusunnah Wa Ahlul Bid’ah (Majallatul Bayan, Cet 3; 1422 H), Ahmad bin
Abdurrahman As Shuwaiyan, Hal. 29
Dasar-Dasar Aqidah Islamiyah
Tauhid dan Macamnya