Evaluasi Proyek
Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur
apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan Net Present Value merupakan net
benefit yang telah didiskon (discount factor).
𝑁𝐵
𝑁𝑃𝑉 =
(1 + 𝑖 )𝑛 or 𝑁𝑃𝑉 = 𝐵 − 𝐶
N = Waktu
Untuk menghitung NPC dalam sebuah usaha (proyek) diperlukan data tentang perkiraan biaya
investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan seta perkiraan benefit dari proyek.
Contoh 1.
𝑁𝐵 1
𝑃𝑉 = 𝑁𝑃𝑉
(1 + 𝑖 )𝑛
= 𝑁𝐵 𝑥 or
(1 +𝑖)
𝑛
Tabel 2. Perhitungan Net Present Value
𝑃𝑉 = 𝐵 − 𝐶
𝑁𝑃𝑉 =𝑅 𝑝 69.080 − 𝑅𝑝 57,966
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅 𝑝 11,114
Gross B/C
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di-
discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di-discount.
Gross benefit meliputi total produksi dan salvage value (bila ada)
Gross cost meliputi biata modal/biaya investasi permulaan dan biaya operasi dan
pemeliharaan
Ratio ini juga menunjukkan :
= 1,1917
Gross B/C > 1 Feasible (Go)
= 1,19
Gross B/C < 1 Tidak Feasible (No Go)
Gross B/C = 1 BEP
Net B/C
Net Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara net benefit yang telah di
discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-)
𝑁𝑒𝑡 𝐵/𝐶=𝑁𝐵 ¿ ¿ Ratio ini juga menunjukkan :
Net B/C > 1 Feasible (Go)
Net B/C < 1 Tidak Feasible (No Go)
Net B/C = 1 BEP
44.825 .582
𝑁𝑒𝑡 𝐵 / 𝐶 =
3 2.711 .870
= 1,3703 1,37
Profitability Ratio
Profitability Ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya
operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Rasio ini menunjukkan
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.
= 1,3397 1,34
Internal Rate of Return
Ukuran kedua dari perhitungan kriteria investasi adalah IRR. IRR adlah suatu tingkat discount
rate yang menghasilkan NPV = 0. Besarnya IRR ini tidak ditemukan secara langsung dan harus
dicari dengan coba-coba.
(i” – i’)
(i” – i’)
Pada tingkat IRR sebesar 23,97% menunjukkan
net present value sama dengan 0 (nol)
(0,24 – 0,18)
𝑅𝑅=0,23974=𝟐𝟑 , 𝟗𝟕 %
(i” – i’)
Pada tingkat IRR sebesar 14,79% menunjukkan
net present value sama dengan 0 (nol)
(0,18 – 0,14)
𝑅𝑅=0,14794=𝟏𝟒 , 𝟕𝟗𝟕 %
Analisis Pay Back Period dan Break Even Point
Pay Back Period
Pay Back Period (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus
penerimaan (cash in flows). Secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk
present value. Analisis Pay Back Perid dalam studi kelayakan perlu ditampilkan untuk
mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.
Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi, semakin baik proyek tersebut karena
semakin lancar perputaran modal
32,712− 29.137
𝑃𝐵𝑃=5+
7,778
𝑃𝐵𝑃=5 +0,4596
𝑃𝐵𝑃=5 𝑇𝑎h𝑢𝑛 5 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 15 𝐻𝑎𝑟𝑖
Break Even Point (BEP)
Break Even Poin adalah titik pulang dimana TR = TC. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan
sebuah proyek terjadinya TR = TC tergantung lama arus penerimaan sebuah proyek dapat
menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Apabila
sebuah studi kelayakan/analisis proyek dapat menentukan jangka waktu dalam
pengembalian total biaya, timbul pertanyaan lainnya “Apakah perusahaan mampu untuk
menanggung segala biaya sebelum tercapainya BEP ini?” Karena selama perusahaan masih
berada dibawah BEP, selama itu juga perusahaan masih menderita kerugian.
57.966− 52.745
𝐵𝐸𝑃 =8+
8.118
𝑃𝐵𝑃=8 +0,6431
𝑃𝐵𝑃=8 𝑇𝑎h𝑢𝑛7 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 22 𝐻𝑎𝑟𝑖